Hasil Analisis Inferensial Pembahasan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Gambar 4.6 Scatterplot Terlihat pada gambar 4.6 ternyata titik-titik tersebut tidak teratur dan tidak membentuk pola yang teratur, serta berada diatas maupun dibawah angka nol sumbu vertikal, yang berarti model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Dari uji asumsi klasik di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diperoleh efektif untuk menyatakan pengaruh persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi kerja terhadap Kinerja guru ekonomi SMA Kota Tegal.

4.3. Hasil Analisis Inferensial

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik dengan menggunakan analisis regresi berganda. Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh dari masing-masing dari dua variabel bebas Persepsi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi SMA Kota Tegal. Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh antara kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru secara simultan dan parsial apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows Release 12.00 diperoleh hasil seperti terlihat dalam tabel. Tabel 4.6 Koefisien Regresi Model 1 Constant X1 X2 Unstandardized Coefficients B 2.623 .116 .199 Std. Error 2.951 .032 .060 Standardized Coefficients Beta .481 .447 T .889 3.569 3.320 Sig. .381 .001 .002 Correlations Zero-order .817 .808 Partial .540 .512 Part .318 .296 Collinearity Statistics Tolerance .437 .437 VIF 2.291 2.291 a Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan yang diperoleh yaitu: Y = 2,623 + 0,116 X 1 + 0,199 X 2 . Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1. Konstanta = 2,623 Jika variabel persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja tidak ada, maka kinerja guru ekonomi akan menjadi sebesar 2,623 2. Koefisien X 1 kepemimpinan Kepala Sekolah = 0,116 Jika kepemimpinan Kepala Sekolah mengalami peningkatan sebesar 1 poin sementara motivasi kerja tetap, maka akan menyebabkan kenaikan kinerja guru sebesar 0,116 3. Koefisien X 2 motivasi kerja = 0,199 Jika motivasi kerja mengalami kenaikan sebesar 1 poin sementara kepemimpinan Kepala Sekolah tetap, maka akan menyebabkan kenaikan kinerja guru sebesar 0,199

4.4. Uji Hipotesis

4.4.1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah X 1 , motivasi kerja X 2 terhadap kinerja guru ekonomi Y pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru 1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Berdasarkan perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa untuk variabel persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah diperoleh t hitung 3.569 dengan signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi level of signifikan 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara parsial persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru ekonomi. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi ada pengaruh positif mengenai persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru ekonomi SMA Kota Tegal. Besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat dari r 2 yaitu sebesar 0,2916 atau 29,16 yang merupakan penguadratan dari 0,540. Dengan demikian bersarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 29,16. 2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Berdasarkan perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi kerja diperoleh t hitung 3.320 dengan signifikansi 0,002. Karena nilai signifikansi level of signifikan 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara parsial motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru ekonomi. Hipotesis yang berbunyi ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi SMA Tegal. Besarnya pengaruh motivasi kerja dapat dilihat dari r 2 yaitu sebesar 0,2621 atau 26,21 yang merupakan penguadratan dari 0,512. Dengan demikian bersarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 26,21.

4.4.2. Uji Simultan

Pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama atau simultan dari variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi SMA Kota Tegal. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows Release 12.00 didapat hasil seperti yang tercantum dalam tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan ANOVA b 587.150 2 293.575 47.590 .000 a 191.232 31 6.169 778.382 33 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Motivasi kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah a. Dependent Variable: Kinerja Guru b. Sumber: Data Penelitian 2011 Tabel 4.7 menunjukkan nilai F hitung sebesar 47,590 dengan signifikansi 0.00 karena signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai F hitung yang diperoleh tersebut signifikan. Sehingga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu “ ada pengaruh persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi SMA Kota Tegal ” diterima. Besarnya pengaruh persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru dapat dilihat dari nilai R 2 . Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS 12.00 diperoleh hasil seperti yang tercantum dalam tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Koefisien Determinasi Simultan M odel Summary b .869 a .754 .738 2.48370 .000 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Sig. F Change Change Statistics Predictors: Constant, Motivasi kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah a. Dependent Variable: Kinerja Guru b. Sumber: Data Penelitian 2011 Berdasarkan tabel 4.8 tersebut didapat nilai adjusted R 2 sebesar 0,738 atau 73,8. Dengan demikian besarnya pengaruh persepsi kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi SMA Kota Tegal sebesar 73,8 dan sisanya 26,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

4.5. Pembahasan

a. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara parsial antara Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru ekonoomi SMA Kota Tegal yang ditunjukkan dengan diperolehnya t hitung sebesar 3.569 dengan signifikasi 0,001. Besarnya pengaruh kempmimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Kota Tegal adalah sebesar 29,16. Dengan demikian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah yang baik akan mendukung kinerja guru yang optimal. Berdasarkan deskripsi data penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Kota Tegal telah baik. Hal tersebut ditunjang oleh kepribadian, kemampuan manajerial dan kemampuan kewirausahaan Kepala Sekolah yang telah sangat baik. Di sisi lain, walaupun kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Kota Tegal tersebut telah baik, akan tetapi ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan kembali terkait dengan kemampuannya dalam melakukan supervisi dan kemampuannya dalam menjalin hubungan sosial yang saat ini baru dalam kategori baik.

b. Motivasi kerja guru