Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Apek-aspek Penilaian Kinerja

diistilahkan sebagai karya adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik material maupun non material. Dalam kajian yang berkenaan dengan profesi guru, Anwar 1986: 22 memberikan pengertian kinerja sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang guru pada waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar- mengajar dikelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar. Kinerja guru merupakan usaha yang harus dicapai guru dalam suatu organisasi sekolah sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan, tidak melanggar hukum sesuai dengan moral Suyanto,2001: 10. Supriadi 1998:45 mengartikan kinerja guru adalah usaha guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pengajaran. Dari beberapa penjelasan tentang pengertian kinerja guru di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2.1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Menurut Gibson 1987 ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja: 1. Faktor individual Yaitu faktor-faktor yang meliputi: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2. Faktor psikologis Yaitu faktor-faktor yang meliputi: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja. 3. Faktor organisasi Yaitu faktor-faktor yang meliputi: struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan reward system. Menurut Mangkunegara 2005:67 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: 1. Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya. 2. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attiude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri seorang pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. Menurut Mathis dan Jackson 2001: 82 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu yaitu: 1. Kemampuan mereka. 2. Motivasi. 3. Dukungan yang diterima. 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan. 5. Hubungan mereka dengan organisasi.

2.1.2. Apek-aspek Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja performance appraisal pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja guru. Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan Simamora, 2004: 338. Menurut Wahyudi 2002: 101 penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerjajabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. Menurut Bernardin dan Russel 1993: 379 “A way of measuring the contribution of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu karyawan kepada organisasi tempat mereka bekerja. Dalam kaitannya dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru menurut UU RI No.14 tahun 2005 pasal 20 a tentang guru dan dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran, melaksanakan evaluasi pembelajaran. a. Merencanakan program pembelajaran. Menurut Mulyasa 2005: 99 merencanakan pembelajaran adalah persiapan guru dalam menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran. Hal-hal yang termasuk dalam tahap perencanaan pembelajaran adalah penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, serta penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada pembelajaran. b. Melaksanakan program pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sadar dan sengaja dimana pelaksanaannya sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam rencana pengajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini guru dituntut untuk mempunyai kemampuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik yaitu yang meliputi penguasaan materi pelajaran, penggunaan metode yang bervariasi, memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, pengelolaan kelas dan penggunaan media pembelajaran. c. Melaksanakan evaluasi pembelajaran. Dalam pembelajaran evaluasi dilakukan untuk menggambarkan perilaku hasil belajar dengan respon peserta didik yang dapat diberikan berdasarkan apa yang diperoleh dari belajar Mulyasa, 2005: 99. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik sebagai suatu proses penilaian dilakukan dengan prinsip-prinsip dan teknik yang sesuai dengan tes atau non tes. Penilaian proses belajar ini dapat dilakukan pada pelajaran yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada waktu pelajaran dan dengan melakukan ulangan harian atau semesteran.

2.1.3. Upaya Peningkatan Kinerja Guru