Tabel 4.11 Interpolasi Harga K untuk Distribusi Log Pearson III
Periode Ulang Tahun T
Kemencengan Cs
K
2 0,087
0,015 5
0,087 0,837
10 0,087
1,291 25
0,087 2,781
Sumber: Hasil Perhitungan Hasil perhitungan Log Pearson Tipe III dapat dilihat pada table 4.12 sebagai
berikut : Tabel 4.12 Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Log Pearson III
T
� � �
Cs K
Sd Log
�
�
Curah Hujan
�
�
2 2,025
0,087 0,015
0,186 2,028
106,608 5
2,025 0,087
0,837 0,186
2,181 151,594
10 2,025
0,087 1,291
0,186 2,265
184,131 25
2,025 0,087
2,781 0,186
2,542 348,551
Sumber: Hasil Perhitungan
4.1.5 Analisis Intensitas Curah Hujan
Intensitas curah hujan yang dinyatakan dengan I menyatakan besarnya curah hujan dalam jangka pendek yang memberikan gambaran derasnya hujan perjam.
Untuk mengubah curah hujan menjadi intensitas curah hujan dapat digunakan 2 metode sebagai berikut:
1. Metode Van Breen
Untuk mengetahui intensitas curah hujan menggunakan metode ini maka digunakan persamaan berikut ini.
I
T
= 54 R
T
+ 0.007 R
T 2
t + 0.31 R
T
di mana I
T
= Intensitas hujan mmjam pada Periode Ulang Hujan PUH selama waktu hujan
t, t = durasi waktu hujan menit, dan R
T
= Curah hujan harian maksimum PUH tahunan mm24jam
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Van Breen dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Perhitungan Intensitas Curah Hujan Metode Van Breen
Sumber: Hasil Perhitungan
2. Metode Hasper Der Weduwen
Untuk mengetahui intensitas curah hujan menggunakan metode ini maka digunakan persamaan 2.46 dan 2.45 berikut ini sebelum memperoleh intensitas curah
hujan.
R
t
= X
t
1218t + 54 X
t
1 − t + 1272t
R = 11300
t + 3.12 Rt
100 Setelah mendapatkan nilai dari persamaan diatas kemudian hitung intensitas curah
hujan dengan persamaan berikut ini:
Durasi Menit Intensitas Curah Hujan mmhari
PUH 2 PUH 5
PUH 10 PUH 25
106,608 151,594
184,131 348,551
5 153,393
160,536 163,987
174,012 10
135,577 146,453
151,764 166,642
20 110,020
124,592 132,075
153,628 30
92,570 108,410
116,908 142,499
50 70,277
86,056 95,072
124,467 60
62,724 78,013
86,952 117,061
80 51,627
65,727 74,266
104,611 120
38,134 49,983
57,490 86,262
Universitas Sumatera Utara
I =
R t
di mana I = Intensitas hujan mmjam dan R = Curah hujan mm. Hasil perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode
Hasfer Der Weduwen dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini. Tabel 4.14 Perhitungan Intensitas Curah Hujan Metode Hasfer Der Weduwen
PUH Tahun
Durasi Menit
Durasi Jam
Xt mmhari
Rt R
I mm
mm mmjam
2 5
0,083
106,608 81,373
48,330 579,959
10 0,167
91,073 53,401
320,406 20
0,333 99,056
56,663 169,989
30 0,500
102,540 57,290 114,580
50 0,833
105,741 56,533 67,839
60 1,000
106,608 55,832 55,832
80 1,333
107,734 54,269 40,701
120 2,000
108,909 51,164 25,582
5 5
0,083
151,594 96,231
57,155 685,859
10 0,167
115,153 67,521 405,125
20 0,333
132,809 75,971 227,913
30 0,500
141,202 78,890 157,781
50 0,833
149,322 79,833 95,799
60 1,000
151,594 79,391 79,391
80 1,333
154,591 77,872 58,404
120 2,000
157,778 74,123 37,061
10 5
0,083
184,131 104,199 61,887
742,644 10
0,167 129,491 75,928
455,568 20
0,333 154,915 88,616
265,848 30
0,500 167,676 93,682
187,363 50
0,833 180,470 96,485
115,782 60
1,000 184,131 96,431
96,431 80
1,333 189,017 95,213
71,410 120
2,000 194,285 91,273
45,637
25 5
0,083 348,551
127,377 75,654 907,844
10 0,167
178,278 104,535 627,208
20 0,333
244,274 139,732 419,197
30 0,500
285,198 159,343 318,685
50 0,833
333,247 178,166 213,799
Universitas Sumatera Utara
PUH Tahun
Durasi Menit
Durasi Jam
Xt mmhari
Rt R
I mm
mm mmjam
60 1,000
348,551 182,540 182,540
80 1,333
370,213 186,487 139,865
120 2,000
395,314 185,715 92,857
Sumber: Hasil Perhitungan Keterangan : Xt = curah hujan harian maksimum
Rt, R= curah hujan menurut hasper-der weduwen I
= intensitas hujan Hasil analisis dari kedua metode di atas tidak digunakan semua melainkan
akan dipilih salah satu dengan uji kecocokan yang dipakai dalam standar desain debit banjir di Indonesia yaitu metode Talbot, Sherman, dan Ishiguro, sehingga intensitas
curah hujan yang dihasilkan dapat mewakili daerah penelitian. Metode –metode
tersebut merupakan metode –metode yang paling umum digunakan di Indonesia.
Hasil dari intensitas curah hujan nantinya akan digunakan untuk menghitung debit banjir kawasan perumahan dan debit masukan air hujan ke dalam sumur resapan.
4.1.6 Analisis Penentuan Metode Perhitungan Intensitas Curah Hujan