Keseragaman bobot Departemen Kesehatan RI 1995 Kekerasan tablet Departemen Kesehatan RI 1995 Keregesan tablet Departemen Kesehatan RI 1995

3.4 Prosedur Analisis

Analisis yang dilakukan pada serbuk Spirulina adalah analisis proksimat sedangkan analisis yang dilakukan untuk mendapatkan tablet formulasi terbaik yaitu uji karakteristik fisik tablet hisap Spirulina meliputi: keseragaman bobot, kekerasan, keregesan, dan organoleptik. Tablet Spirulina terpilih akan dilakukan analisis meliputi: kadar lemak, kadar air, kadar abu, kadar protein, antioksidan dan penentuan nilai AKG.

3.4.1 Keseragaman bobot Departemen Kesehatan RI 1995

Keseragaman bobot diukur dengan menimbang 20 tablet secara satu persatu. Kemudian setiap tablet dihitung bobot rata-ratanya. Berdasarkan Departemen Kesehatan RI syarat keseragaman bobot tablet yaitu tidak lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari kolom A dan tidak ada satu tablet yang bobotnya menyimpang dari kolom B. Batas penyimpangan bobot rata-rata tablet dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Batas penyimpangan bobot rata-rata tablet. Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata A B 25 mg atau kurang 15 30 26 mg sampai 150 mg 10 20 151 mg sampai 300 mg 7,5 15 Lebih dari 300 mg 5 10 Sumber: Departemen Kesehatan RI 1995

3.4.2 Kekerasan tablet Departemen Kesehatan RI 1995

Kekerasan tablet diukur dengan menggunakan alat Hardness Tester. Tablet yang akan diuji diletakan pada posisi vertikal diantara dua posisi logam penjepit dari alat pengukur kekerasan. Setelah itu tekan tombol start pada alat sehingga logam penjepit bergerak dan tablet pecah. Catat nilai yang tertera pada alat ketika tablet hancur. Kekerasan tablet dinilai dengan satuan kgcm 2 atau Kp. Kekuatan tekan minimum yang sesuai untuk tablet adalah 4 kgcm 2 Lachman et al. 1994.

3.4.3 Keregesan tablet Departemen Kesehatan RI 1995

Sebanyak 20 tablet yang sudah dibebas debukan ditimbang, setelah itu dimasukan kedalam alat uji keregesan tablet. Alat diset dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Setelah itu tablet dikeluarkan dan dibebaskan debukan kembali. Selanjutnya tablet yang sudah dibebas debukan ditimbang guna mengetahui perbedaan berat sebelum dan sesudah uji. Tablet yang baik memiliki keregesan 1. Departemen Kesehatan RI 1995. Rumus perhitungan kekerasan tablet hisap adalah sebagai berikut: Keregesan tablet = W1- W2 x 100 W1 Keterangan : W1= Bobot tablet sebelum diuji W2= Bobot tablet setelah diuji

3.4.4 Uji organoleptik