58 soal menulis puisi tema “Ibu” dapat dibaca selengkapnya pada lampiran 22.
Rekapitulasi uji validitas instrumen tes menulis puisi bertema “Lingkungan” dapat dibaca pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. U ji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Lingkungan”
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
Total Skor
Aspek 1
Pearson Correlation
1 ,142 -,131 -,212 -,165 ,319
Sig. 2-tailed ,382
,422 ,189
,308 ,045
N 40
40 40
40 40
40 Aspek
2 Pearson
Correlation ,142
1 -,002 -,113 -,234 ,415 Sig. 2-tailed
,382 ,988
,489 ,145
,008 N
40 40
40 40
40 40
Aspek 3
Pearson Correlation
-,131 -,002 1 -,054 -,122 ,355
Sig. 2-tailed ,422
,988 ,741
,455 ,025
N 40
40 40
40 40
40 Aspek
4 Pearson
Correlation -,212 -,113 -,054
1 ,036 ,368
Sig. 2-tailed ,189
,489 ,741
,826 ,019
N 40
40 40
40 40
40 Aspek
5 Pearson
Correlation -,165 -,234 -,122
,036 1 ,351
Sig. 2-tailed ,308
,145 ,455
,826 ,026
N 40
40 40
40 40
40 Total
Skor Pearson
Correlation ,319
,415 ,355
,368 ,351
1 Sig. 2-tailed
,045 ,008
,025 ,019
,026 N
40 40
40 40
40 40
Uji validitas empiris menggunakan SPSS versi 20 pada tabel 3.2. menunjukkan bahwa r
hitung
kelima aspek penilaian lebih besar dari r
tabel
. Hasil r
tabel
lebih besar dari r
hitung
berarti kelima aspek tersebut valid. Rekapitulasi uji validitas soal menulis puisi tema “Lingkungan” dapat dibaca selengkapnya pada lampiran
23. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes menulis puisi bertema “Cita-cita” dapat dibaca pada tabel 3.3.
59 Tabel 3.3. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Cita-cita”
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
Total Skor
Aspek 1
Pearson Correlation
1 -,248 ,082 -,303
,166 ,462 Sig. 2-tailed
,122 ,617
,057 ,305
,003 N
40 40
40 40
40 40
Aspek 2
Pearson Correlation
-,248 1 -,073 -,066 -,131
,279 Sig. 2-tailed
,122 ,656
,686 ,419
,081 N
40 40
40 40
40 40
Aspek 3
Pearson Correlation
,082 -,073 1 -,198 -,217 ,351
Sig. 2-tailed ,617
,656 ,220
,179 ,026
N 40
40 40
40 40
40 Aspek
4 Pearson
Correlation -,303 -,066 -,198
1 -,105 ,225
Sig. 2-tailed ,057
,686 ,220
,519 ,163
N 40
40 40
40 40
40 Aspek
5 Pearson
Correlation ,166 -,131 -,217 -,105
1 ,351 Sig. 2-tailed
,305 ,419
,179 ,519
,026 N
40 40
40 40
40 40
Total Skor
Pearson Correlation
,462 ,279 ,351
,225 ,351 1
Sig. 2-tailed ,003
,081 ,026
,163 ,026
N 40
40 40
40 40
40
Uji validitas empiris menggunakan SPSS versi 20 pada tabel 3.3.
menunjukkan bahwa r
hitung
aspek penilaian 1,3, dan 5 lebih besar dari r
tabel
. Nilai r
hitung
aspek penilaian 2 dan 4 kurang dari r
tabel
. Dengan demikian, maka soal menulis puisi tema “Cita-cita” tidak valid karena memiliki 2 aspek yang tidak bisa
memenuhi syarat validitas. Hasil uji validitas soal menulis puisi tema “Cita-cita” selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 24.
