III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Keberhasilan ataupun
terhambatnya karir seseorang dapat berawal dari
diri karyawan sendiri dan dapat pula disebabkan oleh manajemen perusahaan yang tidak mendukung pengembangan karir karyawan. Sebagai lembaga
publik, tentu tidak mudah mengubah manajemen pengembangan pegawai berjalan baik. Istilah karir tidak hanya berhubungan dengan individu yang
mempunyai pekerjaan yang statusnya tinggi atau yang mendapat kemajuan cepat. Karir menunjukkan rangkaian atau urutan pekerjaan atau jabatan yang
dipegang oleh orang-orang selama riwayat pekerjaannya, tidak memandang tingkat pekerjaannya atau tingkat organisasinya Siagian, 2003.
Program pengembangan karir dapat digunakan untuk mempersiapkan kader pemimpin sehingga pada saat terjadi kebutuhan untuk mengisi posisi
yang kosong maka sebuah organisasi siap dengan sumber daya dari dalam organisasi mereka sendiri. Dampak dari kesiapan ini nantinya akan sangat
berpengaruh pada kemampuan dan kecepatan organisasi itu untuk tetap meneruskan tradisi pelayanan, inovasi maupun aktivitas penetrasi pasar.
Pengembangan karir juga akan membantu mengurangi ketergantungan organisasi pada figur karyawan tertentu. Organisasi tersebut menjadi lebih
siap jika harus mencari pengganti dalam tempo yang singkat dan dengan profil yang cocok untuk mempertahankan kinerja yang sama dengan karyawan
sebelumnya. Pada pola pengembangan psikologis karyawan, program pengembangan karir akan mengkondisikan individu untuk menjadi lebih
berkomitmen, termotivasi, fleksibel dan memiliki pola pikir yang komprehensif.
Manajemen talenta saat ini dirasakan sangat penting. Kunci dari manajemen talenta adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
mempertahankan pegawai bertalenta untuk mencipatakan keunggulan bisnis perusahaan Smilansky, 2008. Penerapan program pengembangan karir
melalui talent management masih jarang diaplikasikan. Program tersebut baru diterapkan pada perusahan-perusahaan besar yang mempunyai struktur
kompleks. Salah satu lembaga pemerintah yang menerapkan program ini adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun, penerapan
program ini masih memiliki keterbatasan sehingga pencarian para pegawai yang memiliki talent yang diharapkan masih kurang sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bentuk pelaksanaan program dan faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pelaksanaan program pengembangan karir yang akan dianalisis dengan menggunakan metode analytical hierarchy process AHP.
Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategi bagi lembaga pemerintahan tersebut.
Analisis Deskriptif
Gambar 3. Kerangka Operasional Penelitian
Pembentukan Model
Visi dan Misi Desain Program Pengembangan Karir
Kondisi Saat Ini Analisis Pemilihan Program Pengembangan
Karir Melalui Talent Management
Identifikasi Faktor
Identifikasi Aktor
Identifikasi Tujuan
Analisis AHP Pemilihan Alternatif
Strategi Program Identifikasi SWOT
Identifikasi Internal dan Eksternal Organisasi
Analisis Strategi Alternatif
Rekomendasi Analisis
SWOT
3.2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian