50
K. Teknik Pengolahan Data
Setelah  semua  data  terkumpul,  maka  tahap  selanjutnya  adalah mengolah  data  tersebut  sehingga  data  siap  untuk  dianalisa  dan
memberikan  informasi  yang  dibutuhkan.  Data  yang  diperoleh  melalui
beberapa tahapan, yaitu:
a. Penyuntingan
Data  yang  diperoleh  dari  hasil  studi  kepustakaan  dan observasi,  dipilih  dan  disortir,  sehingga  hanya  data-data  yang
relevan  dan  diperlukan  saja  yang  dipakai.  Untuk  data  yang diperoleh  dari  kuesioner  diperiksa  kembali  kelengkapan
jawaban  atas  setiap  pertanyaan.  Hal  ini  dilakukan  untuk melihat kelayakan data sehingga diketahui data tersebut dapat
diperoleh dan diolah dan dianalisa lebih lanjut. b.
Tabulasi Tabulasi  adalah  menyusun  data  ke  dalam  tabel.  Dengan  cara
mengorganisir  data  mentah  dengan  menyitir  berapa  banyak jawaban  untuk  setiap  masing-masing  pertanyaan.  Kemudian
hasil jawaban dari yang terbesar sampai terkecil dituangkan ke dalam tabel-tabel.
Pentabulasian digunakan untuk mempermudah melakukan perhitungan  distribusi  frekuensi  bagi  data  umum  mengenai
jawaban  responden.  Melalui  pentabulasian  ini  maka  akan didapat
informasi mengenai
prosentase, frekuensi,.
51
Perhitungan  prosentase  dilakukan  secara  manual  dengan rumus:
Keterangan: P : Presentasi
F : Frekuensi yang diambil’ N: Banyaknya individu Number of case
Parameter  yang  digunakan  untuk  menafsirkan  nilai prosentase, adalah sebagai berikut:
56
0           = tidak satupun 1-25     = sebagian kecil
26-49   = hampir setengahnya 50        = setengahnya
51-75   = sebagian besar 76-99   = hampir seluruhnya
100      = seluruhnya Untuk  menentukan  skala  interval  skor  sikap  adalah
dengan  membagi  selisih  antara  skor  tertinggi  dengan  skor terendah dengan banyak  skala. Berikut ini rumusan dari skala
interval:
56
Hermawan Warsito. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta:Gramedia, 1992, h. 10.
P=F X100 N
52
Keterangan: a= jumlah atribut
m= skor tertinggi n= skor terendah
b= jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk ditetapkan Jika skala penilaian yang ditetapkan berjumlah 5, dimana
skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval skor sikap dapat dihitung sebagai berikut {1 5-
1  :  5},  jadi  jarak  setiap  titik  adalah  0,8  sehingga  dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
a. sangat baik sekali   4,24-5,04
b. sangat baik   3,43-4,23
c. sedang          2,62-3,42
d. buruk            1,81-2,61
e. buruk sekali  1,00-1,80
Penggunaan  skala  interval  pada  skor  sikap  di  atas  dalam penerapaannya pada analisis data adalah sebagai berikut: misalnya
untuk hasil perhitungan skor Rata-rata sikap pustakawan terhadap pemustaka  down  syndrome  di  Perpustakaan  SLBN  02  Jakarta
yang  ditetapkan  adalah  3,45.  Maka  dapat  disimpulkan  3,45
{ am-n : b}
53
diartikan  sikap  pustakawan  terhadap  pemustaka  down  syndrome adalah sangat bagus karena berada pada titik 3,43-4,23.
L. Jadwal Penelitian Tabel 1