Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

55

3.6.8 Instrumen Wawancara

Instrumen wawancara dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara. Pedoman wawancara terdiri dari sepuluh pertanyaan pokok. Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lain selama proses wawancara. Pedoman wawancara tidak terstruktur dapat dibaca pada lampiran 4.

3.6.9 Instrumen Tes

Sugiyono 2013: 147 menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, berupa tes evaluasi hasil belajar. Instrumen tes yang digunakan berbentuk tes uraian sejumlah satu soal. Tuckman 1975 dalam Nurgiyantoro 2010: 117 menyatakan bahwa bentuk tes uraian memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun jawaban sendiri dalam lingkup yang relatif dibatasi. Soal yang digunakan dalam penellitian ini disusun berdasarkan kompetensi dasar. Peneliti menyusun tiga soal untuk kepentingan uji coba instrumen, meskipun yang dibutuhkan untuk penelitian hanya satu soal. Soal tersebut dibuat berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang telah dijabarkan terlebih dahulu dalam bentuk kisi-kisi soal. Kisi-kisi yang digunakan dalam tes uraian menulis puisi selengkapnya dapat dibaca di lampiran 13. Pemilihan soal yang akan digunakan sebagai intrumen tes dilakukan setelah ketiga soal tersebut diujicobakan. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu sehingga menghasilkan data penelitian yang valid dan reliabel. Selain itu, instrumen tes juga harus dihitung tingkat kesukaran dan daya beda soal. 56

3.6.4.5 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen Arikunto 2010: 211. Sudijono 2007: 163 menjelaskan bahwa pengujian terhadap validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengujian validitas secara logis atau rasional dan pengujian validitas secara empiris. Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran Sudijono 2007: 164. Validitas rasional dari sebuah instrumen dapat dilakukan dari dua segi, yaitu segi validitas isi dan susunan atau konstruksinya. Validitas isi dari suatu instrumen adalah validitas yang diperoleh setelah melakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi dari instrumen. Instrumen akan dikatakan memiliki validitas isi apabila isi instrumen tersebut dapat mewakili secara representatif terhadap variabel yang akan dinilai. Validitas konstruksi suatu instrumen diperoleh dari pengujian terhadap susunan atau kerangkanya. Instrumen dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila instrumen tersebut, ditinjau dari segi susunan atau kerangka telah mencerminkan aspek-aspek konstruksi dalam teori psikologis secara tepat. Proses pengujian validitas rasional, dapat dilakukan dengan menggunakan pendapat ahli. Dalam hal ini, validitas instrumen diuji oleh dua ahli, yaitu Drs. H.Y. Poniyo, M. Pd. pembimbing dan Susiati, S. Pd. guru kelas V SDN Pesurungan Lor I Kota Tegal dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis. Hasil uji validitas rasional dapat dibaca pada lampiran 14 dan 15. Validitas empiris adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik Sudijono 2007: 167. Validitas empiris dihitung 57 menggunakan Statistical Product and Service Solution SPSS versi 20. Validitas empiris ditunjukkan oleh nilai r hitung . Hasil penghitungan r hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga r product moment pada tabel r tabel , dengan terlebih dulu menetapkan taraf signifikansi 5. Jika r hitung r tabel , maka instrumen dinyatakan valid. Jumlah siswa pada uji coba sebanyak 40, dengan taraf signifikansi 5, maka r tabel 0,312. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes menulis puisi bertema “Ibu” dapat dibaca pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Ibu” Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Total Skor Aspek 1 Pearson Correlation 1 ,690 -,186 -,107 ,756 ,592 Sig. 2-tailed ,000 ,251 ,511 ,000 ,000 N 40 40 40 40 40 40 Aspek 2 Pearson Correlation ,690 1 -,228 -,187 ,890 ,456 Sig. 2-tailed ,000 ,157 ,248 ,000 ,003 N 40 40 40 40 40 40 Aspek 3 Pearson Correlation -,186 -,228 1 ,912 -,143 ,557 Sig. 2-tailed ,251 ,157 ,000 ,379 ,000 N 40 40 40 40 40 40 Aspek 4 Pearson Correlation -,107 -,187 ,912 1 -,101 ,613 Sig. 2-tailed ,511 ,248 ,000 ,534 ,000 N 40 40 40 40 40 40 Aspek 5 Pearson Correlation ,756 ,890 -,143 -,101 1 ,495 Sig. 2-tailed ,000 ,000 ,379 ,534 ,001 N 40 40 40 40 40 40 Total Skor Pearson Correlation ,592 ,456 ,557 ,613 ,495 1 Sig. 2-tailed ,000 ,003 ,000 ,000 ,001 N 40 40 40 40 40 40 Uji validitas empiris menggunakan SPSS versi 20 pada tabel 3.1. menunjukkan bahwa r hitung kelima aspek penilaian lebih besar dari r tabel . Hasil r tabel lebih besar dari r hitung berarti kelima aspek tersebut valid. Rekapitulasi uji validitas