Pencegahan Penyakit Malaria a.

a.1. Low Malaria Incidence, yaitu AMI 10 kasus per 1.000 penduduk a.2. Medium Malaria Incidence, yaitu AMI 10-50 kasus per 1.000 penduduk a.3. High Malaria Incidence, yaitu AMI 50 kasus per 1.000 penduduk

b. API

API yaitu jumlah penderita malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di suatu wilayah pada setiap 1.000 penduduk di wilayah tersebut dalam satu tahun. API digunakan untuk daerah yang berada di Jawa-Bali. Pembagiannya yaitu: b.1. Low Parasite Incidence, yaitu API 1 kasus per 1.000 penduduk b.2. Medium Parasite Incidence, yaitu API 1-5 kasus per 1.000 penduduk b.3. High Parasite Incidence, yaitu API 5 kasus per 1.000 penduduk

2.8.2. Stratifikasi Berdasarkan Prevalens Malaria

Didapatkan dari hasil pemeriksaan sediaan darah SD positif dari kegiatan survei malariometrik, maka daerah malaria dapat dibagi menjadi : a. Low Prevalence Area LPA, yaitu PR 2 b. Medium Prevalence Area MPA, yaitu PR 2-4 c. High Prevalence Area HPA, yaitu PR 4.

2.9. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria

2.9.1. Pencegahan Penyakit Malaria a.

Pencegahan Primer Universitas Sumatera Utara Adalah upaya untuk mempertahankan orang yang sehat tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit. 28 Kegiatannya sederhana dan dapat dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, seperti : 27 a.1. Menghindari atau mengurangi gigitan nyamuk malaria dengan cara tidur menggunakan kelambu pada malam hari, tidak berada di luar rumah, mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk repelen, memakai obat nyamuk bakar, memasang kawat kasa pada jendela, dan menjauhkan kandang ternak dari rumah. a.2. Membersihkan tempat sarang nyamuk dengan cara membersihkan semak- semak di sekitar rumah dan melipat kain-kain yang bergantungan, dan mengalirkan atau menimbun genangan-genangan air serta tempat-tempat yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk Anopheles. a.3. Membunuh nyamuk dewasa dengan penyemprotan insektisida. a.4. Membunuh jentik-jentik dengan menebarkan ikan pemakan jentik. a.5. Membunuh jentik dengan menyemprot larvasida. Selain itu, pencegahan primer juga dilakukan terhadap parasit yaitu dengan pengobatan profilaksis. Pengobatan profilaksis diberikan dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi atau timbulnya gejala. Jenis obat yang digunakan menurut Departemen Kesehatan RI ada dua jenis, yaitu Klorokuin dan Sulfadoksin atau Pirimetamin. Klorokuin diberikan satu minggu sekali, dimulai satu minggu sebelum masuk daerah malaria dan diteruskan sampai 4 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut. Dosis yang diberikan yaitu 1 4 � tablethari untuk umur 1 tahun, 1 2 � Universitas Sumatera Utara tablethari untuk umur 1-4 tahun, 1 tablethari untuk umur 5-9 tahun, 1 1 2 � tablethari untuk umur 10-14 tahun, dan 2 tablethari untuk umur 15 tahun. 1 tablet klorokuin mengandung 150 mg basa. Klorokuin tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong. Sulfadoksin atau Pirimetamin diberikan apabila memasuki daerah resisten klorokuin. Obat ini diberikan satu minggu sekali. Dosis yang diberikan yaitu 1 4 � tablethari untuk umur 1-4 tahun, 1 2 � tablethari untuk umur 5-9 tahun, 3 4 � tablethari untuk umur 10-14 tahun, dan 1 tablethari untuk umur 15 tahun. 1 tablet sulfadoksinpirimetamin mengandung 500 mg25 mg. Klorokuin tetap diberikan untuk mencegah infeksi Plasmodium vivax dan Plasmodium malariae. 14

b. Pencegahan Sekunder