3.4.6 Analisis kadar abu AOAC 1995
Cawan abu porselen dikeringkan didalam oven selama 30 menit dengan suhu 105
○
C, lalu didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang. Sampel sebanyak 2-5 gram yang telah dihomogenkan dimasukan kedalam cawan abu
porselen. Cawan abu porselen dipijarkan dalam tungku pengabuan bersuhu sekitar 300-400
○
C sampai tidak berasap. Selanjutnya cawan dimasukan kedalam tanur pada suhu 600
○
C selama 6 jam. Proses pengabuan dilakukan sampai abu berwarna putih. Setelah itu cawan porselen didinginkan dalam desikator selama 30 menit,
kemudian ditimbang beratnya Perhitungan kadar abu:
Keterangan: A= Berat cawan abu poselen kosong gram
B = Berat cawan abu porselen dengan sampel gram C = Berat cawan abu porselen dengan sampel setelah dikeringkan
3.4.7 Analisis kadar protein AOAC 1995
Prinsip dari analisis protein, yaitu untuk mengetahui kandungan protein kasar Crude protein pada suatu bahan. Tahap-tahap yang dilakukan terdiri dari
tiga tahap, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. 1 Tahap destruksi
Sampel ditimbang seberat 1 gram, kemudian dimasukan kedalam tabung Kjeltab selanjutnya ditambahkan 10 ml H
2
SO
4
. Tabung yang berisi larutan tersebut dimasukan kedalam alat pemanas dengan suhu 400
○
C. Proses destruksi dilakukan sampai bening.
2 Tahap Destilasi Isi labu dituangkan kedalam labu destilasi, lalu ditambahkan dengan
aquades 50 ml. Air bilasan juga dimasukan kedalam alat destilasi dan ditambahkan larutan NaOH 40 sebanyak 20 ml.
Cairan dalam ujung kondensor ditampung dalam erlenmeyer 125 ml berisi larutan H
3
BO
3
dan 3 tetes indikator Cairan methyl red dan brom cresol green yang ada dibawah kondensor. Destilasi dilakukan sampai diperoleh
kadar abu = x 100
200 ml destilat yang bercampur dengan H
3
BO
3
dan indikator dalam erlemeyer.
3 Tahap titrasi Titrasi dilakuan dengan menggunakan HCL 0,1 N sampai terjadi
perubahan warna menjadi merah warna asam borat semula. Perhitungan jumah nitrogen dalam bahan:
Nitrogen=
Kadar Protein = nitrogen x faktor konversi 6,25.
3.4.8 Analisis kadar lemak AOAC 1995
Sampel seberat 2 gram W
1
dimasukan kedalam kertas saring dan dimasukan kedalam selonsong lemak, kemudian dimasukan kedalam labu lemak
yang sudah ditimbang berat tetapnya W
2
dan disambungkan dengan tabung soxlet. Selongsong lemak dimasukan kedaam ruang ekstraktor tabung soxhlet dan
disiram dengan pelarut lemak. Tabung reaksi dipasang pada alat destilasi soxhlet, lalu dipanaskan pada suhu 40
○
C dengan menggunakan pemanas listrik selama 6 jam. Pelarut lemak n-heksan yang ada dalam labu lemak didestilasi hingga
semua pelarut lemak menguap. Pada saat destilasi pelarut akan tertampung diruang eksekutor, pelarut dikeluarkan sehingga tidak kembali kedalam labu
lemak, selanjutnya labu lemak dikeringan dengan oven 105
○
C, setelah itu didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan W
3
Perhitungan kadar lemak
Keterangan : W
1
= Berat sampel gram W
2
= Berat labu lemak tanpa lemak gram W
3
= Berat abu lemak dengan lemak gram.
3.4.9 Uji aktivitas antioksidan Molyneux 2004