3.6.4.6 Uji Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya, sehingga dapat diandalkan. Menurut Arikunto 2010: 221, reliabilitas instrumen mengacu pada seberapa handalkah
instrumen sehingga dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas
60 instrumen penelitian ini diukur dengan rumus Cronbach Alpha menggunakan
SPSS versi 20. Cronbach Alpha merupakan rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya berupa rentangan antara beberapa nilai
misalnya 0 –10 atau yang berbentuk skala misalnya 1–3 dan 1–4. Data hasil
belajar menulis puisi dalam penelitian ini berbentuk skala, sehingga Cronbach Alpha tepat untuk digunakan mengitung reliabilitasnya.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 20. Data yang diuji reliabilitasnya merupakan data yang valid. Kriteria yang diambil
menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran 2006 dalam Priyatno 2010: 30 –2,
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Jika nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel, namun apabila kurang dari
0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Rekapitulasi uji reliabilitas intrumen soal menulis puisi tema “Ibu” dapat dibaca pada tabel 3.4.
Tabel 3 .4. Uji Reliabilitas Soal Menulis Puisi Tema “Ibu”
Cronbachs Alpha N of Items
,739 6
Uji reliabilitas soal menulis puisi tema “Ibu” mendapatkan nilai Cronbach’s
Alpha lebih besar dari 0,6, sehingga soal tersebut reliabel. Uji reliabilitas soal menulis puisi tema “Ibu” selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 26. Uji
reliabilitas soal menul is puisi tema “Lingkungan” dapat dibaca pada tabel 3.5.
Tabel 3 .5. Uji Reliabilitas Soal Menulis Puisi Tema “Lingkungan”
Cronbachs Alpha N of Items
,440 6
61 Berdasarkan 3.5., nampak bahwa hasil penghitungan
Cronbach’s Alpha soal menulis puisi tema “Lingkungan” kurang dari 0,6 sehingga soal tersebut tidak
reliabel. Soal yang tidak reliabel tidak dappat digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji reliabilitas soal menulis puisi tema lingkungan selengkapnya dapat
dibaca pada lampiran 27.
3.6.4.7 Indeks Tingkat Kesukaran
Penghitungan tingkat kesulitan dilakukan untuk mengetahui tingkat kesulitan setiap aspek penilaian menulis puisi dalam bentuk soal uraian. Tingkat
kesulitan tes uraian dapat dihitung menggunakan rumus:
ndeks in kat Kesulitan × kor
i
× kor
a s
kor
i
Keterangan: : jumlah skor betul kelompok tinggi
: jumlah skor betul kelompok rendah : skor maksimal suatu butir soal
: skor minimal suatu butir soal : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah
Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197 Kategori tingkat kesulitan butir soal dibagi menjadi tiga. Tiga kategori
tingkat kesulitan, yaitu : 1 sukar, 2 sedang, dan 3 mudah. Kategori tingkat kesulitan soal didasarkan pada kriteria indeks tingkat kesulitas soal. Kategori
tingkat kesulitan menurut Nurgiyantoro 1995 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197 dapat digambarkan dalam tabel 3.6.
62 Tabel 3.6. Kategori Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesulitan Kategori
0,00 – 0,14
Sukar 0,15
– 0,85 Sedang
0,86 – 1,00
Mudah
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa setiap aspek penilaian menulis
puisi mempunyai kategori sukar, sedang, dan mudah. Aspek penilaian menulis puisi dikatakan sukar apabila hasil penghitungan tingkat kesulitan antara 0,00
– 0,14. Aspek soal dikatakan sedang apabila hasil penghitungan antara 0,15
–0,85. Aspek soal dikatakan mudah apabila hasil hitung tingkat kesulitan antara 0,86
– 1,00. Rekapitulasi analisis tingkat kesulitan soal dapat dibaca pada tabel 3.7.
Tabel 3.7. Hasil Analisis Tingkat Kesulitas Soal
No. Aspek Indeks Tingkat Kesulitan
Kategori Kesulitan 1.
Bait 0,590
Sedang 2.
Judul 0,606
Sedang 3.
Tema 0,606
Sedang 4.
