Karakteristik Responden GAMBARAN UMUM UPTD PASAR BARU BOGOR

29 Sedangkan tugas koordinator-koodinator yang lain, seperti koordinator retribusi pelayanan pasar adalah melaksanakan pemungutan retribusi dan membuat pembukuannya, koordinator kebersihan tugasnya adalaqh menyelenggarakan kegiatan kebersihan pasar. Dan yang terakhir koordinator ketertiban dan keamanan pasar tugasnya adalah menyelenggarakan kegiatan pengamanan, menertibkan pemasangan iklan, famplet, brosur dan sejenisnya yang tidak sesuai dengan peruntukannya de lingkungan UPTD Pasar Baru Bogor.

5.2 Karakteristik Responden

Responden diambil berdasarkan lama usaha yang lebih dari 5 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden diperoleh data dan informasi untuk menggambarkan karakteristik pedagang. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh pedagang responden, antara lain: jenis kelamin, umur, satatus pernikahan, jumlah keluarga atau tanggungan petani, tingkat pendidikan, penguasaan atas kios atau lapak, dan pengalaman berdagang ayam ras pedaging. Berdasarkan karakteristik usia, responden dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: responden berusia antara 26 – 35 tahun, lalu responden dengan usia antara 36 – 45 tahun, dan responden dengan usia 46 – 55 tahun. Dapat dilihat bahwa tingginya persentase usia responden adalah pada kategori usia sedang dengan jumlah empat orang pedagang besar dan 12 orang pedagang kecil berusia antara 36 – 45, dan persentase terendah pada responden usia 46 – 55 sebanyak empat orang pedagang besar dan dua orang pedagang kecil. Pengelompokkan umur pedagang ayam ras pedaging di pasar Bogor yang diperoleh dari wawancara dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Sebaran Responden Pedagang Ayam Ras Pedaging di Pasar Bogor Tahun 2009 Berdasarkan Tingkatan Usia No Usia Responden Tahun Pedagang Besar Pedagang Kecil orang orang 1 26 – 35 8 36,36 2 36 – 45 4 50 12 54,55 3 46 – 55 4 50 2 9,09 Jumlah 8 100,00 22 100,00 Faktor umur sangat mempengaruhi produktivitas kerja seorang pedagang dalam menjual ayam ras pedaging. Petani yang berumur relatif muda biasanya 30 lebih cekatan dan cepat dalam melayani konsumen. Tetapi petani yang lebih tua biasanya mempunyai pengalaman, pedagang yang lebih tua pun biasanya menjadi pedagang besar karena semakin tua seseorang akan semakin matang dalam mengambil keputusan usahanya dan akan mempunyai banyak jaringan untuk memperoleh ayam dari peternakan langsung, hal tersebut dapat dilihat dari seluruh responden pedagang besar yang berusia antara 46 – 55 sebanyak 50 persen. Tabel 6. Sebaran Responden Pedagang Ayam Ras Pedaging di Pasar Bogor Tahun 2009 Berdasarkan Jumlah Tanggungan No Jumlah Tanggungan Orang Pedagang Besar Pedagang Kecil orang orang 1 ≤ 2 3 37,50 12 54,54 2 3 – 5 4 50 9 40,91 3 6 – 8 1 12,50 1 4,55 Jumlah 8 100,00 22 100,00 Pedagang ayam ras pedaging di pasar Bogor yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 23 orang atau sebesar 76,67 persen dari seluruh responden dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak tujuh orang atau sebesar 23,33 persen. Responden rata-rata berstatus sudah menikah yaitu sebesar 29 responden sudah menikah dan ada 1 orang responden yang belum menikah, tetapi juga mempunyai tanggungan yaitu adik dan orang tua. Jumlah tanggungan keluarga dua orang sebanyak tiga responden untuk pedagang besar dan 12 responden untuk pedagang kecil, jumlah tanggungan 3 – 5 orang sebanyak empat responden untuk pedagang besar dan sembilan responden untuk pedagang kecil, sedangkan jumlah tanggungan 6 – 8 orang sebanyak satu responden untuk pedagang besar dan pedagang kecil Tabel 6. Jumlah tanggungan tidak mempengaruhi seorang responden dalam pembelian input karena para pedagang kebanyakan mengambil barang dan kemudian dibayar setelah laku terjual. Responden ayam ras pedaging di pasar Bogor mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda-beda Tabel 7. Sebaran tingkat pendidikan pada responden ayam ras pedaging cukup beragam, dimana responden secara umum adalah dari sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas. Tingkat pendidikan responden terbesar hanya sampai pendidikan sekolah dasar yaitu pedagang besar sebanyak lima responden atau sebesar 62,50 persen dan pedagang kecil sebanyak 31 12 responden atau sebesar 54,54 persen. Tidak ada responden yang berpendidikan sampai perguruan tinggi dan ada beberapa responden yang tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali yaitu sebanyak dua orang pedagang kecil atau sebesar 9,09 persen. Tingginya jumlah responden yang hanya mengenyam pendidikan sampai bangku sekolah dasar membuktikan bahwa untuk menjadi pedagang ayam ras tidak membutuhkan pendidikan dan keterampilan formal, dalam meraih keinginan yang dibutuhkan hanya kerja keras dan ketekunan. Tingkat pendidikan juga tidak memberikan batasan seorang pedagang untuk meraih keuntungan yang lebih banyak. Berdasarkan tingkat pendidikan, dari seluruh responden pedagang besar di pasar Bogor sebanyak lima orang atau 62,50 persen hanya mengenyam pendidikan sampai bangku sekolah dasar. Tabel 7. Sebaran Responden Pedagang Ayam Ras Pedaging di Pasar Bogor Tahun 2009 Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Jenjang Pendidikan Pedagang Besar Pedagang Kecil orang orang 1 Tidak Sekolah 2 9,09 2 SD 5 62,50 12 54,54 3 SLTP 3 13,64 4 SLTA 3 37,50 5 22,73 Jumlah 8 100,00 22 100,00 Berdasarkan status usahanya, seluruh responden ayam ras pedaging menjalankan usahanya sebagai usaha pribadi dan ada beberapa yang menjual komoditi lain, seperti menjual: Tahu dan plastik. Pada umumnya responden tidak memiliki usaha lain, sehingga menggantungkan kehidupan ekonominya pada usaha berdagang ayam ras pedaging tersebut. Usaha berdagang ayam ras pedaging sangat menunjang memenuhi kebutuhan sehari-hari pedagang dan keluarganya. Tempat pedagang ayam ras pedaging menjajakan dagangannya dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu dalam bentuk kios dan lapak. Pedagang yang berdagang dalam bentuk kios berdagang di dalam Pasar Bogor tetapi untuk yang berdagang dalam bentuk lapak dapat dipisah menjadi dua yaitu mendirikan lapak di sekitar pasar Bogor yaitu di pinggir jalan atau di dalam pasar yang menempati los jalan bagi pembeli yang berbelanja di pasar Bogor. Pedagang ayam pasar Bogor dalam status kepemilikan kios dan lapak dapat dibagi dua kategori yaitu pedagang yang memiliki kios sendiri telah membeli kios dan yang menyewa 32 kios kepada pemiliknya biasanya bos para pedagang ayam itu sendiri atau menyewa kepada pengelola pasar yang dibayar setiap bulannya. Para pedagang yang memiliki kios berjualan dari pukul 05.00 hingga pukul 16.00 WIB. Sedangkan pedagang yang berjualan berbentuk lapak mulai pukul 01.00 hingga pukul 07.00. Bahkan ada yang mulai berjualan pada pukul 23.00 hingga pukul 07.00 WIB. Sebaran Responden Pedagang Ayam Ras Pedaging di Pasar Bogor Tahun 2009 Berdasarkan Kepemilikan Kios dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Sebaran Responden Pedagang Ayam Ras Pedaging di Pasar Bogor Tahun 2009 Berdasarkan Kepemilikan Kios No Status Kepemilikan Kios Pedagang Besar Pedagang Kecil orang orang 1 Milik Sendiri Kios 5 62,50 2 Sewa KiosLapak 3 37,50 22 100 Jumlah 8 100,00 22 100,00 Tabel 8, menunjukkan jumlah pedagang yang menyewa lebih banyak dibandingkan dengan yang memiliki kios di pasar Bogor. Para pedagang besar memiliki kios secara pribadi karena dilihat lamanya usaha, modal yang cukup dan yang telah lama berdagang serta memiliki keterikatan dengan peternak untuk mensuplai ayam ras pedaging, pedagang besar yang memiliki kios sendiri sebanyak lima orang pedagang dan selebihnya sebanyak tiga orang menyewa kios untuk tempat berdagang. Sedangkan seluruh pedagang kecil sebanyak 22 orang memilih untuk menyewa kios dikarenakan keterbatasan modal dan tidak mempunyai jaringan yang kuat, sehingga mereka tidak mempunyai keberanian untuk berspekulasi membeli kios. Karakteristik kios dan lapak adalah: a Kios Kios merupakan sarana untuk menjual ayam ras pedaging, bentuk bangunan bersifat permanen, lokasi kios berada di dalam pasar dan tertata dengan rapi. b Lapak Lapak merupakan sarana untuk menjual ayam ras pedaging, bentuk bangunan tidak permanen, lokasi lapak berada di gang yang terlihat kurang tertata dengan baik. Selain itu, pedagang yang mendirikan lapak di luar Pasar Bogor menggunakan tempat yang berada di pinggir jalan raya yang kelihatan menjadi tidak teratur dan membuat pengguna jalan raya menjadi tergganggu. 33 Dilihat dari waktu yang digunakan, setiap pedagang di berikan waktu untuk berjualan dibagi menjadi beberapa: a pukul 23:00-06:00 WIB, b pukul 06:00-16:00 WIB. Tarif retribusi yang diberlakukan untuk setiap pedagang rata-rata Rp 5.000,- sd Rp 9.000,- per harinya. 34

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR