Faktor Sosial Analisis Univariat

Selanjutnya pengetahuan responden dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu baik jika total skor ≥15 dan kurang jika total skor 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang AKDR kategori baik sebanyak 38 orang 73,1 dan kategori kurang sebanyak 14 orang 26,9, yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik Kurang 38 14 73,1 26,9 Jumlah 52 100

4.2.3. Faktor Sosial

a. Peranan Keluarga Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan keluarga mempunyai peran yang besar dalam memutuskan responden untuk menjadi akseptor KB AKDR. Hal ini dibuktikan dengan jawaban ‘ya’ tentang perlunya konsultasi dengan suami pada saat memutuskan ikut KB AKDR sebanyak 80,8, menjawab ‘ya’ ikut KB AKDR merupakan keputusan bersama diantara suami sebanyak 76,9. Tetapi ada hal yang menarik bahwa sebanyak 14 orang responden menjawab ‘tidak’ tentang dukungan dari kepala keluarga suami diperlukan saat memutuskan ikut KB AKDR dan 12 orang responden menjawab ‘tidak’ tentang ikut KB AKDR karena keputusan bersama antara suami dan istri. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Peranan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 No. Peranan Keluarga Jawaban Total Ya Tidak n n n 1. Dukungan dari kepala keluarga suami diperlukan untuk memutuskan ikut KB AKDR 38 73,1 14 26,9 52 100,0 2. Dukungan anggota keluarga lain juga diperlukan untuk memutuskan ikut KB AKDR 34 65,4 18 34,6 52 100,0 3. Perlu konsultasi dengan suami pada saat memutuskan ikut KB AKDR 42 80,8 10 19,2 52 100,0 4. Ikut KB AKDR karena keputusan bersama antara suami dan istri 40 76,9 12 23,1 52 100,0 5. Suami atau keluarga lain mengingatkan ibu untuk melakukan kotrol atau periksa ulang 33 63,5 19 36,5 52 100,0 Jawaban responden yang berkaitan dengan peranan keluarga pada Tabel 4.7 kemudian dikategorikan yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.8. sebagai berikut : Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Peranan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 Tingkat Peranan Keluarga Frekuensi Persentase Baik Kurang 37 15 71,2 28,8 Jumlah 52 100 b. Kelompok Referensi Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kelompok referensi merupakan acuan yang digunakan responden dalam memutuskan menjadi akseptor KB AKDR. Hal ini dibuktikan dengan mayoritas 61,5 jawaban responden mempunyai anggota keluarga yang pernah ikut KB AKDR , diikuti ikut KB AKDR karena ada pengaruh Universitas Sumatera Utara cerita pengalaman dari orang lain sebanyak 57,7 dan melakukan konsultasi dengan teman atau saudara yang pernah ikut KB AKDR sebanyak 46,2. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut : Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Referensi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 No. Kelompok Referensi Jawaban Total Ya Tidak Tidak tahu n n n n 1. Ada anggota keluarga lain yang pernah ikut KB AKDR 32 61,5 14 26,9 6 11,5 52 100,0 2. Ikut KB AKDR karena cerita pengalaman orang lain 30 57,7 19 36,5 3 5,8 52 100,0 3. Ada teman atau saudara yang mengajak untuk ikut KB AKDR 21 40,4 29 55,8 2 3,8 52 100,0 4. Konsultasi dengan teman atau saudara yang ikut KB AKDR sebelumnya 24 46,2 24 46,2 4 7,7 52 100,0 5. Mendapat informasi tentang AKDR dari orang yang pernah menjadi akseptor KB AKDR 23 44,2 27 51,9 2 3,8 52 100,0 Jawaban responden yang berkaitan dengan kelompok referensi pada Tabel 4.9 kemudian dikategorikan yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.10. Kelompok referensi dikategorikan menjadi baik dan kurang, sehingga kelompok referensi 69,2 kategori baik dan dan 30,8 kategori kurang. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kelompok Referensi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 Tingkat Kelompok Referensi Frekuensi Persentase Baik Kurang 36 16 69,2 30,8 Jumlah 52 100 Universitas Sumatera Utara c. Budaya Hasil penelitian yang berkaitan dengan budaya adalah sebagai berikut, hanya pada pernyataan AKDR tidak dapat keluar sendiri dari rahim jawaban responden hampir sama antara jawaban setuju dan kurang setuju ditambah tidak setuju. Tetapi dari empat pernyataan lain, menunjukkan hasil bahwa lebih banyak responden menjawab kurang setuju ditambah tidak setuju dibanding yang menjawab setuju. