VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Atribut utama yang mempengaruhi kualitas gula kristal putih adalah polarisasi dengan bobot 0.253; warna 0.231; susut pengeringan 0.115;
besar jenis butir 0.102; kandungan bahan asing tidak larutkotoran dan kandungan bahan tambahanSO2 0.081.
Karakteristik proses yang memiliki hubungan keterkaitan paling besar terhadap atribut utama dari kualitas GKP adalah stasiun gilingan dengan nilai
relatif 0.103, stasiun pemurnian 0.225, stasiun penguapan 0.248, stasiun masakan atau kristalisasi 0.219 dan stasiun putaran 0.114.
Hasil disain JST berdasarkan trial and error pada proses pelatihan adalah JST yang menggunakan arsitektur jaringan BP dan LVQ yang terbaik.
Arsitektur jaringan BP terbaik adalah dengan konfigurasi 35 neuron pada lapisan input, 20 neuron pada hidden layer dan 3 neuron pada lapisan output
atau [35 20 1], fungsi aktivasi Purelin, algoritma training trainlm, momentum 0.05, set goal error 0.01 dan set jumlah epoh 1000 dimana nilai MSE yang
ditunjukkan adalah 0.0098684 pada epoh ke-2 dan R bernilai 1.000. Arsitektur jaringan LVQ terbaik adalah dengan konfigurasi 35 neuron pada
lapisan input, 10 neuron pada competitive layer dan 3 neuron pada lapisan output atau [35 10 3], algoritma training yang dipilih adalah learnlv1, learning
rate 0.1, set goal error 0.0001 dan set jumlah epoh 1000, dimana nilai MSE yang ditunjukkan adalah 0.0 pada epoh ke-2 dan R bernilai 1.000. Proses
pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan arsitektur JST yang diperoleh dari proses pelatihan. Pengujian yang dilakukan pada metode
pembelajaran LVQ dan BP menunjukkan hasil output memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap target yang telah ditentukan. Implementasi SQP
menggunakan data aktual periode 2005 menunjukkan bahwa berdasarkan prediksi BP selama 70 periode terdapat 61 periode gula kristal putih yang
berkualitas 1 dan hanya sebanyak 9 periode yang berkualitas 2, sedangkan prediksi dengan LVQ menunjukkan bahwa selama 70 periode terdapat 62
periode gula kristal putih yang berkualitas 1 dan hanya sebanyak 8 periode yang berkualitas 2.
94 Pemantauan proses dilakukan pada proses-proses yang mempengaruhi
atribut polarisasi. Hal ini disebabkan karena polarisasi merupakan atribut kualitas yang memiliki bobot yang paling besar. Hasil pemantauan proses
produksi dengan menggunakan bagan kendali I-MR menunjukkan bahwa ada beberapa proses dalam keadaan diluar kendali 3-Sigma, yaitu : HK NPP, HK
NM, brix NPP, pol NPP, tekanan hidrolik gilingan 1, tekanan hidrolik gilingan 2, tekanan hidrolik gilingan 3, tekanan hidrolik gilingan 4, lama
masakan A, lama masakan C, lama masakan D, tekanan vacuum pan, HK gula DII dan HK gula A. Ketidakterkendalian proses akan mempengaruhi
kesinambungan kualitas gula kristal putih yang dihasil seperti yang ditunjukkan pada hasil pengujian metode BP dan LVQ. Ketidakterkendalian
proses dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1 variasi bahan baku, 2 lemahnya prosedur, 3 operator yang tidak terlatih dan 4 pemeliharaan
alat dan mesin. Rekomendasi yang dapat diberikan akibat adanya ketidakterkendalian proses adalah : 1 memberikan training pada operator,
2 menggunakan operator yang lebih berpengalaman, 3 meningkatkan pengawasan; 4 mensetting kembali peralatan dan mesin yang digunakan;
5 melakukan pergantian sparepart secara periodik, 6 kalibrasi alat ukur, 7 mencampur bahan baku yang digunakan dengan yang berkualitas baik,
8 menyeragamkan kualitas bahan baku yang digunakan, dan lain-lain.
B. Saran