Teknik Sampling Cuplikan LANDASAN TEORI

110 Tempat atau lokasi berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali sumber lokasinya baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya. Tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah lingkungan SMA Negeri 1 Surakarta.

4. Dokumen dan Arsip

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 66 arsip adalah ”dokumen tertulis surat, akta, dan sebagainya, lisan pidato, ceramah, dan sebagainya, atau bergambar foto, film, dan sebagainya, dari waktu yang lampau, disimpan dalam media tulis kertas, elektronik pita kaset,pita video, disket komputer, dan sebagainya, biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi, di simpan dan di pelihara di tempat khusus untuk referensi”. Sedangkan dokumen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 : 272 adalah ” Surat yang tertulis atau tercetak yang dapat di pakai sebagai bukti keterangan seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian; barang cetakan atau naskah yang di kirim melalui pos; rekaman suara, gambar di film, dan sebagainya yang dapat di jadikan bukti keterangan”. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data penelitian meliputi segala bentuk literatur pustaka arsip dan dokumen opersional yang relevan dengan objek penelitian.

D. Teknik Sampling Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual, jadi maksud sampling adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Lexy J. Moleong 2006 : 224 berpendapat “Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sample”. 111 Oleh karena itu dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu bentuk penelitian yang pengambilan sampelnya digunakan untuk menyeleksi atau memfokuskan permasalahan agar pemilihan sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian. Ciri-ciri sampel bertujuan menurut Lexy J. Moleong 2006 : 224-225: 1. Rancangan sampel yang muncul : sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu. 2. Pemilihan sampel secara berurutan : tujuan memperoleh variasi sebanyak- banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis. 3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel : pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaannya, namun sesudah makin banyaknya informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, maka sampel dipilih atas dasar fokus penelitian. 4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan : pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas informasi dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring maka penarikan sampel dapat diakhiri. Jadi,kuncinya di sini ialah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan sampel sudah harus dihentikan. Peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling bola salju. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 17 teknik snowball sampling adalah : “Peneliti memilih responden secara berantai. Jika pengumpulan data dari responden ke-1 sudah selesai, peneliti minta agar responden tersebut memberikan rekomendasi untuk responden ke-2, lalu yang ke-2 juga memberikan rekomendasi untuk responden ke-3, dan selanjutnya. Proses bola salju ini berlangsung terus sampai peneliti memperoleh data yang cukup sesuai kebutuhan”. Pada teknik ini peneliti menentukan beberapa informan pokok yang peneliti pandang mengetahui tentang permasalahan yang diteliti. Selanjutnya jumlah informan semakin lama semakin bertambah, sesuai dengan yang ditunjuk oleh informan pokok tersebut. Jadi di dalam menghadapi subjek yang diteliti peneliti tidak memandangnya sebagai responden tetapi sebagai informan karena yang terpenting adalah informasi yang diberikan oleh informan nara sumber, orang yang ditunjuk sebagai sampling di dalam penelitian kualitatif bisa saja diganti sesuai dengan kebutuhan yang didasarkan pada kenyataan di lapangan penelitiannya. Perlu diperhatikan disini, bahwa jumlah sampling tidak ditentukan 112 sebab yang penting bukan jumlahnya, tetapi kelengkapan kedalaman informasi yang bisa digali.

E. Teknik Pengumpulan Data