Konsumsi Minyak Goreng Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

karakteristik feature dan keunggulan masing-masing mulai dari warna, kandungan gizi, kemasan, dan lain sebagainya semakin memacu para produsen untuk memasuki tingkat persaingan yang tinggi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya agar jangan diambil alih oleh perusahaan kompetitor Afifuddin, 2007.

2.1.2 Konsumsi Minyak Goreng

Sebagian besar permintaan terhadap minyak goreng adalah untuk konsumsi rumah tangga. Tingginya tingkat permintaan terhadap minyak goreng adalah dikarenakan minyak goreng adalah salah satu dari bahan pangan pokok yang tidak bisa tidak dikonsumsi. Selain itu juga sebagian besar penduduk Indonesia menyukai menu makanan yang berbau goreng-gorengan. Sedangkan di Kota Medan, konsumsi minyaklemak pada tahun 2010 adalah sebesar 40,45 ribu tontahun yang terbagi dalam dua kategori yaitu konsumsi minyak kelapa sebesar 12,69 ribu tontahun dan minyak sawit 27,76 ribu tontahunBadan Ketahanan Pangan, 2010. Seiring dengan perkembangan zaman, maka masalah kesehatan saat ini menjadi suatu hal yang sangat penting. Sehingga menyebabkan terjadinya pola hidup sehat yang menimbulkan perubahan pada pola konsumsi pangan dan berimplikasi pada perpindahan merek minyak goreng yang digunakan Irvani, 2008. Dan sebagaimana diketahui bahwa minyak goreng memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga konsumsinya cenderung dibatasi atau bahkan dikurangi. Semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga, semakin besar pula peluang untuk menggantikan minyak goreng yang mengandung lemak atau minyak goreng curah dengan minyak goreng yang lebih baik mutu kesehatannya yaitu minyak goreng kemasan bermerek, yang pada umumnya lebih mahal Amang dkk, 1996. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran, konsep perilaku konsumen secara terus-menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Menurut Sumarwan 2004 menyatakan bahwa perilaku konsumen consumer behavior diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Engel, Roger dan Paul 2000, perilaku konsumen diartikan “Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”. Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi. Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Hanna Wozniak, 2001. Menurut Kotler 2001, Keputusan pembelian dari pembeli merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara faktor-faktor internal yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli. Universitas Sumatera Utara Pengenalan Kebutuhan Perilaku setelah Pembelian Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif Pencarian Informasi 1 faktor budaya kebudayaan, subbudaya, dan kelas sosial, 2 faktor sosial kelompok acuan, keluarga, peran dan status, 3 faktor pribadi umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian, dan 4 faktor psikologis pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap. Selain faktor internal juga terdapat faktor eksternal yang menimbulkan persepsi konsumen yaitu faktor stimulus pemasaran yang terdiri atas produk, harga, distribusi, dan promosi. Faktor internal dan faktor eksternal ini kemudian menimbulkan dua persepsi konsumen yaitu persepsi internal konsumen dan persepsi stimulus konsumen. Kedua persepsi ini sangat mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan membeli produk berdasarkan selera mereka Umar, 2000. Kotler 2001 juga menjelaskan bagaimana seseorang dalam mengambil keputusan dalam pembelian suatu produk. Keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahap yaitu: tahap pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan terakhir tahap perilaku setelah pembelian. Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan- keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. Keputusan ini didasarkan atas persepsi mereka yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Penelitian Terdahulu