Pencegahan Sekunder Pemberantasan Vektor

tablethari untuk umur 1-4 tahun, 1 tablethari untuk umur 5-9 tahun, 1 1 2 � tablethari untuk umur 10-14 tahun, dan 2 tablethari untuk umur 15 tahun. 1 tablet klorokuin mengandung 150 mg basa. Klorokuin tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong. Sulfadoksin atau Pirimetamin diberikan apabila memasuki daerah resisten klorokuin. Obat ini diberikan satu minggu sekali. Dosis yang diberikan yaitu 1 4 � tablethari untuk umur 1-4 tahun, 1 2 � tablethari untuk umur 5-9 tahun, 3 4 � tablethari untuk umur 10-14 tahun, dan 1 tablethari untuk umur 15 tahun. 1 tablet sulfadoksinpirimetamin mengandung 500 mg25 mg. Klorokuin tetap diberikan untuk mencegah infeksi Plasmodium vivax dan Plasmodium malariae. 14

b. Pencegahan Sekunder

Adalah upaya untuk mencegah orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas penyakit dan menghindarkan komplikasi. 28 Kegiatannya meliputi: pencarian penderita secara aktif melalui skrining dan secara pasif dengan melakukan pencatatan dan pelaporan kunjungan penderita malaria, diagnosa dini dan pengobatan yang adekuat, dan memperbaiki status gizi guna membantu proses penyembuhan. 27 Seringkali diagnosis malaria diperkirakan dan hanya terdapat satu spesimen darah dalam laboratorium untuk pemeriksaan. Meskipun demikian, satu sediaan atau satu spesimen tidak dapat dipercayai untuk menyingkirkan diagnosis terutama apabila telah digunakan pengobatan atau profilaksis parsial. Penggunaan obat malaria secara parsial dapat menyebabkan berkurangnya jumlah parasit sehingga akibatnya pada Universitas Sumatera Utara pulasan darah hanya dijumpai sedikit parasit, yang menggambarkan parasetemia yang rendah padahal pasien sedang menderita penyakit yang berat. Jumlah parasit yang sedikit pada sediaan darah hapus juga terjadi pada fase awal atau kambuh. 29 Dianjurkan untuk membuat sediaan darah tipis dan tebal dan paling sedikit diperiksa 200 sampai 300 lapangan pandang dengan minyak emersi sebelum melaporkan suatu hasil yang negatif. 29 Pemeriksaan satu kali dengan hasil negatif tidak mengenyampingkan diagnosis malaria. Pemeriksaan darah tepi 3 kali dan hasil negatif, maka diagnosis malaria dikesampingkan. 30 Untuk penderita tersangka malaria berat perlu diperhatikan bila pemeriksaan sediaan darah pertama negatif, perlu diperiksa ulang setiap 6 jam sampai 3 hari berturut-turut. Bila hasil pemeriksaan darah tebal selama 3 hari berturut-turut tidak ditemukan parasit, maka diagnosis malaria disingkirkan. 31 Pemeriksaan sediaan darah dilakukan dengan pulasan Giemsa. Diagnosis spesies yang akurat sangat penting dalam menentukan obat atau kombinasi obat yang akan digunakan. 29

c. Pencegahan Tertier

Adalah upaya untuk mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rahabilitasi. 28 Kegiatannya meliputi: penanganan lanjut akibat komplikasi malaria, dan rehabilitasi mentalpsikologi. 27

2.9.2. Pemberantasan Penyakit Malaria

Kegiatan pemberantasan malaria bertujuan untuk memutuskan rantai penularan penyakit malaria. Kegiatannya yaitu :

a. Pemberantasan Vektor

Universitas Sumatera Utara Pemberantasan vektor dilakukan dengan cara membunuh nyamuk dewasa dengan cara penyemprotan rumah dengan menggunakan insektisida, membunuh jentik dengan kegiatan anti larva, dan menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan. Dengan dibunuhnya nyamuk, maka parasit yang ada di tubuh pertumbuhannya tidak akan selesai sehingga penyebarannya dapat dihentikan. 27

b. Penemuan Penderita dan Pengobatan Penderita Malaria