Perencanaan Dimensi Sumur Resapan

diabaikan. Dengan demikian yang tinggal hanya tarikan gravitasi, yang membuat air dapat bergerak ke bawah. Pada saat itu laju infiltrasi adalah konstan, yang ditunjukkan oleh kurva yang mendatar.

4.4 Perencanaan Dimensi Sumur Resapan

Perencanaan sumur resapan yang akan dibuat harus sesuai pada persyaratan teknis secara umum maupun khusus berdasarkan SNI No.03-2459-2002. Oleh karena itu dalam penelitian ini proses analisis dilakukan terhadap penentuan dimensi sumur resapan, sehingga perencanaan sumur resapan harus mengacu berdasarkan hasil analisis. Dalam penelitian ini data keadaan asli yang dijadikan acuan adalah data yang didapat dari lokasi penelitian yang telah dilakukan análisis dan pengamatan sebelumnya, yaitu: 1 Kedalaman muka air tanah memenuhi persyaratan yaitu 4,3 m 1.5 m pada musim hujan pengamatan kedalaman muka air tanah diketahui berdasarkan sumur air bersih penghuni perumahan di lokasi studi. 2 Struktur tanah pada lokasi penelitian mempunyai nilai koefisien permeabilitas tanah 3,46 cmjam ≥ 2,0 cmjam. 3 Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan, dapat dilihat pada Tabel 4.25 di bawah ini berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian. Tabel 4. 28 Jarak Minimum Sumur Resapan Air Hujan terhadap Bangunan No. Jenis Bangunan Jarak min. dari sumur Jarak dari sumur Keterangan 1. Sumur air bersih 3 7 Memenuhi 1. Pondasi bangunan 1 1,5 Memenuhi 2. Septik tank 5 5 Memenuhi Sumber: Hasil Pengamatan Diketahui juga data-data dalam perhitungan debit banjir pada kawasan perumahan Taman Setia Budi Indah II adalah:  Luas total area perumahan A = 50 ha = 500.000 m² Universitas Sumatera Utara Halaman A h = 190.000 m² dimana C h = 0,1 Atap A a = 180.000 m² dimana C a = 0,95 Jln. aspal A j = 130.000 m² dimana C j = 0,95 Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata: C = C A A = A h x C h + A a x C a + A j x C j A = 190.000 x 0,1 + 180.000 x 0,95 +130.000 x 0,95 500000 = 0,63  Luas 1 unit area rumah tipe 60100 A = 100 m² = 1 x 10 −2 ha Halaman A h = 40 m² dimana C h = 0,1 Atap A a = 60 m² dimana C a = 0,95 Perhitungan koefisien pengaliran rata-rata: C = C A A = A h x C h + A a x C a A = 40 x 0,1 + 60 x 0,95 100 = 0,61  Intensitas curah hujan PUH 2 tahun berdasarkan kombinasi metode Van breen dengan metode Talbot: Intensitas curah hujan I = 38.134 mmjam Universitas Sumatera Utara Durasi hujan dominan t = 2 jam = 7200 detik  Koefisien permeabilitas tanah K = 1,718 x 10 -4 cmdetik  Laju Infiltrasi tanah f = 14.40 cmjam Dari data-data tersebut, debit banjir dengan berbagai kondisi dapat dihitung dengan metode rasional yang ditunjukan pada persamaan 2.36 pada bab II.  Debit banjir total area perumahan tanpa sumur resapan: � ��� = � . C . I . A = 0,00278 . 0,63 . 38,134. 50 = 3,339 m³detik = 3.339 ltrdetik  Debit banjir yang dihasilkan 1 unit rumah tipe 60100 tanpa sumur resapan: � ����� = � . C . I . A = 0,00278 . 0,61. 38,134. 1 x 10 −2 = 6,467 x 10 −4 m³detik = 0,6467 ltrdetik Dalam analisis dimensi sumur resapan, air hujan yang diperhitungkan masuk ke dalam air tanah adalah air hujan yang jatuh melalui atap bangunan saja, sedangkan air hujan yang jatuh pada permukaan tanah, jalan dan fasilitas umum lainnya tidak diperhitungkan peresapannya, karena bila di alirkan ke dalam sumur maka partikel tanah akan masuk ke dalam sumur sehingga akan mengganggu fungsi sumur resapan. Universitas Sumatera Utara Dengan analisis teoritis menggunakan formula Sunjoto 2011 untuk dimensi sumur resapan, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:  Debit air masuk Qi dari atap menggunakan metode rasional: � ����� = � . C . I . A = 0,00278 . 