53 Tabel 8.
Hasil Penilaian Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Produk Gula Kristal Putih
N O
ATRIBUT KUALITAS PRODUK BOBOT
RANGKING TINGKAT
KEPENTINGAN
1. Warna 0.231
2 7
2. Polarisasi 0.253
1 8
3. Susut Pengeringan
0.115 3
6 4. Abu
Konduktiviti 0.052
7 2
5. Besar Jenis Butir
0.102 4
5 6.
Kandungan Bahan Asing Tidak Larut Kotoran 0.081
5 4
7. Kandungan Bahan Tambahan SO
2
0.081 5 4
8. Bahan Cemaran Logam TimbalTembagaArsen
0.031 8
1 9. Gula
Pereduksi 0.054
6 3
Tabel 9. Hasil Penilaian Tingkat Kepuasan terhadap Atribut Kualitas
Produk Gula Kristal Putih PG. Subang
ATRIBUT KUALITAS PRODUK
STP TP CP P SP JLH TOTAL
NILAI NILAI
INDEKS TINGKAT
KEPUASAN
Warna 0 0 3 0 2 5 19
3.80 4
Polarisasi 0 0 3 0 2 5
19 3.80 4
Susut Pengeringan
0 0 4 0 1 5 17 3.40
4 Abu
Konduktiviti 0 1 4 0 0 5
14 2.80 3
Besar Jenis Butir 5
17 3.40 4
Kand. Bhn Asing Tak Larut Kotoran
0 2 3 0 0 5 13 2.60
3 Kand. Bhn Tambahan
SO
2
0 3 2 0 0 5 12 2.40
2 Bahan Cemaran
Logam Pb, Cu, As 0 3 2 0 0 5
12 2.40 2
Gula Pereduksi
0 0 5 0 0 5 15 3.00
3 Ket : STP Sangat Tidak Puas, TP Tidak Puas, CP Cukup Puas, P Puas dan SP Sangat Puas
: 1 sangat tidak memuaskan, 2 tidak memuaskan, 3 cukup memuaskan, 4 memuaskan, 5 sangat memuaskan.
A. Karakteristik Proses
Karakteristik atau aktivitas proses produksi akan mempengaruhi kualitas produk baik secara langsung maupun tidak langsung. Karakteristik
proses yang mempengaruhi kualitas gula kristal putih dilihat mulai dari bahan baku tebu digiling hingga produk telah dikemas. Adapun karakteristik
54 proses yang dilakukan oleh PT. PG. Subang untuk memproduksi gula kristal
putih adalah : • Stasiun
gilingan Stasiun penggilingan adalah unit yang berfungsi untuk mengekstrak nira
dari tebu, memisahkan ampas dari nira untuk memperoleh nira mentah yang banyak-banyaknya sehingga diperoleh kandungan gula
semaksimal mungkin dengan menekan kehilangan gula yang terbawa bersama ampas sekecil mungkin.
• Stasiun pemurnian
Proses pemurnian bertujuan untuk menghilangkan atau membuang bahan organik dan anorganik bukan gula yang terdapat dalam nira
mentah sehingga diperoleh kadar sukrosa yang maksimum. • Stasiun
penguapan Proses penguapan bertujuan untuk menguapkan air yang terkandung
dalam nira sehingga tercapai konsentrasi mendekati jenuh atau hingga batas kekentalan yang diinginkan untuk memudahkan proses masakan
kristalisasi.
• Stasiun masakan kristalisasi
Proses kristalisasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan bahan murni dalam bentuk padat kristal dan juga memisahkan kotoran yang
masih terlarut dalam bahan. • Stasiun
putaran Tujuan dari stasiun putaran adalah untuk memisahkan kristal gula
dengan molase melalui gaya sentrifugal. • Stasiun
penyelesaian Tahap ini merupakan tahap akhir untuk mendapatkan kristal gula
produk SHS. Karakteristik-karakteristik proses diatas dinilai untuk melihat apakah
aktivitas produksi gula kristal putih yang dilakukan di PT. PG. Subang telah baik atau belum. Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 10.
memperlihatkan bahwa ada beberapa karakteristik proses yang belum baik, padahal setiap karakeristik proses tersebut sangat besar pengaruhnya dalam
menentukan kualitas gula kristal putih secara keseluruhan.
55 Tabel 10. Penilaian Karakteristik Proses Produksi PG. Subang
NO KARAKTERISTIK PROSES
SKALA PENILAIAN
1. Stasiun Gilingan
3 2.
Stasiun Pemurnian 4
3. Stasiun Penguapan
4 4.
Stasiun Masakan Kristalisasi 5
5. Stasiun Puteran
5 6.
Stasiun Penyelesaian 3
Ket : 5 sangat baik, 4 baik, 3 sedang, 2 kurang baik, 1 sangat kurang
Analisa keterkaitan antara karakteristik proses dengan atribut produk dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan atau hubungan antara
masing-masing karakteristik proses dengan atribut kualitas produk gula kristal putih. Matriks keterkaitan antara atribut kualitas produk dengan karakteristik
proses yang diperoleh dari hasil brainstorming disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Hubungan Keterkaitan antara Atribut Kualitas Produk dengan
Aktivitas Proses
AKTIVITAS PROSES
ATRIBUT KUALITAS
PRODUK TINGKAT
KEPEN- TINGAN
STA. GILING-
AN STA.
PEMUR- NIAN
STA. PENG-
UAPAN STA.
