53
Rasio keuntungan atas penggunaan biaya total usaha ayam ras pedaging pada pedagang besar 0,205, dengan artian bahwa setiap Rp 1,- yang dikeluarkan
akan menghasilkan laba sebesar 0,205 dengan kata lain usaha yang dijalankan oleh pedagang besar menguntungkan.
6.2.6 Keuntungan Pedagang Kecil
Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang kecil tidak terlalu besar hal tersebut terjadi dikarenakan sedikitnya fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang
kecil dan jumlah kuantitasnya yang kecil maka sedikit pengeluaran perharinya. Pedagang kecil hanya menanggung biaya angkut, biaya retribusi di Pasar Baru
Bogor dan biaya listrik, tetapi tidak seluruh pedagang kecil mengunakan listrik karena yang menjual ayam ras pada siang hari tidak membutuhkan listrik.
Penerimaan dan biaya-biaya yang ditanggung pedagang kecil disajikan dalam Tabel 16.
Tabel 16. Penerimaan dan Biaya Rata-Rata Pedagang Kecil Ayam Ras
No Uraian
Satuan Jumlah Harga
Rp Total Rp
A Penerimaan
Penjualan Karkas Kg
1584 22.300 35.323.200
95,37 Penjualan Non karkas
- Kepala Kg
96 12.000
1.152.000 3,11
- Kaki Kg
72 16.000
1.152.000 3,11
- Hati ampela Kg
144 15.000
2.160.000 5,83
- Usus Kg
36 10.000
360.000 0,97
Total Non Karkas 4.824.000
13,02
Total Penerimaan 40.147.200
B Biaya Variabel
Biaya angkut Hari
30 16.800
504.000 1,36
Pengurangan bobot ayam Kg
228 15.215
3.469.020 9,37
Pembelian Ayam Kg
2160 15.215 32.864.400
88,73
Total Biaya Variabel 36.837.420
99,46 C
Biaya Tetap
Listrik Hari
30 2.660
79.800 0,22
Retribusi Hari
30 4.018
120.540 0,33
Total Biaya Tetap 200.340
0,54 D
Total Biaya B+C 37.037.760
100
Pada Tabel 16 dijelaskan, biaya variabel yang dikeluarkan oleh pedagang kecil sebesar Rp 36.837.420,- perbulan atau sebesar 99,46 persen dari biaya total
yang dikeluarkan dalam 30 hari penjualan, sedangkan biaya tetap hanya sebesar
54
Rp 200.340,-bulan atau sebesar 0,54 persen dari total biaya yang dikeluarkan dalam 30 hari penjualan ayam ras pedaging. Penggunaan biaya yang dikeluarkan
pedagang kecil, sebagian digunakan untuk biaya pemasaran dan biaya yang dikeluarkan pedagang yang terbanyak untuk membeli ayam ras pedaging yaitu
sebesar Rp 32.864.400.-hari. Keuntungan pedagang kecil lebih sedikit dibandingkan keuntungan
pedagang besar yang menjual ayam ke pedagang kecil, dikarenakan pedagang kecil tidak langsung memperoleh keuntungan tetapi berupa penerimaan dari hasil
penjualan karkas dan non karkas kemudian penerimaan tersebut masih harus dikurangi dengan biaya pemasaran dan biaya penyusutan ayam yaitu bobot ayam
berkurang karena sebagian harus dibuang karena tidak mempunyai nilai jual setelah itu dapat diperoleh keuntungan yang diterima pedagang kecil. Perbedaan
keuntungan yang diperoleh pedagang kecil dikarenakan jumlah kuantitas ayam yang dijual pedagang kecil sangat kecil oleh karena itu biaya yang dibebankan
kepada 1 ekor ayam semakin besar. Tabel 17, memperlihatkan keuntungan yang diterima pedagang kecil dan rasio keuntungan yang diperoleh pedagang kecil.
Tabel 17. Analisis Keuntungan Pedagang Kecil Ayam Ras Pedaging
Keterangan Pedagang Kecil Ayam Ras Pedaging
Nilai RpBulan
Penerimaan Usaha 40.147.200
Biaya Variabel 36.837.420
99,45 Biaya Tetap
200.340 0,54
Jumlah total biaya 37.037.760
100 Keuntungan atas biaya total
3.109.440 Rasio keuntungan
0,083
Usaha ayam ras pedaging pada pedagang kecil yang menjual ayam ke konsumen menghasilkan penerimaan dari penjualan rata-rata sebanyak 48 ekor
perharinya, dalam sebulan pedagang kecil memperoleh penerimaan sebesar Rp 40.147.200,-. Penerimaan di dapat dari hasil penjualan karkas sebesar
Rp 35.323.200
,-
bulan, ditambah dengan penerimaan non karkas dalam sebulan sebesar Rp 4.824.000,-.
Setelah dikurangi total biaya sebesar Rp 37.037.760,- bulan, pedagang kecil memperoleh keuntungan sebesar Rp 3.109.440,-bulan.
55
Rasio keuntungan atas penggunaan biaya total usaha ayam ras pedaging pada pedagang kecil lebih kecil dibandingkan pedagang besar karena menjual
ayam ras pedaging lebih banyak. Rasio keuntungan yang diperoleh pedagang kecil 0,083. Hal ini menjelaskan bahwa dari penambahan biaya sebesar Rp 1,-
maka akan menghasilkan tambahan keuntungan sebesar Rp 0,083 dan membuktikan bahwa rasio keuntungan atas biaya total positif dengan kata lain
usaha pedagang kecil menguntungkan.
56
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan pemasaran ayam ras pedaging, melibatkan beberapa lembaga
pemasaran dalam penyampaian komoditi ayam ras pedaging dari produsen hingga konsumen akhir, diantaranya: pedagang besar, pedagang kecil dan
pengecer. Setiap lembaga cukup berbeda dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran.
2. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran ayam ras
pedaging ini melakukan fungsi-fungsi pemasaran yang terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Ketiga fungsi pemasaran
dilakukan oleh pedagang besar, pedagang kecil dan pedagang pengecer. 3.
Total marjin pemasaran yang diperoleh pada saluran pertama sebesar Rp 10.130,- terdiri dari marjin pedagang besar sebesar Rp 3.045,- dan pedagang
kecil sebesar Rp 7.085,-. Total marjin saluran kedua sebesar Rp 10.830,- terdiri dari marjin pedagang sebesar Rp 7.105,- dan pedagang pengecer
sebesar Rp 3.725,- dan total marjin saluran ketiga sebesar Rp 8.490,- untuk pedagang besar.
4. Keuntungan yang diperoleh pedagang kecil setiap bulannya sebesar Rp
3.109.440,- dan pedagang besar memperoleh keuntungan sebesar Rp 64.321.410,-. Keuntungan tersebut menjelaskan bahwa semakin banyak
jumlah ayam ras yang dijual, maka akan menghasilkan kentungan lebih besar, dan semakin besar kuantitas ayam yang dibeli, semakin kecil biaya yang
dibebankan perkilogram ayam ras pedaging. Adapun biaya yang dikeluarkan pedagang besar setiap bulan sebesar Rp 312.244.650,- terdiri dari biaya
variabel Rp 310.844.650,- dan biaya tetap Rp 1.400.000,-. Sedangkan biaya yang dikeluarkan pedagang kecil sebesar Rp 37.037.760,- terdiri dari biaya
variabel Rp 36.837.420,- dan biaya tetap Rp 200.340,-