Analisis Pencapaian Kinerja a. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Laporan Kinerja Bappeda - 2015 91 serta pihak eksternal seperti Perguruan Tinggi NegeriSwasta di Sumatera Barat dan Lembaga Litbang Instansi Vertikal di daerah. Topik kegiatan penelitian dan pengembangan diambil dari prioritas dan isu strategis dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015. 2. Koordinasi Kelitbangan, dengan melakukan koordinasi antar lembaga- lembaga penelitian dan pengembangan di daerah, pusat dan litbang kementerian, Kementerian Ristek dan Dikti, Lembaga Pemerintah Non Kementerian. Pada tahun 2015 kegiatan koordinasi kelitbangan melaksanakan temu peneliti dalam bentuk diseminasi hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh lembaga-lembaga penelitian, perguruan tinggi dengan pengguna SKPD dan stakeholder terkait lainnya dengan mengangkat 10 Tema Penelitian, yaitu : 1 Pertanian dan Ketahanan Pangan, 2 Kesehatan dan Obat-obatan, 3 Transportasi angkutan pemadu moda, 4 Lingkungan Hidup, 5 Agama, 6 Energi Baru dan Terbarukan, 7 Technologi, 8 Kelautan dan Perikanan, 9 Industri dan UKM, 10 Kebudayaan, dan juga melakukan monev hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh litbang daerah serta sekaligus fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual HaKI. 3. Pengembangan kapasitas peneliti dilaksanakan melalui kegiatan penulisan KTI Karya Tulis Ilmiah, simposiumseminar, diseminasi hasil penelitian, workshop dll serta meningkatkan sarana kerja peneliti. Upaya-upaya ini dilaksanakan agar kualitas dan kuantitas penelitian dan pemanfaatan hasil penelitian dapat mengalami peningkatan. Dalam tahun 2015 Bidang Litbang mengikuti Simposium International Badan Litbang Kesehatan ke dua The 2nd International Health Research and Development Symposium yang sudah ditargetkan dan dapat terlaksana dengan baik di Jakarta pada Bulan September 2015. Workshop yang diikuti oleh peneliti seperti Workshop Identifikasi Destinasi Wisata Budaya pada bulan Agustus 2015, Workshop Penyusunan Dokumen Pelaporan serta Workshop Evaluasi dan Pemantauan Emisi Gas Rumah Kaca. 4. Diseminasipenyebarluasan dalam upaya peningkatan pemanfaatan hasil penelitian telah dilaksanakan oleh peneliti bidang Kesehatan dan Transportasi sebagai penyaji yang dilaksanakan di Kota Padang, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar serta Kabupaten Pesisir Selatan. Laporan Kinerja Bappeda - 2015 92 5. Jumlah peneliti bersertifikat, secara kuantitas fungsional peneliti bersertifikat telah menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2015 jumlah peneliti bersertifikat sudah mencapai 6 enam orang. 6. Penyebarluasan Karya Tulis Ilmiah ke Jurnal Regional, Nasional terakreditasi dan makalah yang disampaikan melalui media cetaksurat kabarradio dalam upaya untuk meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan sebagai berikut: Tabel 3.31. Daftar Karya Tulis Ilmiah KTI Hasil Penelitian Tahun 2015 NO JUDUL KTI KETERANGAN 1 Faktor Yang Melatarbelakangi Penularan HIVAIDS di Bukittinggi Sumatera Barat Penulis pertama dimuat dalam Jurnal Pembangunan Manusia, Balitbangda Sumatera Selatan Terakreditasi Vol. 9, No. 2 April tahun 2015 2 Pengembangan Strategi Dalam Upaya Penanggulangan HIVAIDS Studi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat KTI sedang proses penilaian pada Jurnal Ekologi Kesehatan Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI JakartaJurnal Terakreditasi 3 HIVAIDS Mengancam KTIMakalah dimuat dalam Surat Kabar Harian Singgalang 20 November 2015 4 Stop Stigma Negatif dan Diskriminasi Terhadap HIVAIDS KTIMakalah dimuat dalam Surat Kabar Harian Singgalang 31 Desember 2015 5 Strategi Pengembangan Pengelolaan Sampah Kota Padang KTI, Jurnal Penelitian, Bappeda