MASAK -AN
STA. PUTAR-
AN STA.
PENYE- LESAI-
AN
Warna 7 1 10 5 5 5 0
Polarisasi 8 10 1 10 10 1 0
Susut Pengeringan 6 5 5 10 10 5 10
Berat Jenis Butir 5
5 5
10 5
10 Kandungan SO
2
4 0 10 10 0 0 0 Abu
Konduktiviti 2 0 10 10 0 0 0
Kotoran 4 1 10 5 5 5 0
Gula Pereduksi
3 1 10 5 5 5 0 Cemaran
Logam 1 1 10 5 5 5 0
Nilai Tingkat Kepentingan 125 273 300 265 138 110
Nilai Relatif 0.103 0.225 0.248 0.219 0.114 0.091
Ket : 10 hubungan kuat, 5 hubungan sedang, 1 hubungan lemah, 0 tidak ada hubungan
Menurut hasil perhitungan nilai relatif dan tingkat kepentingan maka lima karakteristik proses yang sangat berkaitan erat dengan atribut utama
kualitas gula kristal putih polarisasi, warna, susut pengeringan, berat jenis butir, kandungan bahan asing tidak larut dan kandungan bahan tambahan
SO
2
adalah proses pada stasiun penguapan, pemurnian, masakan kristalisasi, stasiun putaran dan stasiun gilingan.
56 Karakteristik proses yang ada pada perusahaan tidak dapat berdiri
sendiri karena karakteristik proses tersebut berkelanjutan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dilakukan analisa keterkaitan antar karakteristik
proses untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan antara masing-masing proses dalam menghasilkan gula kristal putih. Hubungan keterkaitan
tersebut diperoleh dari hasil brainstorming dan disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Hubungan Keterkaitan antar Karakteristik Proses
KARAKTERISTIK PROSES YANG
DINILAI KARAKTERISTIK
PROSES YANG TERKAIT
HUBUNGAN DAN ALASAN
Stasiun Pemurnian
++ Nira kotor atau nira mentah hasil dari stasiun
gilingan akan dimurnikan atau dibersihkan di stasiun pemurnian. Semakin banyak kotoran
pada nira mentah yang dihasilkan maka akan semakin banyak kegiatan yang dilakukan
pada stasiun pemurnian.
Stasiun Penguapan
++ Nira hasil perahan pada stasiun gilingan
masih banyak memiliki kandungan air yang tinggi sehingga pada stasiun penguapan
diharapkan peningkatan nilai brix nira hingga 60 atau diperoleh nira kental dengan
kandungan gula yang tinggi dan kandungan air yang sedikit.
Uap bekas exhaust steam dari stasiun gilingan digunakan untuk uap pemanas pada
badan pemanas I Stasiun Masakan
Tidak ada Stasiun Putaran
Tidak ada Stasiun Gilingan
Stasiun Penyelesaian
Tidak ada
Stasiun Penguapan
++ Pemanasan pendahuluan nira jernih pada
Juice Heater III dengan suhu 110
o
C dapat membantu dan mempercepat mencapai
temperatur optimum pada proses penguapan. Selain itu stasiun penguapan bertugas
mengurangi kandungan air dalam nira sehingga diperoleh nira kental. Proses
pengurangan kadar air pada stasiun penguapan dilakukan dalam keadaan vakum
dengan tujuan menurunkan titik didih nira sehingga diharapkan nira jernih hasil
pemurnian pada stasiun pemurnian tidak mengalami kerusakan penggelapan warna
dan inversi sukrosa akibat temperatur tinggi.
Stasiun Masakan
++ Semakin tinggi kemurnian nira maka akan
semakin mempermudah proses pengkristalan meningkatkan laju kristalisasi pada stasiun
masakan Stasiun Putaran
Tidak ada Stasiun
Pemurnian
Stasiun Penyelesaian
Tidak ada
57 Tabel 12. Hubungan Keterkaitan antar Karakteristik Proses Lanjutan
KARAKTERISTIK PROSES YANG
DINILAI KARAKTERISTIK
PROSES YANG TERKAIT
HUBUNGAN DAN ALASAN
Stasiun Masakan
++ Stasiun masakan bertugas membentuk
kristal-kristal gula dari nira kental. Nira yang telah diuapkan maka konsentrasinya akan
mendekati jenuh sehingga akan memudahkan proses pengkristalan pada
stasiun masakan.
Stasiun Putaran Tidak ada
Stasiun Penguapan
Stasiun Penyelesaian
Tidak ada
Stasiun Putaran
++ Stasiun putaran bertugas memisahkan kristal
gula yang terbentuk pada stasiun masakan dengan cairan pelarut yang ada dengan
sistem sentrifugasi. Semakin banyak cairan pelarut yang terkandung pada kristal gula
maka akan semakin banyak kegiatan yang dilakukan pada stasiun putaran.
Stasiun Masakan Stasiun
Penyelesaian
- - Semakin banyak dihasilkan ukuran kristal
gula yang tidak sesuai maka akan semakin
banyak dilakukan kegiatan pada stasiun masakan sehingga tidak efisien.
Stasiun Putaran Stasiun
Penyelesaian
++ Semakin banyak gula yang dihasilkan maka
akan semakin banyak kegiatan yang dilakukan pada stasiun penyelesaian.
Ket : ++ hub. kuat positif, + hub. positif, -- hub. kuat negatif, - hub. Negatif, : tidak ada hub.
B. House of Quality HOQ