meliputi total karotenoid T-CAR, fikosianin, tokoferol, asam askorbat AA, total senyawa fenol, glutathione dan klorofil.
Perbedaan antioksidan Spirulina kultivasi dan Spirulina komersial dipengaruhi oleh perbedaan media dan sumber nitrogen pada bahan baku
Spirulina. Colla et al. 2007 menyatakan bahwa kadar nitrogen dalam media kultivasi berpengaruh terhadap sintesis komponen fenol. Kandungan fenol
mengalami peningkatan dengan semakin meningkatnya sodium nitrat yang ditambahkan dalam media. Apabila kadarnya berkurang atau berada dibawah
standar maka proses sintesis fikosianin dan komponen lain akan terganggu. Fenol atau polifenol merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alami terdapat
tanaman, sayur, dan buah. Polifenol mempunyai kemampuan untuk menghambat reaksi oksidasi dan menangkap radikal bebas. Selain itu, polifenol juga
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan antiradikal Winarsi 2007.
4.5 Komposisi Kimia Tablet Hisap dengan Formula Terpilih
Berdasarkan pengujian analisis karakteristik fisik dan uji hedonik diperoleh formula terbaik dari keempat formulasi yaitu tablet hisap Spirulina dengan
konsentrasi Spirulina 500 mg, mint 0,5. Selanjutnya dilakukan analisis komposisi kimia pada formula terpilih. Komposisi kimia dalam bahan pangan
dapat diketahui melalui analisis proksimat yang meliputi pengujian kadar air, kadar abu, protein, lemak dan karbohidrat. Komposisi kimia tablet hisap Spirulina
formula terpilih dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Komposisi kimia tablet hisap Spirulina formula terpilih
Karakteristik Hasil pengujian
Tablet hisap Spirulina kultivasi
Tablet hisap Spirulina Komersial
Tablet telan komersial
Basis basah
Basis kering
Basis basah
Basis kering
Earthrise Spirulina
Kadar air 9,83
- 7,28
- Kadar abu
18,17 20,15
a
6,75 7,27
b
Kadar protein 26,32 29,18
a
28,19 30,38
a
28,33 Kadar lemak
6,47 7,70
a
2,40 2,58
b
3,33 Karbohidrat
By difference
39,21 42,97
55,38 59,77
8,33 Sumber Spirulina yang berbeda memberikan pengaruh nyata dengan taraf
kepercayaan 95 p0,05 pada parameter kadar air, kadar abu dan kadar lemak,
namun tidak berpengaruh nyata p0,05 pada parameter kadar protein tablet hisap Spirulina. Perbedaan ini sesuai dengan kandungan air, abu, dan lemak pada
bahan baku Spirulina kultivasi dan Spirulina komersial. Kadar air tablet hisap Spirulina 9,83 dan 7,22 lebih besar
dibandingkan bahan baku Spirulina 7,66 dan 4,28. Hal ini disebabkan penambahan bahan pengisi seperti sorbitol yang bersifat higroskopis pada
kelembaban lebih dari 65 Lachman 1994. Tingginya Kadar abu tablet hisap Spirulina dibandingkan dengan bahan baku Spirulina dipengaruhi oleh
penambahan Mg Stearat dan talk. Mg Stearat mengandung mineral Mg dengan rumus molekul C
6
H
70
MgO
4
, sedangkan talk mengandung mineral Mg dan silikat Si dengan rumus molekul MgSiO
5
OH
4
Rowe 2006. Kadar lemak tablet hisap 7,7 dan 2,58 lebih tinggi dibandingkan bahan baku Spirulina 1,6
dan 0,14. Hal ini disebabkan oleh
adanya penambahan magnesium stearat. Magnesium stearat merupakan magnesium dengan campuran asam-asam padat yang
diperoleh dari lemak. Mg stearat terdiri dari asam stearat dan asam palmitat dengan perbandingan tidak kurang dari 6,8 dan tidak lebih dari 8,3 MgO Rowe 2006.
Protein pada tablet hisap Spirulina kultivasi yaitu 29,18 basis kering sedangkan pada Spirulina komersial 30,38 basis kering. Kandungan protein
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada tablet telan Spirulina komersial yang beredar dipasaran, yaitu 28,33.
Tablet hisap berbahan baku Spirulina hasil kultivasi memiliki kandungan protein yang tidak berbeda nyata dengan protein pada tablet hisap berbahan baku
Spirulina komersial, namun tablet hisap Spirulina hasil kultivasi memiliki kadar abu yang lebih tinggi tinggi disebabkan tingginya karbonat pada bahan baku
Spirulina yang berasal dari media kultivasi sehingga perlu dilakukan uji kelayakan konsumsi dan keamanan pangan tablet hisap.
4.6 Aktivitas Antioksidan Tablet Hisap Spirulina