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut : Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 No. Budaya Jawaban Total Setuju Kurang setuju Tidak setuju n n n n 1. AKDR tidak dapat keluar sendiri dari rahim 27 51,9 17 32,7 8 15,4 52 100,0 2. AKDR tidak akan berpindah tempat 17 32,7 17 32,7 18 34,6 52 100,0 3. AKDR tidak akan menempel di kepala bayi seandainya terjadi kehamilan 18 34,6 13 25,0 21 40,4 52 100,0 4. Ibu yang dipasang AKDR tidak perlu takut untuk bekerja berat 23 44,2 13 25,0 16 30,8 52 100,0 5. Perasaan malu dan risih pada saat pemasangan tidak seharusnya menjadi hambatan untuk menjadi akseptor AKDR 21 40,4 17 32,7 14 26,9 52 100,0 Jawaban responden yang berkaitan dengan budaya pada Tabel 4.11 kemudian dikategorikan yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.12. Budaya dikategorikan menjadi baik dan kurang, sehingga budaya 53,8 kategori kurang dan 46,2 kategori baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 Tingkat Budaya Frekuensi Persentase Baik Kurang 24 28 46,2 53,8 Jumlah 52 100 2.4.3 Faktor Situasional a. Pemberian Konseling Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling mempunyai peran yang besar bagi responden dalam memutuskan menjadi akseptor KB AKDR. Hal ini dibuktikan dengan semua pernyataan dalam kuesioner tentang konseling mayoritas dijawab ‘ya’ oleh responden. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut : Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian Konseling di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 No. Pemberian Konseling Jawaban Total Ya Tidak n n n 1. Ibu pernah mendengan informasi KB AKDR sebelumnya 39 75,0 13 25,0 52 100,0 2. Ibu mendapatkan penjelasan tentang KB AKDR dengan lengkap 38 73,1 14 26,9 52 100,0 3. Saat mendapat penjelasan disertai juga dengan gambar-gambar 35 67,3 17 32,7 52 100,0 4. Terjadi proses tanya jawab saat petugas memberikan penjelasan 39 75,0 13 25,0 52 100,0 5. Ibu mendapat penjelasan juga setelah dilakukan pemasangan AKDR 43 82,7 9 17,3 52 100,0 Jawaban responden yang berkaitan dengan pemberian konseling pada Tabel 4.13. kemudian dikategorikan yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.14. Pemberian Universitas Sumatera Utara konseling dikategorikan menjadi baik dan kurang, sehingga pemberian konseling 75,0 kategori baik dan 25,0 kategori kurang. Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pemberian Konseling di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan Tahun 2011 Tingkat Pemberian Konseling Frekuensi Persentase Baik Kurang 39 13 75,0 25,0 Jumlah 52 100

2.4.4. Kelangsungan Penggunaan AKDR

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Lama Ketidaklangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) pada Ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak Tahun 2013

2 81 143

Pengaruh Umur, Paritas, Efek Samping dan Dukungan Suami terhadap Kelangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2013

2 67 118

Karakteristik Pola Haid Ibu Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Puskesmas Medan Polonia

0 77 54

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

0 20 145

Perbedaan kenyamanan seksual pada akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di puskesmas Sragen

1 8 53

karakteristik akseptor kb alat kontrasepsi dalam rahim di wilayah kerja puskesmas kti kebidanan

0 0 5

Pengaruh Umur, Paritas, Efek Samping dan Dukungan Suami terhadap Kelangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2013

0 0 17

Pengaruh Umur, Paritas, Efek Samping dan Dukungan Suami terhadap Kelangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2013

0 0 38

1 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASESPSI DALAM RAHIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Suami terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Gamp

0 0 11

GAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS MERDEKA PALEMBANG

0 0 21