Contoh:
Perhatikan Gambar Diketahui ∆ KNM kongruen dengan ∆ NLM Panjang KN = 5 cm, KM = l0 cm,
∠NKM = 60°. Tentukan panjang sisi dan sudut yang belum diketahui
Jawab:
Karena ∆ KNM dan ∆ NLM kongruen maka KM = ML = 10 cm dan NL = KN = 5 cm. Dengan demikian, panjang MN dapat ditentukan dengan menggunakan dalil
Pythagoras. =
2
−
2
= 10
2
− 5
2
= 100 − 25
= 75
= 5 3
∠ =
∠ = 60°
∠ =
∠ = 180°
− 90° + 60° = 30°
2.2 Kerangka Berfikir
Matematika dalam pembelajarannya yang dirumuskan oleh NCTM menuntut agar peserta didik harus mempelajari matematika melalui pemahaman
dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dialami sebelumnya. Untuk mewujudkannya dirumuskan lima tujuan umum
pembelajaran matematika, yaitu pertama belajar untuk berkomunikasi mathematical communication, kedua belajar untuk bernalar mathematical
reasoning, ketiga belajar memecahkan masalah mathematical problem solving, keempat belajar untuk mengaitkan ide mathematical connection, dan kelima
pembentukan sikap positif terhadap matematika. Semua itu disebut Mathematical Power daya matematis.
Selama ini pembelajaran di sekolah belum sepenuhnya menekankan kepada pembentukan pola berpikir kritis dan kreatif pada peserta didik. Untuk itu
diperlukan kemampuan komunikasi matematis pada diri peserta didik. Selain itu, di jaman sekarang ini peserta didik dituntut untuk mampu menyelesaikan
permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena diperlukan suatu pembelajaran dimana peserta didik dilatih untuk terbiasa menyelesaikan masalah-masalah di
masyarakat. Namun keadaan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak
didik yang kurang menguasai aspek kemampuan komunikasi matematis dan kurang mampu dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari dalam
pembelajaran matematika, salah satunya pada materi geometri tentang persegi panjang dan persegi.
Melalui pendekatan pembelajaran Aptitude Treatment Interaction diharapkan kemampuan komunikasi peserta didik dapat mencapai ketuntasan
sehingga peserta didik lebih mudah mempelajari matematika berbentuk abstrak yang diaplikasikan dalam permasalahan sehari-hari dan mampu menumbuh
kembangkan pola pikir yang kritis dan kreatif pada diri peserta didik. Penggunaan media CD Interaktif secara optimal juga sangat membantu guru pada saat
pembelajaran berlangsung dalam menyampaikan materi segiempat kepada peserta
didik. Dengan demikian peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan sehingga mampu mengemukakan informasi kepada orang lain dengan bahasa
lisan ataupun tertulis. Kemampuan inilah yang disebut dengan kemampuan komunikasi matematis dimana peserta didik mampu mengkomunikasikan dan
menginformasikan ide serta gagasannya kepada orang lain dengan sistematis. Skema kerangka berpikir seperti berikut ini.
1. Kurangnya kemampuan komunikasi matematis peserta didik. 2. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
Kelas uji coba instrumen
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Pendekatan Aptitude Treatment Interaction Berbantuan CD Interaktif
Pendekatan konvensional
Teori Piaget. Teori Brunner
Tes komunikasi matematis a. Kemampuan komunikasi peserta didik pada pembelajaran dengan Pendekatan Aptitude
Treatment Interaction Berbantuan CD Interaktif mencapai ketuntasan belajar yang nyata yaitu 70, dan keberhasilan kelas dilihat dari sekurang-kurangnya 75 dari jumlah peserta didik di
kelas tersebut tuntas belajar. b. Kemampuan komunikasi peserta didik pada pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan
Aptitude Treatment Interaction Berbantuan CD Interaktif lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.
c. Motivasi berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi peserta didik.
2.3 Hipotesis Penelitian