0,95 . 38,134. 6 x 10 −3 = 0,604 x 10 −3 m³detik = 0,604 ltrdetik  Jenis sumur kosong tampang lingkaran: H = �� �� − � −��� ��  Diameter sumur rencana D = 1 m maka Jari-jari sumur rencana R = 0,5 m  Tinggi sumur rencana H = 3 m  Faktor geometri = 5,5 . R = 5.5 . 0,5 = 2,75 m  Maka tinggi sumur resapan H: H = �� �� − � −��� �� H = 0.000604 2,75 . 0,000001718 1 − e −2,75 . 0,000001718 .7200 π 0,52 H = 5,423 m Untuk menyesuaikan tinggi sumur resapan dengan tinggi sumur rencana maka dalam satu rumah akan dibuat 2 sumur resapan. Universitas Sumatera Utara H 2 Buah Sumur = 3 x 2 = 6 m Gambar 4.10 Dimensi Sumur Resapan  Debit resapan air hujan yang masuk ke dalam sumur resapan: � ������� = F.K.H di mana Q resapan = Debit air hujan dari atap yang meresap m³detik, F = Faktor geometrik = 5,5 R = 2,75, K = Koefisien permeabilitas tanah cmdetik dan H = Tinggi sumur resapan m. Maka: � ������� = F.K.H = 2,75 x 1,718 x 10 −6 x 6 = 2,835 x 10 −5 m³detik = 0,02835 x 10 −3 m³detik = 0,02835 ltrdetik Universitas Sumatera Utara  Debit yang tereduksitertampung: � ���������� = � ����� − � ������� = 0,604 x 10 −3 − 0,02835 x 10 −3 = 0,576 x 10 −3 m³detik � ���������� ����� = � � � = 0,576 � 10 −3 2 = 0,288 x 10 −3 m³detik = 0,288 ltrdetik  Kapasitas sumur resapan V dengan tampang lingkaran: Jari-jari sumur rencana R = 0,5 m Kedalaman sumur resapan = 3 m V = Luas alas x Kedalaman sumur resapan = π R² x H = π 0,5² x 3 = 2,356 m³  Waktu T yang diperlukan untuk pengisian sumur resapan: T = � � ���������� = 2,356 m ³ 0.000288 m ³detik = 8180,56 detik = 2,272 jam Universitas Sumatera Utara Untuk satu sumur resapan dengan diameter 1 m dan kedalaman 3 m bertampang lingkaran, memiliki kapasitas sumur resapan 2,356 m³, di mana diperlukan waktu pengisian sumur resapan selama 2,272 jam sampai air sumur resapan penuh dengan kedalaman muka air tanah lebih besar dari kedalaman sumur resapan 3 m dan setelah itu air akan keluar dari sumur menuju saluran drainase perumahan, sehingga untuk 3000 unit rumah dengan 1 unit rumah memiliki 2 buah sumur resapan dapat mengisi air tanah sebesar 14.136 m³.

4.5 Pengurangan Debit Banjir akibat Sumur Resapan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Taman Rekreasi Mora Indah Faria Kota Medan Tahun 2001

0 21 59

Kajian Pembentuk Citra Kawasan Perumahan Studi Kasus: Perumahan Taman Setiabudi Indah, Medan

0 23 8

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 21

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 2

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 8

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 1 17

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 1 2

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pengaruh Infiltrasi dan Permeabilitas Terhadap Sumur Resapan di Kawasan Perumahan (Studi Kasus: Taman Setia Budi Indah II, Medan)

0 1 58

PENGARUH INFILTRASI DAN PERMEABILITAS TERHADAP SUMUR RESAPAN DI KAWASAN PERUMAHAN (STUDI KASUS: TAMAN SETIA BUDI INDAH II, MEDAN)

2 4 16