18
yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
18
4. Ciri-ciri Sikap
a. Sikap tidak dibawa orang sejak ia dilahirkan, tetapi
dibentuk atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Seperti lapar, haus
kebutuhan akan istirahat, dan lain-lain penggerak kegiatan manusia menjadi pembawaan baginya dan yang terdapat
padanya sejak ia dilahirkan. b.
Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap. c.
Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga tertuju pada objek-objek.
d. Sikap itu berlangsung lama atau sebentar.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi
19
.
5. Macam-macam Sikap
Sikap terbagi menjadi dua macam yaitu: a.
Sikap sosial Sikap sosial adalah sikap yang dimiliki oleh
sekelompok orang atau masyarakat. Sikap ini dinyatakan dengan melakukan kegiatan yang sama dan berulang-ulang
18
Wirawan Sarwono Sarlito. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000,h.5
19
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset,2002, h. 56
19
terhadap objek sosial
20
. Atttitude sosial menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang dinyatakan berulang-
ulang terhadap suatu objek sosial, dan biasanya attitude sosial dinyatakan tidak hanya oleh seseorang, tetapi juga oleh orang
lain yang sekelompok atau semasyarakat. b.
Attitude individual Attitude individual dimiliki oleh seorang demi seorang
saja, misalnya kesukaan terhadap binatang-binatang tertentu. Attitude individual berkenaan dengan objek-objek yang bukan
merupakan objek perhatian sosial. Attitude individual terdiri atas kesukaan dan ketidaksukaaan pribadi atas objek, orang,
binatang, dan hal-hal tertentu. Attitude mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi
dengan orang lain.
21
6. Pembentukan dan perubahan sikap
a. Pembentukan Sikap
Menurut Sarwono sikap dapat dipelajari melalui orang lain dalam kontak sosial, misalnya melihat sikap guru, orang
tua, kawan sebaya, dan lain-lain. Menurut Wilowo Pembentukan sikap sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
20
Wibowo Istiqomah. Psikologi Sosial. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1991,h.20
21
Wirawan Sarwono Sarlito. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000, h.7
20
mempengaruhi pembentukan sikap itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi : “Pengalaman pribadi, pendidikan kebudayaan,
pergaulan, media massa, institusi atau lembaga pendidikan atau agama, emosi dari dalam diri individu, jenis kelamin, umur.
pendapatan dan lingkungan dimana individu itu berada
22
. Sedangkan menurut Kartono sikap seseorang secara
umum dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern yang termasuk faktor intern adalah faktor
yang berasal dari dalam individu itu sendiri, yang meliputi pengamatan, daya tangkap, motivasi, nilai yang dimiliki,
pengetahuan dan perasaan. Adapun yang dimaksud faktor ekstern menurut Wibowo merupakan faktor yang berasal dari
luar individu yang meliputi sifat, isi, pemakaian, penganut, pengelola dan cara yang ditampilkan oleh suatu objek, juga
meliputi aspek orang yang melakukan komunikasi atau yang menyampaikan pesan, atau aspek pesan itu sendiri, aspek
saluran pesan, dan penerima pesan
23
. b.
Perubahan sikap Menurut Wibowo perubahan sikap sama dengan
pengukuran terhadap gejala psikologi lainnya, serta merupakan pengukuran tidak langsung dan sulit dilakukan, karena sikap
22
Saifuddin Azwar. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty,1988, h.67
23
Kartini Kartono. Psikologi social Untuk Managemen. Jakarta: Rajawali, 1991, h.56
21
merupakan konsep abstrak. Menurut Walgito cara mengukur sikap yaitu :
a Secara langsung, yaitu subyek secara langsung dimintai
pendapat bagaimana sikapnya terhadap masalah atau hal yang dihadapkan kepadanya. Dalam hal ini dapat
dibedakan langsung yang tidak berstruktur dan langsung yang bestruktur. Secara langsung yang tidak
berstruktur misalnya
mengukur sikap
dengan wawancara bebas, dengan pengamatan langsung.
Sedangkan cara langsung yang berstruktur, yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung diberikan
kepada subjek yang teliti. Cara pengukuran secara langsung tidak berstruktur,
yaitu dengan pengukuran sikap model likert. b
Secara tidak langsung, pengukuran sikap menggunakan alat-alat tes, baik yang proyektif maupun yang non-
proyektif. Me
nurut Mar’at mengukur sikap seseorang terhadap suatu obyek terdapat beberapa cara antara lain
wawancara, observasi, dan pernyataan sikap. Dalam penelitian ini salah satu cara untuk mengukur sikap
22
adalah dengan menggunakan cara langsung yang berstruktur
karena pengukuran
sikap kepada
pustakawan dengan
menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung diberikan
kepada subjek yang teliti atau pemustaka
24
.
7. Pengukuran Sikap