Dampak Kepala Sekolah Profesional

14. melakukan fungsi supervisi pembelajaran atau pembinaan profesional. 15. melaksanakan kegiatan lain yang mendukung operasi sekolah. http:smp1rangkasbitung.wordpress.com20090407peranan-dan-tugas-kepala- sekolah-dan-guru

2.2.8. Dampak Kepala Sekolah Profesional

Menurut Mulyasa 2004: 89 dampak Kepala Sekolah profesional adalah sebagai berikut: 1. Efektivitas Proses Pendidikan Peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan memiliki efektivitas pendidikan yang tinggi, yang tampak dari sifat pendidikan yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik. Pembelajaran bukan sekedar memorasi dan recall, bukan sekedar penekanan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang diajarkan logos, akan tetapi lebih menekankan pada internelisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan kehidupan oleh peserta didik etos bahkan, pembelajaran juga lebih menekankan pada bagaimana supaya peserta didik mampu belajar dan cara belajar learning to learn 2. Tumbuhnya Kepemimpinan Sekolah yang Kuat Kepala Sekolah mempunyai peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. Kepemimpinan Kepala Sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. 3. Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif Tenaga kependidikan, terutama guru, merupakan jiwa dari sekolah. Oleh karena itu, peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kinerja, hubungan kerja, sampai pada imbal jasa, merupakan garapan penting bagi seorang Kepala Sekolah. 4. Budaya Mutu Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme. 5. Team Work Yang Kompak, Cerdas, dan Dinamis Kebersamaan teamwork merupakan karakteristik yang dituntut oleh profesionalisme Kepala Sekolah, karena out put pendidikan merupakan hasil kolektif waga sekolah, bukan hasil individual. 6. Kemandirian Kepala Sekolah memiliki kemandirian untuk melakukan yang terbaik bagi sekolahnya, sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang tidak selalu menggantungkan pada atasan. 7. Partisipasi Warga Sekolah dan Masyarakat Peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah memiliki karakteristik bahwa partisipasi warga sekolah dan masyarakat marupakan bagian kehidupannya. 8. Transparansi Manajemen Dalam wacana demokrasi pendidikan, transparasi pengelolaan sekolah merupakan karakteristik sekolah yang harus diwujudkan dalam meningkatakan profesionalisme tenaga kependidikan. 9. Kemauan untuk Berubah Perubahan harus menjadi kenikmatan bagi semua warga sekolah menuju peningkatan ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, setiap perubahan harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, demikian halnya mutu pendidikan di sekolah. 10. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan Evaluasi terhadap profesionalisme tenaga kependidikan harus dilakukan secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui tingkat kemampuan setiap tenaga kependidikan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana menanfaatkan tenaga kependidikan tersebut untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses pendidikan di sekolah. 11. Tanggap Terhadap Kebutuhan Sekolah tanggap terhadap berbagai aspirasi yang muncul bagi peningkatan mutu, karena selalu membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat, bahkan sekolah tidak hanya mampu menyesuaikan terhadap perubahan dan tuntutan, tetapi juga ikut menciptakan perubahan, dan mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi. 12. Akuntanbilitas Akuntanbilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai baik kepada pemerintah maupun kepada orang tua peserta didik dan masyarakat. 13. Sustainabilitas Paradigma baru Kepala Sekolah professional dalam konteks MBS dan KBK memiliki sustianabilitas yang tinggi karena di sekolah akan terjadi proses akumulasi peningkatan mutu sumber daya manusia, diversifikasi sumber dana, pemilikan aset sekolah yang mempu meningkatkan kekayaan sekolah, serta partisipasi dan dukungan masyarakat yang tinggi terhadap ekstensi sekolah. Dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah, menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala SekolahMadrasah, maka Kepala Sekolah harus memiliki beberapa kompetensi yang harus dipenuhi. Kompetensi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Kompetensi –kompetensi Kepala Sekolah NO DIMENSI KOMPETENSI KOMPETENSI Kepribadian Manajerial a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah madrasah b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai Kepala Sekolah madarasah d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai Kepala Sekolah f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan a. Menyusun perencanaan sekolah madrasah untuk nerbagai tingkat perencanaan Kewirausahaan b. Mengembangkan organisasi sekolah madrasah sesuai dengan kebutuhan c. Memimpin sekolah madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolahmadrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik f. Mengelola guru dan staff dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal h. Mengelola hubungan sekolah madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan sekolah atau madrasah i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional k. Mengelola keuangan sekolah madrasah sesuai prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien l. Mengelola ketatausahaan sekolah madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah madrasah m. Mengelola unit layanan khusus sekolah madrasah dalam rangka mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah madrasah n. Mengelola system informasi sekolah madrasah dalam mendukung penyusunan progam dan pengambilan keputusan o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah madrasah p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan progam kegiatan sekolah madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah madrasah b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah madrasah e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola Supervisi Sosial kegiatan produksi jasa sekolah madrasah sebagai sumber belajar peserta didik a. Merencanakan progam supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat c. Menindaklanjuti hasil supervis akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah madrasah b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain Sumber: Permendiknas 2007 http:www.depdiknas.go.idproduk_hukum...permen_12_2007.pdf

2.3. Motivasi Kerja Guru