Diksi 0,621
Sedang 5.
Kesinambungan 0,560
Sedang
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, seluruh aspek pada soal menulis puisi bertema “Ibu” memiliki kategori tingkat kesulitan soal sedang. Hasil analisis
tingkat kesulitan soal dapat dibaca pada lampiran 28.
3.6.4.8 Analisis Daya Beda
Penghitungan daya pembeda dilakukan untuk mengetahui daya beda setiap aspek penilaian menulis puisi. Daya beda tes uraian dapat diketahui dengan
menggunakan rumus: ndeks a a eda
× kor
a s
kor
i
63 Keterangan:
: jumlah skor betul kelompok tinggi : jumlah skor betul kelompok rendah
: skor maksimal suatu butir soal : skor minimal suatu butir soal
: jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197
Setiap butir aspek soal mempunyai daya beda. Penghitungan daya beda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara kelas tinggi dan kelas rendah.
Pembagian kelas tinggi dan kelas rendah dilakukan dengan mengurutkan data nilai siswa dari yang tertinggi. Kelas tinggi merupakan 27,5 jumlah siswa
keseluruhan yang berada di urutan atas. Kelas rendah merupakan 27,5 jumlah siswa seluruhnya, yang berada di urutan bawah. Empat kategori daya beda, yaitu :
1 baik sekali; 2 baik; 3 sedang; dan 4 buruk. Kategori daya beda menurut Nurgiyantoro 1995 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197 diuraikan
pada tabel 3.8. Tabel 3.8. Kategori Indeks Daya Beda
Indeks Daya Beda Kategori
0,40-1,00 Baik sekali
0,30-0,39 Baik
0,20-0,29 Sedang
0,00-0,19 Buruk
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui kategori daya beda setiap aspek penilaian. Aspek penilaian menulis puisi dikatakan baik sekali apabila hasil
penghitungannya antara 0,40 –1,00. Dikatakan baik apabila hasil penghitungan
64 daya beda antara 0,30
–0,39. Dikatakan sedang apabila penghitungan daya beda antara 0,20
–0,29, sedangkan hasil penghitungan 0,00–0,19 berarti aspek penilaian menulis puisi buruk. Rekapitulasi analisis daya beda soal menulis puisi bertema
“Ibu” dapat dibaca pada tabel 3.9.
Tabel 3.9. Hasil Analisis Indeks Daya Beda Soal
No. Aspek
Indeks Daya Beda Kategori Daya Beda
1. Bait
0,515 Baik sekali
2. Judul
0,424 Baik sekali
3. Tema
0,242 Sedang
4. Diksi
0,272 Sedang
5. Kesinambungan
0,515 Baik sekali
Hasil analisis indeks daya beda soal menunjukkan bahwa ada tiga aspek
penilaian menulis puisi yang memiliki kategori daya beda baik sekali. Dua aspek penilaian menulis puisi memiliki kategori daya beda sedang. Hasil analisis daya
beda soal menulis puisi tema “Ibu” dapat dibaca selengkapnya pada lampiran 29.
3.6.10 Pedoman Penilaian Menulis Puisi
Pedoman penilaian menulis puisi merupakan kriteria untuk memberikan skor dan nilai untuk setiap aspek penilaian menulis puisi. Pedoman penilaian
menulis puisi disusun berdasarkan unsur-unsur karangan puisi. Penilaian puisi menggunakan rubrik penilaian. Pedoman penilaian menulis puisi dapat dibaca
selengkapnya pada lampiran 13. 3.14
Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1 deskripsi data, 2 uji prasyarat analisis, dan 3 analisis akhir. Metode analisis
data di atas diuraikan sebagai berikut.
65
3.7.4 Deskripsi Data
Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakanscoring
Sugiyono 2013: 5, sedangkan data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, gambar, atau pun foto. Data kuantitatif
yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa nilai hasil belajar. Sementara itu, data kualitatif yang dihasilkan penelitian ini berupa data aktivitas guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
3.7.5 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan sebelum menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis meliputi uji kesamaan rata-rata, uji normalitas, dan uji homogenitas. Uji
kesamaan rata-rata, uji normalitas, dan uji homogenitas diuraikan sebagai berikut. 3.7.2.4
Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol pada tes awal. Jika terdapat perbedaan rata-
rata hasil belajar siswa yang terlampau jauh pada kedua kelas, penelitian tidak dapat dilakukan. Perbedaan rata-rata hasil belajar yang terlampau jauh
menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut tidak relatif sama. Penelitian dapat dilakukan jika perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kedua kelas sama atau
tidak terlampau jauh berbeda.
3.7.2.5
Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data penelitian yang dihasilkan merupakan data yang berdistribusi normal atau bukan
Kasmadi 2013: 92. Pengujian normalitas menunjukkan bahwa sampel yang
66 digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal. Ada beberapa
teknik uji normalitas data, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Lilliefors dengan taraf signifikan 5. Penghitungan uji normalitas dengan rumus
uji Liliefors menggunakan SPSS versi 20. Pengelolaan data dilakukan dengan melihat kolom nilai pada Kolmogorof-Smirnov. Data yang telah diolah dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai pada Kolmogorf-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05. Data yang telah diolah dikatakan normal apabila nilai pada
Kolmogorf-Smirnov menunjukkan nilai kurang dari 0,05.
3.7.2.6
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal Kasmadi 2013: 92. Uji homogenitas dilakukan dengan uji F
menggunakan SPSS versi 20. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 5. Apabila signifikansinya
lebih dari 0,05, maka variannya sama homogen, sedangkan apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka variannya berbeda tidak homogen.
3.7.6 Analisis Akhir
Analisis akhir data digunakan untuk menguji hipotesis atau menyimpulkan hasil penelitian. Analisis diperlukan untuk menguji hasil belajar menulis puisi dari
kedua kelompok setelah masing-masing memperoleh perlakuan. 3.7.3.4
Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yaitu, apakah terdapat perbedaan hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 antara yang mendapat model
pembelajaran Think Talk Write TTW dan yang mendapat model pembelajaran
67 konvensional. Uji perbedaan dilakukan menggunakan independent sample t test,
yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok datasampel yang independentidak berhubungan. Pengujian hipotesis dilakukan
menggunakan program SPSS versi 20 dengan menu analyze-compare means- independent sample t test. Untuk mengetahui apakah H
a
atau H
o
diterima atau ditolak adalah dengan melihat nilai t dalam kolom t test for equality of means.
Nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Jika didapatkan nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H
a
diterima dan H
o
ditolak. Pengambilan keputusan bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai
signifikansinya lebih dari 0.05 maka H
o
diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0.05 maka H
o
ditolak Priyatno, 2010: 35. 3.7.3.5
Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yaitu apakah hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal yang menerapkan model pembelajaran Think
Talk Write TTW lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Analisis hipotesis kedua menggunakan
statistik parametris menerapkan rumus independent sample t-test, yang penghitungannya dilakukan dengan program SPSS versi 20. Menu yang
digunakan yaitu Analyze – Compare Means – Independent Samples T Test. Untuk
mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau di tolak, yaitu dengan melihat nilai t dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai t hitung dibandingkan dengan
nilai t tabel. Jika didapatkan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Pengambilan keputusan
68 bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari
0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak Priyatno 2010: 35. Ketentuan di atas digunakan untuk menguji
hipotesis dengan uji pihak kanan. 3.7.3.6
Uji U Mann Whitney
Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir cukup menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Uji U
Mann Whitney menggunakan menu Analyze – Nonparametrics Tests – 2
Independent Samples pada SPSS. Digunakan untuk mengetahui apakah H
a
atau H
o
diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp. Sig. 2- tailed. Ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila U
hitung
kurang dari U
tabel
atau nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Sebaliknya, apabila U
hitung
lebih dari atau sama dengan U
tabel
atau nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak.