Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata hasil tes kemampuan komunikasi matematis diperoleh t
hitung
= 3,49. Dengan dk = 59 dan taraf nyata 5, diperoleh t
tabel
= 2,00. Karena t
hitung
berada pada daerah penolakan H , maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang diajar dengan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction
Berbantuan CD Interaktif lebih baik daripada peserta didik yang diajar dengan Pendekatan Konvensional. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
33.
4.1.3.3 Uji Regresi
Uji regresi dalam penelitian digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi peserta didik terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik
kelas eksperimen pada tes kemampuan komunikasi matematis. Persamaan regresi, uji linearitas dan uji keberartian dibutuhkan untuk analisis regresi.
4.1.3.3.1 Persamaan Regresi Linear Sederhana Hasil perhitungan persamaan regresi diperoleh jumlah skor motivasi peserta
didik X
i
= 3783, jumlah nilai tes kemampuan komunikasi matematis peserta didik
Y
i
= 2520, jumlah skor motivasi peserta didik X
i 2
= 482755, jumlah kuadrat nilai tes kemampuan komunikasi matematis peserta didik
Y
i 2
= 213564, dan jumlah hasil kali antara skor motivasi peserta didik dan nilai tes kemampuan komunikasi matematis peserta didik
X
i
Y
i
= 320726 diperoleh nilai
a = 18,86 dan b = 0,52 .
Jadi, persamaan regresi skor motivasi peserta didik dan nilai tes kemampuan komunikasi matematis adalah
Y = 18,86 +
0,52 X.
4.1.3.3.2
Uji Keberartian
Berikut ini adalah data yang diperlukan untuk uji linearitas regresi Tabel 4.5 Analisis Varian Uji Linearitas Regresi
Sumber Variasi dk
JK KT
F
Total 30
213564,00 Koefisien a
1 211680,00 211680,00
119,31 Regresi b│a
1 1525,89
1525,89 Sisa
28 358,11
12,79 Tuna Cocok
19 280,61
14,77 1,72
Galat 9
77,50 8,61
Berdasarkan data tersebut didapat nilai F = 119,31 dengan dk pembilang=1
dan dk penyebut=28 diperoleh nilai F
tabel
= 4,20. Karena F
hitung
F
tabel
maka H
ditolak, jadi koefisien arah regresi berarti 4.1.3.3.3
Uji Linearitas
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai KT
TC = 14,77 KT G = 8,61 dan
F
hitung
= 1,72. Dengan α = 5, dk pembilang=16, dan dk penyebut=12
diperoleh nilai F
tabel
= 2,93. Karena F
hitung
F
tabel
maka dapat dikatakan bahwa regresi ini linear.
Hasil ini menunjukkan bahwa persamaan regresi pada kelas eksperimen dapat digunakan untuk memprediksi nilai tes kemampuan komunikasi matematis
kelas eksperimen melalui skor motivasi.
4.1.3.3.4
Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui adanya hubungan atau tidak antara motivasi dan nilai tes kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada tes hasil belajar dapat
dihitung korelasinya. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r
xy
= 0,90, dengan α = 5 dan N = 30 diperoleh nilai r
tabel
= 0,38. Karena r
xy
r
tabel
maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan sebesar 0,90
antara motivasi dengan nilai tes kemampuan komunikasi matematis peserta didik. 4.1.3.3.5
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasinya r
2
= 0,90
2
= 0,81. hal ini berarti nilai rata-rata tes kemampuan komunikasi peserta didik
81 ditentukan oleh motivasi peserta didik yang dilakukan, melalui persamaan regresi
Y = 18,86 + 0,52X. Sisanya
19 ditentukan oleh faktor lain
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Pengukuran Tingkat Motivasi
Hasil pengukuran tingkat motivasi peserta didik kelas eksperimen secara umum menunjukkan bahwa peserta didik yang mempunyai tingkat motivasi
rendah memperoleh nilai yang kurang memuaskan dalam tes kemampuan komunikasi matematis sedangkan peserta didik yang mempunyai tingkat motivasi
lebih tinggi memperoleh nilai yang lebih baik. Dengan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction Berbantuan CD
Interaktif pembelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan, bermakna, serta melibatkan indera peserta didik secara optimal. Sehingga peserta didik
menjadi lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan motivasi peserta didik.
4.2.2 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar, peserta didik yang dikenai Pendekatan Aptitude Treatment Interaction Berbantuan CD Interaktif dan peserta
didik yang dikenai Pendekatan konvensioanal telah mencapai ketuntasan belajar