Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

dengan parasit positif yang dirawat inap tahun 2007 yaitu 445 penderita dari 747 penderita malaria 59,57, tahun 2008 yaitu 223 penderita dari 458 penderita malaria 48,69, dan tahun 2009 yaitu 140 penderita dari 446 penderita malaria 31,39. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita malaria dengan parasit positif yang dirawat inap di Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi tahun 2009.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahui karakteristik penderita malaria dengan parasit positif yang dirawat inap di Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi tahun 2009. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita malaria dengan parasit positif yang dirawat inap di Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi tahun 2009.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan sosiodemografi, antara lain: umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan tempat tinggal. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan jenis parasit malaria. c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan gejala malaria. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan status komplikasi malaria. e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan jenis komplikasi malaria. f. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita malaria. g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan riwayat kambuh. h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan keadaan sewaktu pulang. i. Untuk mengetahui distribusi proporsi sumber biaya penderita malaria. j. Untuk mengetahui distribusi proporsi umur penderita malaria berdasarkan status komplikasi malaria. k. Untuk mengetahui distribusi proporsi status anemia penderita malaria berdasarkan jenis parasit malaria. l. Untuk mengetahui distribusi proporsi status splenomegali penderita malaria berdasarkan jenis parasit malaria. m. Untuk mengetahui distribusi proporsi status komplikasi malaria berdasarkan jenis parasit malaria. n. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis parasit malaria. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara o. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan status komplikasi malaria. p. Untuk mengetahui distribusi proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya. q. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis parasit malaria berdasarkan keadaan sewaktu pulang. r. Untuk mengetahui distribusi proporsi status komplikasi malaria berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko untuk meningkatkan pelayanan dan penatalaksanaan penderita malaria. 1.4.2. Sebagai bahan referensi di perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan peneliti lain yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Malaria Malaria disebut juga dengan paludisme, demam intermitens, panas dingin, demam Roma, demam Chagres, demam rawa, demam tropik, demam pantai, dan “ague”. 10 Istilah malaria diambil dari Bahasa Italia Mal’aria. Mal yang artinya buruk dan aria yang artinya udara. 11 Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp betina. 12

2.2. Cara Penularan Penyakit Malaria

13 Proses penularan penyakit malaria dimulai pada saat nyamuk pembawa parasit malaria menggigit manusia sehat. Setelah itu, parasit mengalami perubahan bentuk dan masuk ke dalam saluran darah hingga masuk ke dalam jaringan hati. Parasit ini berkembang biak dengan cara melakukan pembelahan sel sehingga jumlah parasit dalam tubuh manusia akan berkembang dalam waktu yang cepat. Parasit tersebut selanjutnya akan tersebar dalam darah dan di luar darah. Dalam tubuh manusia, parasit mengalami berbagai perkembangan hingga menjadi bentuk siap kawin dan seterusnya berubah lagi menjadi bentuk yang siap dihisap oleh nyamuk. Bentuk ini yang akan ditularkan ke manusia lain melalui perantaraan nyamuk. Di dalam tubuh nyamuk, parasit mengalami perkembangan dan menghasilkan bentuk parasit yang siap ditularkan ke tubuh manusia. Apabila nyamuk Universitas Sumatera Utara