Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

4. Bersifat stabil dan fleksibel dalam arti penambahan elemen pada struktur yang telah tersusun baik tidak akan mengganggu penampilannya. Analytical Hierarchy Process AHP memasukkan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini tergantung pada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu masalah, dan tergantung pada logika, intuisi dan pengalaman untuk memberi pertimbangan. Selanjutnya AHP menunjukkan bagaimana menghubungkan elemen-elemen dari bagian lain untuk memperoleh hasil gabungan. Saaty 1991 juga mengemukakan bahwa tahapan-tahapan proses dalam AHP adalah menyusun hirarki, menetapkan prioritas dan prinsip konsistensi. Penilaian dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan terhadap elemen- elemen keputusan pada suatu tingkat hirarki keputusan dengan menggunakan skala pengkuran yang dapat membedakan setiap pendapat serta mempunyai keteraturan, sehingga memudahkan transformasi dalam bentuk pendapat kualitatif ke dalam bentuk nilai angka kuantitatif.

2.7. Penelitian Terdahulu

Hasil-hasil penelitian terdahulu telah membahas aplikasi teori di bidang sumber daya manusia yang dilakukan oleh perusahaan. Topik-topik tersebut Gambar 2. Hirarki Metode Proses Hirarki Analitik Fokus Sasaran Utama Faktor yang berpengaruh Pelaku yang terlibat Tujuan dari Pelaku Alternatif Penyelesaian Faktor Aktor Alternatif Tujuan antara lain membahas mengenai definisi manajemen talenta serta faktor- faktor yang mempengaruhi program manajemen talenta yang efektif. Marizha 2009 dalam penelitiannya yang berjudul The Effect Of Talent Management Perceived Organizational Support On Employee Engagament memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan signifikan dan positif antara talent management dan perceived organizational support terhadap employee engagement. Yahya 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Tinjauan Terhadap Sistem dan Praktek Implementasi Pengembangan Eksekutif Bertalenta ditemukan bahwa proses seleksi yang ada ternyata belum mampu menghasilkan talent pool executive yang secara in-class telah dilakukan dengan sangat baik, namun ternyata efektifitas pengembangan eksekutif justru terletak pada pengembangan non-in-class. Selain itu, dalam proses evaluasi ditemukan bahwa eksekutif bertalenta yang dihasilkan selama ini ternyata belum memenuhi harapan manajemen terhadap mereka. Penelitian mengenai analisis program pengembangan karir melalui talent management, membahas proses pelaksanaan pengembangan karir dalam suatu pendekatan formal yang diambil organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan. Sehingga pelaksanaan pengembangan karir dapat dikatakan suatu kondisi yang menunjukkan jabatan yang sekarang dipegang dan disukainya makin bertambah Simamora, 2005.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Keberhasilan ataupun terhambatnya karir seseorang dapat berawal dari diri karyawan sendiri dan dapat pula disebabkan oleh manajemen perusahaan yang tidak mendukung pengembangan karir karyawan. Sebagai lembaga publik, tentu tidak mudah mengubah manajemen pengembangan pegawai berjalan baik. Istilah karir tidak hanya berhubungan dengan individu yang mempunyai pekerjaan yang statusnya tinggi atau yang mendapat kemajuan cepat. Karir menunjukkan rangkaian atau urutan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh orang-orang selama riwayat pekerjaannya, tidak memandang tingkat pekerjaannya atau tingkat organisasinya Siagian, 2003. Program pengembangan karir dapat digunakan untuk mempersiapkan kader pemimpin sehingga pada saat terjadi kebutuhan untuk mengisi posisi yang kosong maka sebuah organisasi siap dengan sumber daya dari dalam organisasi mereka sendiri. Dampak dari kesiapan ini nantinya akan sangat berpengaruh pada kemampuan dan kecepatan organisasi itu untuk tetap meneruskan tradisi pelayanan, inovasi maupun aktivitas penetrasi pasar. Pengembangan karir juga akan membantu mengurangi ketergantungan organisasi pada figur karyawan tertentu. Organisasi tersebut menjadi lebih siap jika harus mencari pengganti dalam tempo yang singkat dan dengan profil yang cocok untuk mempertahankan kinerja yang sama dengan karyawan sebelumnya. Pada pola pengembangan psikologis karyawan, program pengembangan karir akan mengkondisikan individu untuk menjadi lebih berkomitmen, termotivasi, fleksibel dan memiliki pola pikir yang komprehensif. Manajemen talenta saat ini dirasakan sangat penting. Kunci dari manajemen talenta adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan pegawai bertalenta untuk mencipatakan keunggulan bisnis perusahaan Smilansky, 2008. Penerapan program pengembangan karir melalui talent management masih jarang diaplikasikan. Program tersebut baru diterapkan pada perusahan-perusahaan besar yang mempunyai struktur