II. LANDASAN TEORI
A. Konsep Kualitas
Ada banyak sekali definisi kualitas, tetapi sebenarnya definisi yang satu hampir sama dengan yang lain. Pada SNI 19-8402-1991 definisi kualitas
adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan
atau yang tersirat. Pengertian kualitas menurut Feigenbaum dalam Ariani 2002 merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi
marketing, engineering, manufacture dan maintenance dimana dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Crosby dalam Ariani 2002 mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability,
delivery, reliability,
maintanability dan cost effectiveness. Menurut Marimin 2004 kualitas adalah ukuran seberapa dekat suatu barang atau jasa sesuai dengan standar
tertentu. Tjiptono 1997 mengacu kualitas kepada pengertian pokok sebagai berikut :
1 Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan
pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu.
2 Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
Assauri 1980 membagi kualitas menjadi dua sisi yaitu : 1 sisi konsumen sebagai pemakai akhir dan 2 sisi produsen sebagai pemilik
teknologi produksi. Konsumen sebagai pemakai akhir produk mempunyai keinginan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan karena
kebiasaan hidup, tingkat sosial, etnik, karakteristik daerah, dan lain-lain. Keanekaragaman perbedaan keinginan tersebut menyebabkan produsen
sulit untuk menentukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memproduksi suatu produk agar sesuai dengan keinginan konsumen. Oleh
sebab itu produsen harus mampu menterjemahkan seluruh keinginan konsumen yang bersifat subyektif menjadi besaran terukur spesifikasi
produk dengan memperhitungkan aspek ekonomis.
6 Russel dalam Ariani 2002 mengidentifikasi enam peran pentingnya
kualitas, yaitu : 1 Meningkatkan reputasi perusahaan
Perusahaan yang menghasilkan produk yang berkualitas akan dikenal masyarakat luas dan mendapat nilai lebih di mata konsumen.
2 Menurunkan biaya Pada paradigma lama untuk menghasilkan produk berkualitas identik
dengan peningkatan biaya, tetapi sekarang tidak. Hal ini disebabkan karena perusahaan berorientasi pada customer satisfaction, yaitu dengan
mendasarkan jenis, tipe, waktu dan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
3 Meningkatkan pangsa pasar Pangsa pasar akan meningkat bila minimasi biaya tercapai dan produk
yang dihasilkan pun tetap berkualitas. 4 Dampak internasional
Bila mampu menghasilkan produk yang berkualitas, maka selain dapat bersaing di pasar lokal juga akan dapat diterima di pasar internasional.
5 Adanya pertanggungjawaban produk Semakin meningkatnya persaingan kualitas produk yang dihasilkan akan
menyebabkan perusahaan semakin dituntut bertanggung jawab pada disain, proses dan pendistribusian produk untuk memenuhi kebutuhan
dan harapan pelanggan. 6 Untuk penampilan produk atau jasa
Kualitas akan membuat perusahaan, produk atau jasa dipercaya masyarakat luas. Hal ini akan menimbulkan fanatisme konsumen
terhadap produk apapun yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. 7 Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting
Persaingan saat ini bukan hanya masalah harga melainkan kualitas produk. Sebagai produsen, dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan
dan harapan pelanggan dan mampu menterjemahkan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan mereka.
Menurut Gaspersz 1997 peningkatan dan pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan meningkatkan keuntungan dengan cara, yaitu :
1 meningkatkan penjualan sehingga berdampak terhadap pendapatan atau 2 mengurangi biaya produksi karena proses produksi memiliki tingkat
7 kesesuaian yang tinggi terhadap standar sehingga produk yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas diartikan sebagai
segala sesuatu yang dituju pada standar yang telah ditetapkan sehingga memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen serta upaya perubahan ke
arah perbaikan terus menerus.
B. Quality Function Deployment QFD 1. Pengertian