Pengaruh Umur terhadap Kelangsungan Penggunaan AKDR

Seorang individu yang mengadopsi AKDR pada tahap awal penggunaannya pasti memerlukan proses adaptasi dalam tubuhnya. Apabila mengalami beberapa keluhan dan efek samping dari alat tersebut, dapat menimbulkan ketidakyakinan dengan keputusan tersebut. Pada saat inilah peran dari petugas kesehatan, baik bidan ataupun PLKB diperlukan untuk memberikan dukungan kepada individu agar terhindar dari drop-out, sehinga kelangsungan penggunaan AKDR dapat dipertahankan. Dalam penelitian ini ditemukan 19 responden 36,5 termasuk kedalam keputusan yang tidak yakin berdasarkan dari data kuesioner. Untuk itulah diperlukan penguatan dari petugas, baik itu bidan puskesmas ataupun PLKB dengan konseling yang lebih intensif sehingga mereka terhindar dari drop-out.

5.2. Pengaruh Faktor Personal terhadap Kelangsungan Penggunaan AKDR

Faktor personal dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan dan pengetahuan.

5.2.1. Pengaruh Umur terhadap Kelangsungan Penggunaan AKDR

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel umur dengan kategori tidak berisiko yang penggunaan AKDR yakin sebanyak 53,8 dan penggunaan tidak yakin sebanyak 21,2, sedangkan variabel umur kategori berisiko yang penggunaan AKDR yakin sebanyak 9,6 dan penggunaan tidak yakin sebanyak 15,4. Berdasarkan hasil uji chi-square antara variabel umur dengan penggunaan Universitas Sumatera Utara AKDR diperoleh nilai p = 0,047 α 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel umur terhadap keberlangsungan penggunaan AKDR. Menurut Meilani 2010, AKDR lebih utama digunakan oleh ibu PUS yang telah berusia diatas 35 tahun, dengan pertimbangan penggunaan alat kontrasepsi hormonal kurang menguntungkan karena efek dari kandungan hormonnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan oleh ibu PUS yang berusia reproduksi sehat 20 – 35 th. Dalam penelitian ini sebagian besar responden adalah berusia yang tidak berisiko atau berada pada kurun waktu reproduksi sehat 20 – 35 th, yaitu sebanyak 39 orang 75,0. Dalam hal ini berhubungan dengan masa reproduksi yang sangat berkaitan dengan masa pengaturan kehamilan yang membutuhkan alat kontrasepsi yang relatif aman dan tidak merepotkan. IUD merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat diprioritaskan pemakaiannya pada ibu dalam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kesuburan serta menunda kehamilan. Selain itu IUD juga diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi efektif yang berjangka panjang tetapi belum menginginkan atau masih takut menggunakan metode sterilisasi, wanita yang tidak ingin repot minum pil setiap hari atau mempunyai kontraindikasi pil, wanita yang sedang menyusui, dan wanita di atas 35 tahun apalagi perokok. Setelah dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik, ternyata variabel umur tidak berpengaruh terhadap kelangsungan penggunaan AKDR dengan p = 0,574 α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kelangsungan penggunaan AKDR Universitas Sumatera Utara tidak dipengaruhi oleh umur responden, tetapi dipengaruhi oleh empat variabel lain yang lebih dominan, yaitu pengetahuan, peranan keluarga, kelompok referensi dan pemberian konseling. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Radita, K 2009 yang menunjukkan faktor yang berhubungan dengan pemilihan jenis alat kontrasepsi diantaranya adalah umur , jumlah anak dan pendidikan, dan setelah dilakukan analisis multivariat variabel umur merupakan variabel yang paling berpengaruh dengan nilai p = 0,011.

5.2.2. Pengaruh Pendidikan terhadap Kelangsungan Penggunaan AKDR

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Lama Ketidaklangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) pada Ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak Tahun 2013

2 81 143

Pengaruh Umur, Paritas, Efek Samping dan Dukungan Suami terhadap Kelangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2013

2 67 118

Karakteristik Pola Haid Ibu Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Puskesmas Medan Polonia

0 77 54

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

0 20 145

Perbedaan kenyamanan seksual pada akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di puskesmas Sragen

1 8 53

karakteristik akseptor kb alat kontrasepsi dalam rahim di wilayah kerja puskesmas kti kebidanan

0 0 5

Pengaruh Umur, Paritas, Efek Samping dan Dukungan Suami terhadap Kelangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2013

0 0 17

Pengaruh Umur, Paritas, Efek Samping dan Dukungan Suami terhadap Kelangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2013

0 0 38

1 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASESPSI DALAM RAHIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Suami terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Gamp

0 0 11

GAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS MERDEKA PALEMBANG

0 0 21