Tujuan Umum Tujuan Khusus

13 13

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori dan kajian pustaka berisi uraian mengenai landasan teori, kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Penjelasan lebih rinci landasan teori, landasan empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis sebagai berikut. 2.1 Landasan Teori Landasan teori menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Landasan teori digunakan sebagai dasar penelitian. Kajian teori menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Kajian teori digunakan sebagai dasar penelitian. Teori-teori yang akan diuraikan dalam kajian teori meliputi: 1 hakikat belajar, 2 hakikat pembelajaran, 3 hasil belajar, 4 karakteristik siswa sekolah dasar, 5 pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, 6 keterampilan menulis, 7 puisi, 8 keterampilan menulis puisi, 9 model pembelajaran kooperatif, 10 model pembelajaran Think Talk Write TTW, dan 11 penerapan model Think Talk Write TTW. Teori-teori tersebut diuraikan sebagai berikut.

2.1.1 Hakikat Belajar

Burton 1984 dalam Aunurrahman 2012: 35 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu tersebut dengan lingkungan sehingga mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan sosial. Hal ini 14 14 berkaitan dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. Slavin 1994 dalam Rifa’i dan Anni 2011: 82, menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Slameto 2010: 2 mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha seseorang untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman atas interaksinya dengan lingkungan sekitar. Jadi, perubahan yang didapat dalam belajar terjadi secara sadar. Perubahan sebagai hasil belajar tidak bersifat sementara. Hal ini dikarenakan perubahan tersebut berasal dari pengalaman langsung seseorang. Pengalaman langsung lebih bermakna dibandingkan dengan pengalaman yang berasal dari orang lain. Berdasarkan pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses usaha seseorang yang berlangsung secara sadar dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku. Interaksi sebagai sarana memperoleh pengalaman dan perubahan tingkah laku menyebabkan proses belajar terjadi sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan manusia berinteraksi dengan lingkungan setiap saat. Perubahan tingkah laku dalam proses belajar merupakan perubahan yang positif. Belajar bukanlah suatu hal yang berdiri sendiri, namun belajar merupakan kumpulan beberapa unsur yang saling berkaitan. Oleh karena itu, belajar disebut sebagai suatu sistem. Gagne 1977 dalam Rifa’i dan Anni 2011: 84 menyatakan bahwa unsur-unsur pembentuk proses belajar terdiri dari siswa, rangsangan stimulus, memori, dan respon. Siswa merupakan subjek dan objek belajar yang