Perawatan Koleksi Perpustakaan Sekolah 1

clxiv clxiv Sedangkan informan III selaku Pustakawan pada wawancara tanggal 5 April 2009 menyatakan bahwa : “Pengawasan tersebut dilakukan dengan adanya pembukuan dan pencatatan administrasi yang baik terhadap seluruh koleksi yang ada di perpustakaan, sehingga perkembangan dan pelayanan untuk koleksi dapat terkelola dengan baik”. Dari wawancara tersebut dapat diketahui pengawasan terhadap pengolahan koleksi dilakukan dengan adanya pembukuan dan pencatatan administrasi yang baik terhadap seluruh koleksi yang ada di perpustakaan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, ditemukan dokumen berupa Daftar Dokumen Perpustakaan SMA Negeri 1 Surakarta terlampir di Lampiran 8 dan Daftar Buku Induk Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Surakarta terlampir di Lampiran 11. Dokumen tersebut menunjukkan bahwa kegiatan administrasi untuk pengelolaan koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Surakarta telah berjalan dengan baik dan tepat.

c. Perawatan Koleksi Perpustakaan Sekolah 1

Perencanaan planning Perencanaan untuk perawatan koleksi disesuaikan dengan tingkat kerusakan yaitu untuk tingkat kerusakan kecil, sedang hingga berat atau yang tidak dapat dipergunakan lagi. Informan III selaku Pustakawan pada wawancara tanggal 5 April 2009 mengungkapkan sebagai berikut : “Perencanaannya dengan membuat peraturan untuk perawatan koleksi dari kerusakan tingkat kecil, misalnya halaman yang sobek, sampai dengan kerusakan tingkat berat seperti buk yang sudah lapuk, dan lain sebagainya. Selain itu juga ada perawatan secara rutin dan berkala, ataupun perawatan insidental”. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketauhi bahwa perencanaan perawatan koleksi perpustakaan dengan membuat peraturan untuk perawatan koleksi dari kerusakan tingkat kecil, misalnya halaman yang sobek, sampai dengan kerusakan clxv clxv tingkat berat seperti buku yang sudah lapuk, dan lain sebagainya. Selain itu juga ada perawatan secara rutin dan berkala, ataupun perawatan insidental. 2 Pengorganisasian organizing Pengorganisasian perlu dilakukan untuk mengelompokkan koleksi-koleksi yang berbeda jenisnya, agar dalam perawatannya dapat tepat dan sesuai. Informan I selaku Pustakawan pada wawancara tanggal 5 April 2009 mengungkapkan sebagai berikut : “Untuk koleksi buku yang telah tertata di rak, perawatan berkala yang dilakukan dengan membersihkan debu-debu setiap hari. Untuk koran, jika sudah satu bulan akan dikeluarkan dari rak pajangan, untuk selanjunya ditempatkan di almari. Untuk memanfaatkan koran bekas, juga kita gunakan untuk kliping. Untuk koleksi CD dan album foto, hanya dibersihkan dari debu saja. Jadi tiap jenis koleksi masing-masing berbeda cara perawatannya”. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa tiap jenis koleksi masing-masing berbeda cara perawatannya. Untuk memperkuat hasil wawancara, peneliti menemukan dokumen Nomor :IK423WKKURPUS11 tentang Perawatan Buku Perpustakaan terlampir di Lampiran 8, yang berisi tentang : a Untuk buku yang rusak diperbaiki dengan cara : 1 Diganti sampulnya. 2 Dijilid kembali b Untuk buku yang rusak berat yang tidak dapat diperbaiki : Dimasukan gudang c Untuk buku-buku yang lainnya : 1 Ditata dalam rak koleksi 2 Dirapikan 3 Dibersihkan secara rutin 4 Disetiap rak bukualmari diberi kapur barus untuk menjaga dari perusak akibat serangga 3 Penggerakan actuating clxvi clxvi Sedangkan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan perpustakaan adalah melakukan penyiapan dan pelestarian bahan pustaka, agar setiap bahan pustaka selalu terpelihara dan terawat baik, sehingga daya pakai menjadi panjang, usianya lebih lama, dan tetap utuh, peletakan di rak selalu teratur, dan keadaannya selalu bersih. Informan I selaku Koordinator Perpustakaan pada wawancara tanggal 1 April 2009 mengungkapkan sebagai berikut : “Perawatan yang biasa itu ya ada, supaya buku-buku terhindar dari ngengat diberi sejenis cairan kimia yang di semprot atau kapur barus di setiap sela dalam rak buku, itu untuk pencegahannya. Selain itu untuk buku-buku dengan kerusakan yang ringan akibat peminjaman, seperti halaman yang sobek atau jilidan yang sudah tidak baik, maka peminjam wajib untuk memperbaiki, dengan memfotokopi halaman yang sobek itu kemudian disatukan dengan bukunya. Ada pula buku-buku yang sampulnya sudah tidak laik, maka perlu dijilid kembali. Untuk buku yang rusak berat, yaitu buku yang sudah tidak dapat diperbaiki, maka akan digudangkan. Untuk buku yang hilang, maka peminjam berkewajiban untuk mengganti, kalau tidak ada buku yang sama persis, maka perlu konsultasi ke petugas terlebih dulu. Perawatan ini berkala dan tidak berkala, jadi dilakukan seperlunya, tanpa ada batasan waktu, daripada nanti numpuk atau kelupaan. Jadi tergantung keperluan”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa pencegahan agar buku- buku tidak rusak adalah dengan memberi kapur barus di setiap sela rak buku agar buku terhindar dari seranggangengat, selain itu juga ditata rapi di rak, dibersihkan secara rutin. Sedangkan untuk perawatan buku tergantung tingkat kerusakaannya, jika hanya rusak ringan maka hanya perlu diganti sampulnya atau dijilid kembali. Untuk buku yang rusak berat akan digudangkan. Untuk memeperkuat hasil wawancara tersebut, peneliti menemukan dokumen dengan nomor IK423WKKURPUS11 tentang Perawatan Perpustakaan terlampir di Lampiran 8 , yang berisi perawatan koleksi. Dari hasil wawancara dan dokumen tersebut, dapat diketahui bahwa untuk merawat koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Surakarta, dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan koleksi dan dilakukan secara berkala ataupun insidental. clxvii clxvii 4 Pengawasan controlling Pengawasan untuk perawatan koleksi dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan selalu aktif mengawasi terhadap semua koleksi di perpustakaan sekolah tersebut. Seperti peminjaman dan pengembalian koleksi oleh peminjam, dilakukan dengan pengecekan setiap koleksi yang dikembalikan. Jika ada kerusakan, tentunya peminjam wajib untuk memperbaiki atau menggantinya. Hal ini sesuai dengan wawancara tanggal 3 April 2009 terhadap informan II selaku Sekretaris Perpustakaan, menyatakan bahwa “Semua petugas di perpustakaan ini melakukan pengawasan terhadap semua koleksi yang ada. Termasuk didalamnya adalah perawatan dari debu, serangga, ataupun karena kerusakan pada koleksi di sini”. Pengamatan yang dilakukan peneliti, diperoleh fakta bahwa koleksi yang ada di perpustakaan SMA Negeri 1 Surakarta dalam keadaan cukup terawatt, tidak terlihat debu di rak ataupun di koleksi yang ada. Buku-buku yang sudah lapuk dan rusak berat juga telah di gudangkan di tempat yang tersendiri.

3. Pengelolaan pengguna jasa siswa dan guru dalam memanfaatkan