Metode Sherman 1953 Metode Ishiguro 1905 Metode Talbot 1881

a Menentukan minimal 7 jenis lamanya curah hujan t menit, pada penelitian ini menggunkan 8 jenis lamanya curah hujan yaitu 5, 10, 20, 30, 50, 60, 80, 120 menit. b Menggunakan harga-harga t tersebut untuk menentukan besarnya intensitas curah hujan untuk periode ulang tahun tertentu disesuaikan dengan perhitungan debit puncak rencana c Menggunakan harga t yang sama untuk menentukan tetapan-tetapan dengan cara kuadrat terkecil. Perhitungan tetapan-tetapan untuk setiap rumus intensitas curah hujan adalah sebagai berikut:

1. Metode Sherman 1953

I = a t b Log a = log � � �=1 ��� � 2 � �=1 − ��� �−��� � log � � �=1 � �=1 � ��� � 2 � �=1 − log � � �=1 2 b = log � � �=1 log � −� ��� �−��� � � �=1 � �=1 � ��� � 2 � �=1 − log � � �=1 2

2. Metode Ishiguro 1905

I = a t+b a = �. � � 2 − � �=1 � �=1 � 2 . � � � �=1 � �=1 � � 2 � �=1 − � � �=1 2 b = � �. � − � �=1 � �=1 � � 2. � � �=1 � � 2 � �=1 − � � �=1 2

