Tidak adanya anggaran yang dikelola oleh perpustakaan sendiri Sistem yang dipergunakan masih manual

clxxviii clxxviii pengembalian. Pengunjung juga menyobek halaman buku atau bahkan menghilangkan buku, ada pula yang mencuri buku.

d. Tidak adanya anggaran yang dikelola oleh perpustakaan sendiri

Minimnya dana operasioanal untuk perpustakan sekolah dan dana yang dialokasikan untuk pembinaan dan pengembangan perpustakaan sangat terbatas. Hal itu membuat perpustakaan sekolah kurang maju. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan I selaku Koordinator Perpustakaan Wawancara tanggal 1 April 2009 sebagai berikut : “Kalau dana sama sekali tidak ada. Selama saya disini, dana ini cuma denda saja dari peminjaman yang pengembaliannya terlambat. Denda ya buat perawatan, beli lem, kertas stiker, menukar beli buku atau fotokopi. Tapi menurut RAPBS katanya ada dana tapi sampai sekarang saya tidak pernah tahu dan tidak diberi kewenangan untuk mengelola yang katanya ada dananya. Jadi perpustakaan hanya menerima dari atasan atau sekolah yang membeli langsung, di sini tinggal mengelola saja”. Informan II selaku Sekretaris Perpustakaan pada wawancara tanggal 5 April 2009 berpendapat sebagai berikut : “Selama ini dari kepala sekolah tidak sampai langsung di perpustakaan, tetapi diberikan langsung berupa buku-buku. Jadi disini tinggal terima jadi saja, dan hanya mengelola saja”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III selaku Pustakawan Wawancara tanggal 7 April 2009 sebagai berikut: “Tidak ada anggaran untuk dikelola perpustakaan sendiri, tetapi kita hanya menerima droping saja. Oleh sebab itu jumlah koleksi juga dikit”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa tidak adanya dana atau anggaran yang dikelola oleh perpustakaan, sehingga perpustakaan hanya menerima droping saja dari kepala sekolah. Dana hanya berasal dari uang denda pengembalian yang terlambat saja. clxxix clxxix

e. Sistem yang dipergunakan masih manual

Sistem yang masih manual tentunya akan menjadi kendala dalam pelayanan di perpustakaan sekolah SMA Negeri 1 Surakarta. Informan I selaku Koordinator Perpustakaan pada wawancara tanggal 1 April 2009 menyatakan sebagai berikut :“Disini sistemnya masih manual, jadi belum otomasi dengan komputer. Ini berpengaruh pada pelayanan terhadap pengunjung yang kurang cepat”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa pelayanan di perpustakaan SMA Negeri 1 Surakarta masih manual dan belum terotomasi, sehingga berpengaruh pada pelayanan terhadap pengunjung yang kurang cepat.

5. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala dalam