Tiap-tiap kelompok diminta untuk berdiskusi secara internal untuk menyelaraskan sudut pandang dan pendapat kelompoknya.Perwakilan tiap
kelompok diminta untuk menyampaikan argumentasi sesuai pandangan yang dikembangkan kelompoknya. Perwakilan kelompok meminta tanggapan, bantahan
atau koreksi dari kelompok lain perihal isu yang sama. Pada kegiatan ini, tahap talk sedang berlangsung. Guru memberikan evaluasi sehingga siswa dapat
mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi-argumentasi yang telah mereka munculkan.
Setelah pendapat-pendapat tersebut menemukan titik temu, maka tiap-tiap individu diminta untuk menyusun paragraf argumentasi sesuai dengan pendapat
yang telah mereka kemukakan. Kegiatan ini melingkupi di dalam tahap write. Dapat disimpulkan bahwa pada setiap tahap proses think-talk-write, guru
dan siswa harus melalui tiap tahap secara runtut dan sistematis agar proses pembelajaran dengan teknik think-talk-write terjadi keseimbangan antara guru dan
siswa pada tiap tahapnya.
2.2.4 Media Pembelajaran
Soeparno 1987:1, media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran channel untuk menyampaikan suatu pesan message kepada penerimanya
receiver. Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal Arsyad, 1996:3.
Daryanto 2010:157 mengungkapkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Sedangkan
National education Association NEA menyatakan bahwa media adalah segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar Sadiman, 2009:6-7
Dari bermacam definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan pembelajaran
dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan serta perhatian siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
2.2.4.1Media Foto Berbasis Lingkungan Sekolah
Daryanto 2010:107-108 menjelaskan bahwa dewasa ini gambar foto secara luas bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari surat-surat kabar,
majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar-
mengajar, pada setiap jenjang pendidikan dan berbagai disiplin ilmu. Gambar foto itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan
dapat meningkatkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, dan
penulisan, serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat isi materi bacaan dari buku teks.
Gambar foto berbasis lingkungan sekolah adalah gambar peristiwa yang sering dialami siswa di lingkungan sekolah agar siswa dapat memiliki kepedulian
terhadap lingkungan.
2.2.3 Kerangka Berpikir