Pengertian Pemustaka Pengertian Down Syndrome

24 sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Selain itu peneliti dapat menggunakan 7 kategori namun ada pula peneliti yang memakai empat atau enam kategori jawaban dengan alasan menghindari kategori tengah. Karena pada variabel sikap harus ditentukan apakah responden bersikap positif atau negatif oleh sebab itu biasanya digunakan skala dengan kategori jawaban genap. Berapa pun kategori jawaban yang dipilih oleh peneliti tidak menjadi masalah. Namun hal yang harus diingat bahwa semakin sedikit kategori jawaban yang diberikan maka akan mengurangi penyebaran skor varian berkurang sehingga akan mengurangi pula reliabilitas jawaban.

B. Pemustaka Down Syndrome

1. Pengertian Pemustaka

Pengertian pemustaka menurut Sutarno Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. 25 User berbagai macam jenisnya, ada mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat pada umumnya bergantung jenis perpustakaan yang ada. Menurut Sutarno NS pemakai 25 Shihabudin Qalyubi. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2007,h. 58 25 perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan.

2. Pengertian Down Syndrome

Down Syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. John longdon down adalah seorang dokter dari Inggris yang pertama kalinya menemukan kumpulan gejala down syndrome pada tahun 1866. 26 Sumbangan down yang terbesar adalah kemampuannya untuk mengenali karakter fisik yang spesifik dan deskripsinya yang jelas tentang keadaan ini, yang secara keseluruhan berbeda dengan keadaan anak normal. Karena matanya yang khas seperti bangsa Mongol maka dulu disebut sebagai Mongoloid. Kemudian pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan istilah down syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama 27 . Gejala-gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat down syndrome dapat bervariasi dari yang tidak tampak sama sekali, 26 Ignasius Tri Sunarna. “Persepsi Masyarakat Terhadap Perpustakaan Sekolah Luar Biasa 01 di Yogyakarta ”. Skripsi S1 Jurusan Anak Luar Biasa, Universitas Diponegoro, 2014 27 Sjarif Hidajat, Herry Garna, Ponpon S Idjradinata, Achmad Surjono. “Pemeriksaan Dermatoglifik dan Penilaian Fenotip Sindrom Down Sebagai Uji Diagnostik Kariotip Aberasi Penuh Trisomi 21. ” Jurnal sari pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005: 97 - 104 26 tampak minimal sampai muncul tanda yang khas. Tanda yang paling khas pada anak yang menderita down syndrome adalah adanya keterbelakangan fisik dan mental pada anak. Down syndrome termasuk syndroma konginetal karena sindroma ini sudah sejak lahir. Hal ini disebabkan adanya kelebihan jumlah kromosom pada sel tubuh anak penyandang down syndrome 28 . Menurut penelitian, down syndrome menimpa satu diantara 700 kelahiran hidup. Di Indonesia, terdapat 300 ribu kasus down syndrome. Dari data statistik yang diperoleh, dulu kemungkinan anak terkena down syndrome 1700 dan saat ini 1:1100 dari kelahiran hidup 29 . Hal itu terjadi karena adanya tingkat dan pengetahuan yang lebih tinggi sehingga kasus down syndrome kian jarang. Anak-anak yang terkena down syndrome sejak lahir sudah dapat diketahui dari wajahnya. Anak dengan down syndrome itu sendiri adalah individu yang dapat dikenali dari fenotipnya dan memiliki kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Tubuh manusia yang terdiri dari banyak sel dan setiap sel mengandung 46 kromosom. Kromosom akan menentukan penampilan fisik, ciri-ciri, karakter, sifat dan bakat manusia karena dalam kromosom terdapat 28 NATIONAL DOWN SYNDROME SOCIETY. “NDSS About Down Syndrome”. Diaksese dari www. n d s s . o r g 29 Sjarif Hidajat, Herry Garna, Ponpon S Idjradinata, Achmad Surjono. “Pemeriksaan Dermatoglifik dan Penilaian Fenotip Sindrom Down Sebagai Uji Diagnostik Kariotip Aberasi Penuh Trisomi 21. ” Jurnal sari pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005: 97 - 104 27 unsur-unsur keturunan. Dalam setiap sel terdapat 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom dari ayah. Seorang dengan down syndrome memiliki kelebihan jumlah kromosom nomer 21 sehingga ada 47 kromosom dalam setiap sel tubuhnya. Diperkirakan bahwa materi genetik yang berlebih tersebut terletak pada bagian lengan bawah dan kromosom 21 dan interaksinya dengan fungsi gen lainnya menghasilkan suatu perubahan homostasis yang memungkinkan terjadinya penyimpangan perkembangan fisik dan susunan saraf pusat 30 . Down syndrome dapat terjadi pada semua ras, dikatakan demikian karena angka kejadiannya pada bangsa kulit putih lebih tinggi daripada kulit hitam, tetapi perbedaan ini tidak begitu berarti. Sedangkan angka kejadian pada berbagai golongan sosial ekonomi adalah sama.

3. Krakteristik individu anak penyandang down syndrome