Skala Pengukuran Data LANDASAN TEORI

bagi dalam beberapa taraf, tingkat, derajat, jenjang dan dapat diukur kualitasnya dan dihitung kuantitasnya.

2.2 Skala Pengukuran Data

Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. skala pengukuran oleh S.S Steven 1976 dibagi atas 4 bagian yaitu : 1. Skala Nominal: skala nominal tingkatan pengukuran yang paling sederhana. Dasar penggolongan ini agar kategori yang tumpang tindih mutually exclutive dan tuntas exhaustive. Angka yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut tersebut terhadap kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau kode sehingga skala yang diterapkan pada data yang hanya dibagi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dan pengelompokkan tersebut hanya dilakukan untuk tujuan identifikasi. Contoh: penggolongan mobil ke dalam kategori sedan, van, mini, truk, dan bus. Atau penggolongan jenis kelamin, suku, dan sebagainya. 2. Skala ordinal: skala ini memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan paling tinggi menurut atribut tertentu. Skala yang diterapkan pada data yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok tersebut. Contoh: sebuah produk yang diproduksi sebuah pabrik dapat dikategorikan ke dalam skala sangat bagus, bagus, dan kurang bagus. Universitas Sumatera Utara 3. Skala interval: seperti hal ukuran ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada objek yang di ukur. Skala yang diterapkan padadata yang dapat dirangking dan dengan peringkat tersebut kita bisa mengetahui perbedaan diantara peringkat-peringkat tersebut dan kita bisa menghitung besarnya perbedaan itu. Namun harus diperhatikan bahwa dalam skala ini perbandingan rasio yang ada tidak di perhitungkan. Contoh: nilai mahasiswa A mempunyai IP 4,00 ; B 3,50 ; C 3,00 ; D 2,50 ; E 2,00, maka interval mahasiswa A dan C 4 – 3 = 1 adalah sama dengan interval antara mahasiswa C dan E 3 – 2 = 1. 4. Skala Rasio: suatu bentuk interval yang jaraknya interval tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang dengan nilai absolute, karena ada titik 0 maka perbandingan rasio dapat ditentukan. Contoh: kalau harga produk X sebesar Rp. 3.000 dan produk Y sebesar Rp. 6.000 maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa produk Y dua kali lebih mahal dibandingkan produk X.

2.3 Skala Untuk Instrumen Model Skala Sikap