vii | P a g e
B. Tujuan Intruksional Umum
Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah mahasiswa kedinasan di bawah naungan Kementerian Keuangan yang nantinya lulusannya akan
ditempatkan di Kementerian Keuangan maupun instansi pemerintah lainnya. Ketika menimba ilmu di STAN, mahasiswa diharapkan dapat fokus dalam menekuni
pendidikannya karena pada masa yang akan datang mahasiswa akan ikut berperan sebagai bagian dari pejabat pengambil keputusan dan pembuat kebijakan di
Kementerian Keuangan. Oleh karena itu para mahasiswa sudah seharusnya: a. Memahami masalah pengantar perpajakan sebagai dasar untuk mempelajari
mata kuliah perpajakan lebih jauh; b. Memahami ketentuan-ketentuan yang dijadikan dasar pemungutan pajak;
c. Memahami alasan-alasan mengapa harus ada pemungutan pajak dalam kehidupan bernegara;
d. Mengetahui peran dan fungsi pajak dalam pembangunan; dan tentunya e. Mengetahui sejarah pengenaan pajak di Indonesia.
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mempelajari mata kuliah Pengantar Perpajakan, para mahasiswa diharapkan mampu:
a. Berperan aktif maupun pasif dalam pengembangan ilmu perpajakan; b. Menganalisis secara benar dan rasional permasalahan di bidang perpajakan;
dan
c.
Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya demi kemaslahatan keuangan negara.
1 | P a g e
SEJARAH PEMUNGUTAN PAJAK
A. Terbentuknya Negara
Menurut pendapat Aristoteles, manusia merupakan makhluk bermasyarakat atau Zoon Politikon. Setiap manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri
dalam masyarakat tanpa berhubung dengan orang lain dan tetap secara individu terlibat dalam suatu ikatan dengan kelompoknya.
Agar dapat mengatur kehidupan sosial dan berkelompok menjadi lebih baik, maka manusia membutuhkan seorang pemimpin yang dianggap lebih cakap dan
memiliki kharisma sebagai seseorang yang patut dihormati, ditaati perintahnya dan diteladani sikap dan tingkah lakunya. Dengan adanya pemimpin kehidupan manusia
lebih teratur. Ketaatan anggota kelompok terhadap pemimpinnya menimbulkan suatu kekuasaan pemerintahan yang sederhana dalam kelompok tersebut. Setiap anggota
kelompok sadar, patuh, dan mendukung tata hidup yang ditetapkan pemimpin mereka, menghormati dan menghargai pemimpin mereka, yang pada akhirnya lambat laun
peraturan itu menjadi peraturan tertulis yang dilaksanakan dan ditaati setiap anggota kelompok.
Semakin luas dan kompleksnya masing-masing kelompok, maka makin besar dan banyak pula kesulitan yang timbul baik masalah internal antar individu dalam
kelompok, maupun masalah dengan pihak eksternal. Interaksi antar kelompok juga memerlukan suatu aturan yang lebih terstruktur daripada sebelumnya. Hal tersebut
yang menjadi alasan mendasar perlunya dibentuk suatu organisasi yang lebih teratur dan memiliki kekuasaan yang memadai. Organisasi atau lembaga tersebut sangat
diperlukan untuk melaksanakan dan mempertahankan peraturan-peraturan hidup Tujuan Instruksional Khusus :
1. Terbentuknya Negara 2. Fungsi Pemerintahan
3. Siklus hubungan Negara dan Warga Negara 4. Sejarah singkat tentang Pemungutan Pajak
1
BAB
2 | P a g e
agar dapat berjalan secara tertib dan lancar. Organisasi yang memiliki kekusaan seperti itulah yang kemudian dinamakan Negara.
Konsep dan pengertian Negara sebagai organisasi kekuasaan dipelopori oleh J.H.A. Logemaan dalam bukunya yaitu
“Over De theorie Van Een Stelling Staadrecht”, yaitu bahwa keberadaan negara bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan
masyarakat yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi. Negara dalam konteksnya sebagai organisasi kekuasan didalamnya terdapat
suatu mekanisme atau tata hubungan kerja yang mengatur suatu kelompok manusia rakyat agar berbuat, atau bersikap sesuai dengan kehendak negara, agar mematuhi
aturan yang telah dibuat negara. Agar negara dapat mengatur rakyatnya, maka negara diberi kekuasaan authority yang dapat memaksa seluruh anggotanya untuk
mematuhi segala peraturanketentuan yang telah ditetapkan oleh negara. Kekuasaan tersebut berhak dimiliki oleh negara, karena secara historis timbulnya negara adalah
untuk mengatur kehidupan yang lebih baik. Untuk menghindari adanya kekuasaan yang sewenang-wenang, disisi lain Negara juga menetapkan cara-cara dan batas-
batas sampai dimana kekuasaan itu dapat digunakan dalam kehidupan bersama, baik oleh individu, golongan, organisasi, maupun oleh negara itu sendiri.
B. Fungsi Pemerintah