Jenis Parasit Penderita Malaria dengan Parasit Positif Distribusi Proporsi Gejala Malaria pada Penderita Malaria dengan Parasit Positif

6.2. Jenis Parasit Penderita Malaria dengan Parasit Positif

Distribusi Proporsi Jenis Parasit Penderita Malaria dengan Parasit Positif yang Dirawat Inap di RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.5. Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Jenis Parasit Penderita Malaria dengan Parasit Positif yang Dirawat Inap di RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Tahun 2009 Gambar 6.5. dapat dilihat bahwa jenis parasit penderita malaria dengan parasit positif terbesar adalah jenis parasit Plasmodium falciparum yaitu 86,5 dan yang terendah adalah jenis parasit mixed Plamodium falciparum dan Plasmodium vivax yaitu 0,8. Plasmodium falciparum paling sering ditemukan di wilayah beriklim tropis termasuk Indonesia. 37 Penelitian Rudiansyah 2001 di Puskesmas Tombatu Minahasa menyatakan bahwa malaria Falciparum merupakan penyebab malaria terbanyak 83,3 diikuti infeksi mixed 10, dan malaria vivax 1,1. 36 Hal ini sama dengan hasil penelitian Idun 2008 di RSUD Karimun tahun 2005-2006 yang Universitas Sumatera Utara menemukan penderita malaria falsiparum 272 orang 99,6 dan penderita malaria vivax 1 orang 0,4. 35

6.3. Distribusi Proporsi Gejala Malaria pada Penderita Malaria dengan Parasit Positif

Distribusi proporsi gejala malaria pada penderita malaria dengan parasit positif yang dirawat inap di RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi tahun 2009 dapat dilihat pada gambar 6.6. Gambar 6.6. Diagram Bar Distribusi Proporsi Gejala Malaria pada Penderita Malaria dengan Parasit Positif yang Dirawat Inap di RSD Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Tahun 2009 Gambar 6.6. dapat dilihat bahwa sensitivitas tertinggi adalah demam yaitu 94,9 dan terendah adalah nyeri otot yaitu 24,6. Hal ini menunjukkan bahwa penderita malaria yang dirawat inap pada umumnya datang dengan gejala demam, mualmuntah, dan sakit kepala dimana gejala ini merupakan gejala klinis yang sering dirasakan oleh penderita malaria. Universitas Sumatera Utara Demam sebagai salah satu gejala klasik malaria, tidak selalu harus ada pada penderita malaria, terutama di daerah endemis malaria. Selain demam, gejala klinis seperti badan pegal, pusing, gangguan pencernaan dan lemas, juga harus diperhatikan sebagai gejala klinis malaria, terutama di daerah endemis malaria. Hasil penelitian Siahaan 2008 di Kabupaten Nias Selatan menemukan dari 380 penderita malaria dengan parasit positif sebanyak 194 orang 51,1 mempunyai gejala klinis demam, demam+gejala lain 52 penderita 13,7, gabungan gejala tanpa demam 43 penderita 11,3, badan pegal 38 penderita 10, pusing 27 penderita 7,1, gangguan pencernaan 14 penderita 3,7, dan lemas 12 penderita 3,2. 38 Hasil penelitian Siswanto, dkk 1997 di RSU Sumbawa menemukan gejala klinis bervariasi dengan keluhan terbanyak yaitu demam 84. Diikuti gejala gastrointestinal, berupa mual muntah 65, dan diare 60. Sesak yang didahului batuk-pilek juga sering dikeluhkan sebanyak 15. Perdarahan juga terjadi pada 7 kasus 6,6, berupa epistaksis, hematemesis, dan melena. 39 Penelitian Lubis, dkk 2004 di Kabupaten Mandiling Natal menemukan 27 kasus splenomegali pada 60 anak-anak penderita malaria falsiparum 45. 40

6.4. Status Komplikasi pada Penderita Malaria dengan Parasit Positif