3. Metode Talbot 1881

Universitas Sumatera Utara I = a t+b a = �.� � �=1 � 2 − � �=1 � 2 . � � �=1 � � �=1 � � 2 − � � �=1 2 � �=1 b = � � �=1 �.� − � �=1 � 2 . � � �=1 � � 2 − � � �=1 2 � �=1 di mana I = Intensitas curah hujan mmjam, t = Lamanya curah hujan menit, a dan b = Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan yang terjadi di daerah aliran, dan n = Banyaknya pasangan data i dan t Hasil perhitungan uji kecocokan intensitas metode Van Breen dengan rumus Talbot, Sherman dan Ishiguro dapat dilihat pada Tabel 4.15 dengan variabel persamaan pada Tabel 4.16, sedangkan hasil perhitungan uji kecocokan intensitas metode Hesfer der Weduwen dengan rumus Talbot, Sherman dan Ishiguro dapat dilihat pada Tabel 4.17 dengan variabel persamaan pada Tabel 4.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Uji Kecocokan Intensitas Hujan Metode Van Breen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH 5 Tahun No. t I It I² I²t Log t Log l Log t x Log I Log l² √t I x √t I² x √t Log t² 1 5 160,536 802,680 25771,807 128859,036 0,699 2,206 1,542 4,865 2,236 358,969 57627,513 0,489 2 10 146,453 1464,530 21448,481 214484,812 1,000 2,166 2,166 4,690 3,162 463,125 67826,053 1,000 3 20 124,592 2491,840 15523,166 310463,329 1,301 2,095 2,726 4,391 4,472 557,192 69421,711 1,693 4 30 108,410 3252,300 11752,728 352581,843 1,477 2,035 3,006 4,142 5,477 593,786 64372,343 2,182 5 50 86,056 4302,800 7405,635 370281,757 1,699 1,935 3,287 3,743 7,071 608,508 52365,748 2,886 6 60 78,013 4680,780 6086,028 365161,690 1,778 1,892 3,365 3,580 7,746 604,286 47142,171 3,162 7 80 65,727 5258,160 4320,039 345603,082 1,903 1,818 3,459 3,304 8,944 587,880 38639,599 3,622 8 120 49,983 5997,960 2498,300 299796,035 2,079 1,699 3,532 2,886 10,954 547,536 27367,508 4,323 Jumlah 819,770 28251,050 94806,185 2387231,585 11,937 15,845 23,083 31,601 50,063 4321,283 424762,647 19,356 Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 4.16 Variabel Persamaan Talbot, Sherman, dan Ishiguro untuk Uji Kecocokan Intensitas Hujan Metode Van Breen Variabel Talbot Ishiguro Sherman Anti Log Ishiguro a 8346,889 711,317 2,521 331,528 b 46,994 1,670 n 0,362 Sumber: Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Uji Kecocokan Intensitas Hujan Metode Hasfer der Weduwen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH 5 Tahun No. t I It I² I²t Log t Log l Log t x Log I Log l² √t I x √t I² x √t Log t² 1 5 685,859 3429,295 470402,568 2352012,839 0,699 2,836 1,982 8,044 2,236 1533,627 1051852,119 0,489 2 10 405,125 4051,250 164126,266 1641262,656 1,000 2,608 2,608 6,800 3,162 1281,118 519012,823 1,000 3 20 227,913 4558,260 51944,336 1038886,711 1,301 2,358 3,068 5,559 4,472 1019,258 232302,131 1,693 4 30 157,781 4733,430 24894,844 746845,319 1,477 2,198 3,247 4,831 5,477 864,202 136354,676 2,182 5 50 95,799 4789,950 9177,448 458872,420 1,699 1,981 3,366 3,926 7,071 677,401 64894,360 2,886 6 60 79,391 4763,460 6302,931 378175,853 1,778 1,900 3,378 3,609 7,746 614,960 48822,293 3,162 7 80 58,404 4672,320 3411,027 272882,177 1,903 1,766 3,362 3,120 8,944 522,381 30509,155 3,622 8 120 37,061 4447,320 1373,518 164822,127 2,079 1,569 3,262 2,462 10,954 405,983 15046,133 4,323 Jumlah 1747,333 35445,285 731632,937 7053760,103 11,937 17,216 24,272 38,351 50,063 6918,931 2098793,689 19,356 Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 4.18 Variabel Persamaan Talbot, Sherman, dan Ishiguro untuk Uji Kecocokan Intensitas Hujan Metode Hasfer der Weduwen Variabel Talbot Ishiguro Sherman Anti Log Ishiguro a 4860,072 498,172 3,518 3293,321 b 1,966 -1,679 n 0,915 Sumber: Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara Setelah diketahui variabel persamaan untuk masing –masing persamaan maka dilakukan uji kecocokan terhadap metode intensitas curah hujan dengan menghitung selisih terkecil pada masing –masing metode. Nilai data yang dihasilkan oleh persamaan Talbot, Sherman, dan Ishiguro dibandingkan dengan nilai Intensitas persamaan Van Breen dan Hasper Der Weduwen. Tabel 4.19 di bawah ini menunjukan selisih intensitas curah hujan metode Van Breen berdasarkan variabel persamaan yang diperoleh dari Tabel 4.16. Tabel 4.19 Selisih Intensitas Hujan Metode Van Breen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH Periode Ulang Hujan 5 tahun No. T I Van Brenn I Talbot Selisih I Ishiguro Selisih I Sherman Selisih waktu mmjam mmjam mmjam mmjam mmjam mmjam mmjam 1 5 160,536 160,536 0,000 182,092 21,556 185,192 24,656 2 10 146,453 146,453 0,000 147,192 0,739 144,114 -2,339 3 20 124,592 124,592 0,000 115,804 -8,788 112,147 -12,445 4 30 108,410 108,410 0,000 99,519 -8,891 96,844 -11,566 5 50 86,056 86,056 0,000 81,374 -4,682 80,502 -5,554 6 60 78,013 78,013 0,000 75,541 -2,472 75,363 -2,650 7 80 65,727 65,727 0,000 67,013 1,286 67,913 2,186 8 120 49,983 49,983 0,000 56,343 6,360 58,646 8,663 Jumlah 0,000 5,110 0,951 Rata-Rata 0,000 0,639 0,119 Sumber: Hasil Perhitungan Grafik Intensitas Hujan Metode Van Breen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH Periode Ulang Hujan 5 Tahun ditunjukan pada Gambar 4.2. Universitas Sumatera Utara 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 In te n si ta s h u ja m m m j a m Durasi hujan menit I Van Brenn Ishiguro Talbot Sherman Gambar 4.2 Grafik Intensitas Hujan Metode Van Breen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH Periode Ulang Hujan 5 Tahun Sedangkan Tabel 4.20 di bawah ini menunjukan selisih intensitas curah hujan metode Hasfer der Weduwen berdasarkan variabel persamaan yang diperoleh dari Tabel 4.18. Tabel 4.20 Selisih Intensitas Hujan Metode Hasfer der Weduwen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH Periode Ulang Hujan 5 tahun No. t I Hasper I Talbot Selisih I Ishiguro Selisih I Sherman Selisih waktu mmjam mmjam mmjam mmjam mmjam mmjam mmjam 1 5 685,859 697,683 11,824 894,078 208,219 754,918 69,059 2 10 405,125 406,156 1,031 335,831 -69,294 400,296 -4,829 3 20 227,913 221,254 -6,659 178,348 -49,565 212,257 -15,656 4 30 157,781 152,039 -5,742 131,155 -26,626 146,452 -11,329 5 50 95,799 93,524 -2,275 92,388 -3,411 91,758 -4,041 6 60 79,391 78,431 -0,960 82,110 2,719 77,656 -1,735 7 80 58,404 59,294 0,890 68,568 10,164 59,679 1,275 8 120 37,061 39,848 2,787 53,708 16,647 41,177 4,116 Jumlah 0,896 88,852 36,860 Rata-Rata 0,112 11,106 4,607 Sumber: Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara Grafik Intensitas Hujan Metode Hasfer der Weduwen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH Periode Ulang Hujan 5 Tahun ditunjukan pada Gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4. 3 Grafik Intensitas Hujan Metode Hasfer der Werduwen dengan Metode Talbot, Sherman dan Ishiguro PUH Periode Ulang Hujan 5 Tahun Hasil perhitungan uji kecocokan pada perhitungan menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode kuadrat terkecil least square dihasilkan bahwa intensitas hujan metode Van Breen menggunakan persamaan pola Talbot mempunyai selisih terkecil. Melalui analisis tersebut dapat diketahui intensitas curah hujan untuk daerah perencanaan yang ditunjukan pada Tabel 4. 21. 0,000 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 1000,000 5 10 20 30 50 60 80 120 In te n si ta s C u ra h H u ja n m m j a m Durasi Hujan menit I Ishiguro I Hasper I Talbot I Sherman Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21 Intensitas Curah Hujan untuk Berbagai PUH Berdasarkan Metode Van Breen dengan Pola Talbot Durasi Menit Intensitas Curah Hujan mmjam PUH 2 PUH 5 PUH 10 PUH 25 5 153,393 160,536 163,987 174,012 10 135,577 146,453 151,764 166,642 20 110,020 124,592 132,075 153,628 30 92,570 108,410 116,908 142,499 50 70,277 86,056 95,072 124,467 60 62,724 78,013 86,952 117,061 80 51,627 65,727 74,266 104,611 120 38,134 49,983 57,490 86,262 Sumber: Hasil Perhitungan Setelah analisis intensitas curah hujan dilakukan kemudian digambar kurva IDF Kurva Frekuensi Intensitas yang menggambarkan persamaan –persamaan intensitas curah hujan wilayah perencanaan yang dapat digunakan untuk perhitungan debit banjir dengan metode rasional. Gambar 4.4 Kurva IDF Daerah Perencanaan Dari perhitungan sebelumnya, diambil intensitas hujan pada PUH 5 tahun adalah 151,183 mmjam atau 15,1 cmjam. Sedangkan nilai laju infiltrasi pada lokasi studi adalah 15,6 cmjam, maka didapat laju infiltrasi lebih besar dari intensitas 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 In te n si ta s H u ja n m m j a m Durasi Hujan menit PUH 2 tahun PUH 5 tahun PUH 10 tahun Universitas Sumatera Utara hujan, maka dapat disimpulkan bahwa sumur resapan yang akan direncanakan terbukti memenuhi persyaratan dalam mempercepat infiltrasi.

