Demam sebagai salah satu gejala klasik malaria, tidak selalu harus ada pada penderita malaria, terutama di daerah endemis malaria. Selain demam, gejala klinis
seperti badan pegal, pusing, gangguan pencernaan dan lemas, juga harus diperhatikan sebagai gejala klinis malaria, terutama di daerah endemis malaria. Hasil penelitian
Siahaan 2008 di Kabupaten Nias Selatan menemukan dari 380 penderita malaria dengan parasit positif sebanyak 194 orang 51,1 mempunyai gejala klinis demam,
demam+gejala lain 52 penderita 13,7, gabungan gejala tanpa demam 43 penderita 11,3, badan pegal 38 penderita 10, pusing 27 penderita 7,1, gangguan
pencernaan 14 penderita 3,7, dan lemas 12 penderita 3,2.
38
Hasil penelitian Siswanto, dkk 1997 di RSU Sumbawa menemukan gejala klinis bervariasi dengan keluhan terbanyak yaitu demam 84. Diikuti gejala
gastrointestinal, berupa mual muntah 65, dan diare 60. Sesak yang didahului batuk-pilek juga sering dikeluhkan sebanyak 15. Perdarahan juga terjadi pada 7
kasus 6,6, berupa epistaksis, hematemesis, dan melena.
39
Penelitian Lubis, dkk 2004 di Kabupaten Mandiling Natal menemukan 27 kasus splenomegali pada 60
anak-anak penderita malaria falsiparum 45.
40
6.4. Status Komplikasi pada Penderita Malaria dengan Parasit Positif
Distribusi proporsi status komplikasi pada penderita malaria dengan parasit positif yang dirawat inap di RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin
Provinsi Jambi tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.7. Diagram Pie Distribusi Proporsi Status Komplikasi pada Penderita Malaria dengan Parasit Positif yang Dirawat Inap di
RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Tahun 2009
Gambar 6.7. dapat dilihat bahwa status komplikasi penderita malaria dengan parasit positif terbesar adalah penderita dengan status tidak ada komplikasi yaitu
80,5. Hal ini menunjukkan bahwa penderita malaria saat datang berobat tidak dalam keadaan parah dan cepat mendapatkan perawatan serta pengobatan. Selain itu,
hal ini juga menunjukkan bahwa masih kurangnya menegakkan diagnosa pasti penyakit malaria.
Penelitian Idun 2008 di RSUD Karimun tahun 2005-2006 menemukan dari 273 penderita malaria, 240 orang 87,8 tidak ada komplikasi, sedangkan 33 orang
12,2 mengalami komplikasi.
35
Universitas Sumatera Utara
6.5. Jenis Komplikasi Penderita Malaria dengan Parasit Positif
Distribusi proporsi jenis komplikasi penderita malaria dengan parasit positif yang dirawat inap di RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi
Jambi tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.8.
Gambar 6.8. Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Komplikasi Penderita Malaria dengan Parasit Positif yang Dirawat Inap di RSD Kolonel
Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Tahun 2009
Gambar 6.8. dapat dilihat bahwa komplikasi penderita malaria dengan parasit positif terbanyak adalah edema paru yaitu 47,8 dan yang terendah adalah anemia
berat dan kejang umum yaitu 4,3. Penelitian Idun 2008 di RSUD Karimun tahun 2005-2006 menemukan jenis
komplikasi tertinggi adalah malaria serebral 27 penderita 81,9 dan terendah adalah 1 komplikasi 3 penderita 9,1.
35
Penelitian Halim, dkk 2006 menemukan dari 363 penderita malaria Falsiparum terdapat 148 orang malaria berat
Universitas Sumatera Utara
75 laki-laki dan 73 perempuan, terdiri dari hiperparasitemia 88 orang, malaria serebral 21 orang, malaria biliosa 8 orang, malaria algid 1 orang, dan malaria dengan
anemia 30 orang.
41
6.6. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Malaria dengan Parasit Positif