1. Faktor fungsional adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor
personal. 2. Faktor struktural adalah faktor yang semata-mata berasal dari sifat stimulus
fisik terhadap obyek-obyek saraf yang ditimbulkan pada saraf individu. Menurut Teori Geslat, bahwa bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya
sebagai suatu
keseluruhan,kita tidak
melihat bagian-bagiannya
lalu menghimpunnya.
Dalam penelitian ini persepsi guru yang dimaksud adalah proses seorang guru ekonomi dalam mengordinasikan dan menafsirkan kesan indera mereka
terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Kota Tegal.
2.2.4. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan leadership mempunyai pengertian yang berbeda pada orang-orang yang berbeda. Kata ini merupakan suatu kata yang diambil dari
kamus umum dan dimasukkan ke dalam kamus teknis sebuah disiplin ilmiah tanpa didefinisikan dengan tepat. Sebagai konsekuensinya, kata ini mempunyai
konotasi-konotasi yang tidak berhubungan yang menciptakan ambivalensi pengertian Janda, 1960.
Beberapa definisi yang dapat dianggap cukup mewakili pengertian kepemimpinan selama seperempat abad adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama
share good Hemhill Coon, 1957: 7.
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian satu
atau beberapa tujuan tertentu Tannenbaum, Wesehler Massarik, 1961: 24. 3. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam
harapan dan interaksi Stogdill, 1974: 411. 4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan
berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi Katz Kahn, 1978: 528.
Kebanyakan definisi mengenai kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut segala proses pengaruh sosial yang dalam hal
ini pengaruh yang disengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah
kelompok atau organisasi. Kepala Sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran Wahjosumidjo, 2003: 83.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Kepala Sekolah adalah bagaimana Kepala Sekolah mampu menolong stafnya untuk
memahami tujuan bersama yang akan dicapai, disamping itu Kepala Sekolah juga harus mampu membangkitkan semangat kerja yang tinggi, ia harus menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan, aman dan penuh semangat dan juga harus mampu mengembangkan staf untuk tumbuh dalam kepemimpinannya.
Setidaknya mengandung empat implikasi penting tentang kepimpinan ;
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain. Kepemimpinan tidak bisa berdiri sendiri tapi harus ada yang terlibat
didalamnya, baik sebagai karyawan atau pengikut yang akan menerima pengarahkan dari pimpinan.
2. Kepemimpinan mengharuskan distribusi kekuasaan. Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin tidak seharusnya memegang
kekuasaan secara penuh, tetapi ia harus membagi-bagikan kekuasaannya dengan anggota kelompok di bawahnya. Sekalipun demikian, ia tetap
mempunyai kekuasaan lebih besar daripada yang lainnya. 3. Kepemimpinan harus mempunyai pengaruh.
Tanpa pengaruh, kepemimpinan tidak akan berarti apa-apa. Pemimpin yang memiliki kemampuan mempengaruhi kemampuan anggota kelompoknya
akan lebih mudah mengarahkan merka ke arah tujuan yang ingin dicapai. 4. Kepemimpinan berkaitan dengan nilai.
Dengan kata lain bahwa seorang pemimpin haruslah bermoral, pemimpin yang mengenyampingkan aspek moral dalam kepemimpinannya cenderung
akan bersikap melanggar aturan dan etika-etika yang ada. Sebuah sekolah tidak lepas dari adanya peran seorang pemimpin. Untuk
itu bisa dikatakan suksesnya sebuah sekolah tergantung seberapa besar kapasitas seorang pemimpinnya. Sekolah akan berkembang jika seorang pemimpin mampu
mewujudkan tujuan sekolah menjadi kenyataan.
2.2.5. Sifat-sifat Pemimpin