4.2 Uji Permeabilitas di Laboratorium

Penentuan harga koefisien permeabilitas k suatu tanah pada penelitian ini didapat dari pengujian falling head permeability. Sample tanah yang diuji, diambil dari lokasi perumahan pada kedalaman 1,5 meter yang sudah dianggap mewakili kondisi tanah di lokasi studi. Pengujian permeabilitas tanah untuk penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2013 di Laboratorium Mekanika Tanah FT USU. Adapun data-data pada percobaan ini adalah: Tabel 4.22 Data alat percobaan Keterangan Pipa Diameter Diameter , d cm 1 10 Luas Penampang, A cm² 0.785 78.5 Sumber: Data Lab. Fakultas Teknik USU Tabel 4.23 Data Hasil Pemeriksaan Kadar Air I II A Berat Krus + Tanah Basah gr 15,3 15,5 B Berat Krus + Tanah Kering gr 12,2 12,6 C Berat Air gr 3,1 6.6 D Berat Krus gr 6,0 3,7 E Berat Tanah Kering gr 6,2 8,9 F Kadar Air 30,0 32,58 G Kadar Air Rata – Rata 41,29 41,29 Sumber: Data Lab. Fakultas Teknik USU Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Taman Rekreasi Mora Indah Faria Kota Medan Tahun 2001

0 21 59

Kajian Pembentuk Citra Kawasan Perumahan Studi Kasus: Perumahan Taman Setiabudi Indah, Medan

0 23 8

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 21

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 2

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 8

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 1 17

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 1 2

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pengaruh Infiltrasi dan Permeabilitas Terhadap Sumur Resapan di Kawasan Perumahan (Studi Kasus: Taman Setia Budi Indah II, Medan)

0 1 58

PENGARUH INFILTRASI DAN PERMEABILITAS TERHADAP SUMUR RESAPAN DI KAWASAN PERUMAHAN (STUDI KASUS: TAMAN SETIA BUDI INDAH II, MEDAN)

2 4 16