Provinsi Sumatera Barat Volume 3, No.1 Desember 2015 6 Prinsip 3R dan Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Bukittinggi KTI, Jurnal Penelitian, Bappeda Provinsi Sumatera Barat Volume 3, No.1 Juni 2015 7 Investigasi dan Penangganan Daerah Rawan Kecelakaan di Kota Padang KTI, Jurnal Penelitian, Bappeda Provinsi Sumatera Barat Volume 3, No.1 Juni 2015 8 Peningkatan Kinerja Angkutan AKDP di Wilayah Sumatera Barat KTI, Jurnal Rekayasa Univ.Bung Hatta, tahun 2015 9 Profil Usaha Tani dan Potensi Pengembangan Jagung di Kabupaten Pasaman Barat Karya Tulis Ilmiah pada Jurnal Binapraja Balitbang Kemendagri, Volume 7 No.3 Tahun 2015 JakartaTerakreditasi 10 Profil Usaha dan Potensi Pengembangan Gambir di di Kabupaten 50 Kota Jurnal Penelitian, Bappeda Provinsi Sumatera Barat Volume 3, No.1 Juni 2015 11 Kajian Agribisnis Gambir melalui Pendekatan Dinamik Sistem di Sumatera Barat Akan diterbitkan pada Jurnal Litbang Pertanian Jakarta 12 Kajian Strategi Peremajaan dan Pengembangan Karet Rakyat di Kabupaten Sijunjung Jurnal Penelitian, Bappeda Provinsi Sumatera Barat Volume 3, No.2 Desember 2015 13 Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Batang Agam Di Segmen Kota Payakumbuh Jurnal Penelitian, Bappeda Provinsi Sumatera Barat Volume 3, No.1 Juni 2015 14 Strategi Pengembangan sekolah Adiwiyata di Provinsi Sumatera Barat Jurnal Penelitian, Bappeda Provinsi Sumatera Barat Volume 3, No.2 Desember 2015 Laporan Kinerja Bappeda - 2015 93 7. Mensosialisasikan dan melaksanakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah SIDa kepada berbagai stakeholders Provinsi dan Kabupaten Kota melalui evaluasi dan sinkronisasi programkegiatan SKPD dengan Road Map dan Rencana Aksi Penguatan SIDa, Monitoring kepada kelompok tani gambir di Sarilamak dengan melakukan uji coba pemanfaatan alat penepung gambir menjadi tepung gambir ke kelompok tani gambir di Sarilamak dan Muaro Paiti Kabupaten Lima Puluh Kota; Koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait baik di KabupatenKota maupun Pusat, dalam rangka proses usulan Pembangunan Technopark tahun 2016 dan 2017 sesuai dengan RPJMN 2014 -2019. Fasilitasi rencana pembangunan Technopark ke Kabupaten Pasaman Barat dan Kota Payakumbuh, menyusun Grand Design Pembangunan Technopark Sumatera Barat dan menyampaikan ke Kementerian terkait di Pusat Bappenas, Kementan, Kementerian Ristek dan Dikti dan Kemenperin. Koordinasi Pembangunan Technopark dalam upaya untuk mengakselerasi penguatan Sistem Inovasi Daerah untuk meningkatkan daya saing daerah. 8. Peningkatan Peran Dewan Riset Daerah dalam mendukung kelembagaan pemerintah daerah di Bidang IPTEK dilaksanakan antara lain melalui pelaksanaan Diskusi Aktual yang dilaksanakan oleh Bidang Litbang dan Dewan Riset Daerah dengan melibatkan stakeholder di provinsi dan kabupatenkota, meliputi masalah aktual tahun 2015 sebagai berikut; Masalah Kemandirian Pangan Lokal; Arah Pembangunan Technopark di Sumatera Barat; Membangun Nagari di Bawah Rezim UU Desa: Tanggapan Terhadap Ranperda Nagari Provinsi Sumatera Barat; Membangun Nagari di Bawah Undang – Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa: Tanggapan Terhadap Ranperda Nagari Provinsi Sumatera Barat; Transformasi Penyelenggaraan Pemerintahan Menuju E- Goverment dan Kesiapan Pemerintah Dearah di Sumatera Barat; Pengelolaan Wisata Berbasis Konservasi. Hasil rekomendasi pelaksanaan diskusi aktual disampaikan kepada SKPD terkait sebagai salah satu bahan masukan untuk perumusan kebijakan terkait isu-isu aktual di daerah. 9. Diseminasi Teknologi dengan menghasilkan karya inovator sebanyak 20 karya inovasi, yang diperoleh melalui pelaksanaan Kompetisi Karya Inovasi IPTEK Tahun 2015, dengan pemenang 10 orang inovator dari masyarakat dan 10 orang inovator dari Perguruan Tinggi. Pemenang I dari Kompetisi Karya Laporan Kinerja Bappeda - 2015 94 Inovasi ini diikutsertakan dalam Gelar TTG di Kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pemenang Pertama Kompetisi Karya Inovasi Tahun 2015 adalah Mesin pembuat Apung – Apung Pancing. Untuk hasil karya inovasi ini sudah banyak dipasarkan dalam dan luar daerah. Hasil Karya Inovasi lainnya juga ada beberapa yang telah diperjualbelikan kepada masyarakat pengguna di daerah antara lain Tong Permentasi Coklat, Mesin Giling Sampah Plastik, Mesin Tetas Otomatis Type 125. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Layanan Bagi Pengguna LPSE Sesuai Peraturan Yang Berlaku Perbaikan terhadap penyelenggaraan negara memerlukan perubahan sistem yang menyeluruh disegala bidang. Transformasi yang terjadi menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif, dimana masyarakat memerlukan pelayanan publik yang mampu memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah Indonesia. Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan transformasi tersebut, yaitu melalui implementasi sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik e-procurement. E-procurement merupakan proses pengadaan barangjasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis webinternet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berusaha melakukan peningkatan kualitas pelayanan publik terutama dalam pengelolaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses pengadaan barangjasa pemerintah. Peningkatan kualitas pelayanan tersebut dilakukan dengan upaya-upaya menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip-prinsip persaingankompetisi yang sehat dalam proses pengadaan barangjasa pemerintah yang didanai oleh dana APBD maupun dana APBN. Dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah BAB XIII Pasal 111 ayat 1 menyatakan GubernurBupatiWalikota Laporan Kinerja Bappeda - 2015 95 membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULPPejabat Pengadaan dalam melaksanakan Pengadaan BarangJasa secara Elektronik. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tahun 2010 membentuk UPTB Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 67 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat. Selain melakukan fungsi fasilitasi pelaksanaan lelang secara elektronik, UPTB. LPSE BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat juga melaksanakan fungsi pelayanan kepada para pengguna yaitu rekanan pengadaan barang dan jasa dilingkungan instansi pemerintah. Disamping itu sejak tahun 2011 telah memfasilitasi pengadaan barangjasa pemerintah dari kabupatenkota yang menginduk ke LPSE Provinsi Sumatera Barat service provider dan KementerianLembaga Institusi yang belum membentuk LPSE sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 pada BAB XIII pasal 111 ayat 3 yang berbunyi ULPPejabat Pengadaan pada KementerianLembagaPerguruan TinggiBUMN yang tidak membentuk LPSE, dapat melaksanakan pengadaan secara elektronik dengan menjadi pengguna dari LPSE terdekat. Adapun fungsi-fungsi LPSE adalah:  Mengelola sistem e-procurement;  Menyediakan pelatihan kepada PPKPanitia dan Penyedia BarangJasa;  Menyediakan sarana akses internet bagi PPKPanitia dan Penyedia BarangJasa;  Menyediakan bantuan teknis untuk mengoperasikan sistem e-procurement kepada PPKPanitia dan Penyedia BarangJasa;  Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap PPKPanitia dan Penyedia BarangJasa. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dilakukan dengan 2 dua indikator; 1. Persentase pengadaan barang dan jasa dari dana APBD melalui LPSE dan 2. Indeks Kepuasan Masyarakat IKM. Sasaran ini diukur melalui indikator presentase peningkatan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE dan mengukur IKM, dimana UPTB LPSE Provinsi Sumatera Barat secara berkala melakukan survey tingkat kepuasan masyarakat atas layanan Laporan Kinerja Bappeda - 2015 96 fungsi pengadaan pengadaan barangjasa. Survey ini dimaksudkan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kepuasaan pengguna jasa dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik di bidang pengadaan barangjasa pemerintah pada instansi pelaksana fungsi pengadaan barangjasa. Dimana hasil survey diukur dan diindeks berupa satuan skor kinerja, dengan klasifikasi penilaian sebagai berikut: Tabel 3.32. KLASIFIKASI PENILAIAN KINERJA No Klasifikasi Penilaian Predikat 1. 25 – 43,75 Tidak Baik 2. 43,76 – 63,50 Kurang Baik 3. 63,51 – 81,25 Baik 4. 81,26 – 100 Sangat Baik

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015

Dari pelaksanaan sejumlah program dan kegiatan dilingkup UPTB LPSE yang dilaksanakan untuk mencapai target sasaran yang telah ditetapkan dapat digambarkan melalui tabel berikut. Tabel 3.33. SASARAN STRATEGIS 6 Meningkatnya Kualitas Layanan Bagi Pengguna LPSE Sesuai Peraturan Yang Berlaku ProgramPengembangan Manajemen Pelayanan Publik Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase pengadaan barang dan jasa dari dana APBD melalui LPSE 100 100 100 Indeks Kepuasan Masyarakat 81 skor nilai 83,79 skor nilai 103,44 Dari Tabel 3.22. di atas dapat dilihat tingkat keberhasilan pencapaian indikator kinerja, dengan indikator kinerja, Persentase pengadaan barang dan jasa dari dana APBD melalui LPSE, adalah baik dengan persentase 100 dan hasil pengolahan data survey didapatkan Indeks Kepuasan Masyarakat IKM pada mutu pelayanan LPSE Provinsi Sumatera Barat dengan nilai sangat baik skor nilai 83,79 atau mencapai 103,44. Laporan Kinerja Bappeda - 2015 97

2. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Tabel 3.34.

Paket Pengadaan BarangJasa Tahun 2011 s.d 2015 di LPSE Provinsi Sumatera Barat No Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 1 SKPD 28 35 31 24 28 2 Paket 223 602 466 412 475 3 Pagu Rp. 506.764.062.655 1.183.417.956.915 515.091.296.386 491.647.630.432 557.006.347.958 Berdasarkan Tabel 3.34 pada tahun 2013 jumlah pengadaan barang dan jasa melalui e-procurement mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini disebabkan diberlakukannya Perpres Nomor 70 tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa yang menaikkan batas minimal paket pengadaan barang dan jasa melalui proses lelang menjadi Rp. 200.000.000,- per paket. Pada tahun 2014, seluruh paket lelang SKPD Provinsi diproses oleh Kelompok Kerja Pokja Unit Layanan Pengadaan ULP Provinsi dibawah koordinasi Biro Pengelolaan aset Daerah Setda Provinsi Sumatera Barat. Paket pengadaan yang akan dilelangkan melalui LPSE terlebih dahulu disampaikan oleh SKPD kepada ULP dan Kepala ULP menunjuk Pokja dan sekaligus menerbitkan Surat Tugas untuk selanjutnya disampaikan kepada LPSE guna pemberian User ID bagi Pokja dan PPK. Sehubungan telah terbentuknya ULP, maka pada tahun 2014 penyampaian rekapitulasi paket pengadaan barang dan jasa dilingkungan pemerintah provinsi Sumatera Barat Tabel 3.35. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011 – 2015 No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1. Pengadaan Barang Jasa 30 73,59 50 81.92 70 100 90 100 100 100 2. IKM Skor 80 82,82 81 83,79 Tingkat Capaian Rata-rata 245,30 163,84 142,86 107,32 101,72 Provinsi Sumatera Barat kembali meraih penghargaan nasional, kali ini anugerah diraih dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Pada Rapat Kerja Nasional Rakernas Pengadaan BarangJasa 2014 yang dibuka oleh Menteri Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Bappenas yang digelar di Balai Sudirman, Jl. Saharjo