Environment Lingkungan 1. Lingkungan Fisik

Plasmodium ovale Plasmodium falciparum Gambar 2.2 Plasmodium dalam Sediaan Darah 24

c. Environment Lingkungan

Keadaan lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keadaan malaria di suatu wilayah. Keadaan lingkungan ini terbagi menjadi empat macam, yaitu :

c.1. Lingkungan Fisik

c.1.1. Iklim Pengaruh iklim penting sekali terhadap ada atau tidaknya malaria. Di daerah yang beriklim dingin, transmisi malaria hanya mungkin terjadi pada musim panas. 14 c.1.2. Curah Hujan Selama musim kemarau, jumlah kasus malaria umumnya menurun, sedangkan setelah hujan beberapa minggu jumlah kasus malaria mulai menanjak sampai mencapai puncaknya. Air hujan yang menyebabkan genangan-genangan air merupakan tempat perindukan nyamuk sehingga dengan bertambahnya tempat perindukan populasi nyamuk juga akan bertambah penularannya. 21 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian Idram dkk 2002 dengan desain penelitian cross sectional menyatakan ada hubungan antara curah hujan dengan kepadatan populasi jentik Anopheles di tempat penelitiannya, yaitu ditemukan jentik terbanyak 1,26 jentikciduk di sawah pada bulan Oktober, sedangkan di kolam ditemukan 1,46 jentikciduk pada bulan Maret dimana curah hujan tinggi antara bulan Oktober sampai Maret. 25 c.1.3. Temperatur Parasit malaria berhenti berkembang dalam tubuh nyamuk ketika temperatur di bawah 16 o C. Kondisi terbaik untuk perkembangan Plasmodium dalam tubuh nyamuk Anopheles dan penularan infeksi adalah ketika temperatur berada di antara 20-30 o C. 15 c.1.4. Kelembaban Perkembangan Plasmodium dan penularan infeksi terjadi ketika kelembaban paling rendah 60. Kelembaban yang relatif tinggi akan memperpanjang hidup nyamuk dan juga akan memperpanjang penularan infeksi ke orang lain. 15 c.1.5. Angin Kecepatan angin akan mempengaruhi jarak terbang nyamuk. Nyamuk Anopheles biasanya tidak ditemukan dalam jumlah besar lebih dari 2-3 km dari tempat perindukkannya. Normalnya, nyamuk betina menyebar lebih jauh dari nyamuk jantan dan pengaruh angin bisa membawa nyamuk sejauh 30 km dari tempat perindukan. 15 Universitas Sumatera Utara c.1.6. Sinar Matahari Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda-beda. An. sundaicus lebih suka tempat teduh, sebaliknya An. hyrcanus lebih menyukai tempat terbuka. An. barbirostris dapat hidup baik di tempat yang teduh maupun di tempat yang terang. 22 c.1.7. Arus Air An. barbirostris menyukai tempat perindukan yang airnya statis atau mengalir sedikit. An. minimus menyukai tempat perindukan yang aliran airnya cukup deras dan An. sundaicus di tempat yang airnya tergenang. 22

c.2. Lingkungan Kimiawi