commit to user 100
dana kepada kelompok dan petani, serta membuat laporan perkembangan usaha gapoktan dan kelompok.
d. Hubungan antara Umur dengan Kepuasan Petani Tahap Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
Nilai koefisien korelasi antara umur dengan kepuasan tahap pemanfaatan hasil adalah –0,207 dengan t
hitung
sebesar -1,611 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya semua responden yang
berumur tua maupun muda mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh kepuasan terhadap manfaat dari program PUAP. Pada
lampiran 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab puas skor 3 dan sangat puas skor 4, pada kegiatan mengurangi
kemiskinan, pengangguran, dan ketepatan sasaran.
2. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Kepuasan Petani pada
Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
a. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Kepuasan Petani pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan kepuasan tahap perencanaan adalah 0,233 dengan t
hitung
sebesar 1,824 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya semua
responden yang berpendidikan rendah maupun tinggi mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh kepuasan. Hal ini karena
tingkat kepuasan yang diperoleh seseorang tidak dipengaruhi oleh pendidikan formal. Petani yang berpendidikan rendah dapat merasakan
puas atau tidak puas dan sebaliknya. b. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Kepuasan Petani Tahap
Pelaksanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan kepuasan tahap pelaksanaan adalah 0,312 dengan t
hitung
sebesar 2,500 lebih besar daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7.
commit to user 101
Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang signifikan. Pendidikan formal yang dicapai responden tinggi, maka kepuasan yang diperoleh
dalam tahap pelaksanaan juga akan tinggi. Partisipasi petani tinggi mengakibatkan kepuasan yang dirasakan juga tinggi. Artinya pendidikan
formal yang dicapai responden akan mempengaruhi dalam berpartisipasi .
c. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Kepuasan Petani Tahap Pelaporan dan Evaluasi pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan
kepuasan tahap pelaporan dan evaluasi adalah 0,357 dengan t
hitung
sebesar 2,910 lebih besar daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat
signifikan. Artinya pendidikan formal memiliki peranan yang penting dalam menentukan kepuasan yang didapat responden pada tahap
pelaporan dan evaluasi. Semakin tinggi pendidikan formal yang dicapai, maka kepuasan yang didapat akan semakin tinggi pula. Karena
keterlibatannya juga tinggi. d. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Kepuasan Petani Tahap
Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan kepuasan tahap pemanfaatan hasil adalah 0,223 dengan t
hitung
sebesar 1,742 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya
semua responden yang berpendidikan tinggi maupun rendah mempunyai kesempatan yang sama memperoleh kepuasan terhadap hasil yang
dicapai program ini. Pada umumnya semakin besar manfaat yang ditawarkan oleh suatu program, maka semakin banyak pula kepuasan
yang diperoleh. Hal ini karena keterlibatan petani dalam tahap ini juga tinggi. Hal ini dibuktikan pada lampiran 5, yaitu petani menjawab puas
skor 3 dan sangat puas skor 4, pada kegiatan pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan ketepatan sasaran.
commit to user 102
3. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Kepuasan Petani