Identifikasi Kondisi Ekisting KKLD G.Sulat-G.Lawang Analisis Kesesuaian Zonasi

Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber yang relevan dengan penelitian, dipilih secara terstruktur dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga tingkat pusat dengan beragam institusi yang terkait dengan tujuan penelitian. Data sekunder juga diperoleh melalui penelurusan penelitian yang bersumber dari Instansi terkait seperti: Dinas Pariwisata ProvinsiKabupaten, Dinas Kehutanan ProvinsiKabupaten, Dinas Perikanan dan Kelautan ProvinsiKabupaten, Badan Pusat Statistik BPS PropinsiKabupaten, Bappeda PropinsiKabupaten, Bakosurtanal, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM serta Perguruan Tinggi berupa laporan hasil-hasil studi dan penelitian yang sudah ada.

3.4. Analisis Data

3.4.1. Identifikasi Kondisi Ekisting KKLD G.Sulat-G.Lawang

Analisis data mangrove dilakukan dengan cara pengelompokan berdasarkan kepadatan vegetasi mangrove dengan menggunakan kriteria persentase penutupan basal area atau kerapatan pohon persatuan luas. Tabel 5. Kriteria Kerapatan Vegetasi Mangrove Kepadatan Kriteria Penutupan Kerapatan Padat Baik 75 1500 Sedang Sedang 50 75 1000-1500 Jarang Rusak 50 1000 Sumber : KLH, 2000 Analisis data terumbu karang dilakukan dengan pengelompokan berdasarkan lifeform menurut kriteria kondisi yaitu baik, sedang dan rusak Suharsono, 2001. Tabel 6. Kriteria Penutupan Lifeform Terumbu Karang Kriteria Penutupan Lifeform Baik 75 Sedang 50 75 Rusak 50 Sumber : Suharsono, 2001 Estimasi potensi ikan dengan melakukan sensus ikan pada transek sepanjang 50 meter dan mengestimasi total biomas ikan pada transek, kemudian mengalikan dengan luas areal terumbu karang yang disurvei. Kerusakan dan status lamun ditetapkan berdasarkan persentase luas area kerusakan dan luas tutupan lamun yang hidup. Tabel 7. Kriteria Kerusakan Lamun Tingkat Kerusakan Luas Area Kerusakan Tinggi 50 Sedang 30 - 49,9 Rendah 29,9 Sumber : DKP 2009 Tabel 8. Status Lamun Kondisi Penutupan Baik Kayasehat 60 Rusak Kurang sehat 30 - 59,9 Miskin 29,9 Sumber : DKP 2009

3.4.2. Analisis Kesesuaian Zonasi

Arahan pemanfaatan ruang G.Sulat-G.Lawang menurut RTRW Kabupaten Lombok Timur tahun 2010 adalah sebagai kawasan pengembangan ekowisata. Oleh karena itu analisis kesesuaian yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu menilai kesesuaian kawasan yang dikaitkan dengan arahan kebijakan Pemerintah Daerah yang tertuang dalam RTRW dengan mempertimbangkan kriteria kesesuaian ekologi, ekonomi dan sosial sehingga dilakukan evaluasi penetapan kawasan beserta sub zona didalamnya dengan mempertimbangkan parameter berdasarkan tingkat kepentinganbobot yang paling dibutuhkan. Matriks Kesesuaian Kawasan Konservasi Laut Yulianda, 2006 dapat dilihat pada lampiran 1. dengan kriteria penilaian sebagai berikut : KRITERIA EKOLOGI terdiri dari atribut :

1. Keanekaragaman Hayati

1.1. Ekosistem :1Terumbu karang; 2 Lamun ;3 Mangrove, dan 4 Laguna Skor 3 : bila terdapat 4 ekosistem Skor 2 : bila terdapat 2-3 ekosistem Skor 1 : bila terdapat 1 ekosistem