commit to user 103
signifikan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai pendidikan non formal tinggi, maka akan semakin
peduli terhadap keberhasilan program PUAP. Sehingga kepuasan yang diperoleh tahap pelaporan dan evaluasi juga akan tinggi.
d. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan non formal dengan
kepuasan 0,367 tahap pemanfaatan hasil adalah 0,116 dengan t
hitung
sebesar 3,004 lebih besar daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat
signifikan. Artinya semakin tinggi pendidikan non formal yang diperoleh, maka semakin tinggi pula kepuasan yang didapat melalui tahap ini.
Kepuasan tinggi dipengaruhi oleh manfaat yng didapat responden tinggi.
4. Hubungan antara Pendapatan dengan Kepuasan Petani pada Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
a. Hubungan antara Pendapatan dengan Kepuasan Petani Tahap Perencanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendapatan dengan kepuasan tahap
perencanaan adalah 0,022 dengan t
hitung
sebesar 0,167 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya sebagian besar responden
menjawab puas pada kegiatan tahap perencanaan. Lampiran 5 menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan, responden rata-rata
menjawab puas skor 3. Kegiatan tersebut antara lain kegiatan sosialisasi, penyusunan RUA, RUK, dan RUB.
b. Hubungan antara Pendapatan dengan Kepuasan Petani Tahap Pelaksanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendapatan dengan partisipasi
tahap pelaksanaan adalah 0,070 dengan t
hitung
sebesar 0,190 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua
commit to user 104
variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya sebagian besar responden menjawab puas skor 3, yaitu antara lain pada kegiatan
pembentukan LKM, penyaluran dana ke gapoktan,kelompok, serta petani.
c. Hubungan antara Pendapatan dengan Kepuasan Petani Tahap Pelaporan dan Evaluasi pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendapatan dengan kepuasan tahap
pelaporan dan evaluasi adalah 0,190 dengan t
hitung
sebesar 1,473 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan.
Artinya, sebagian besar responden menjawab puas skor 3, pada kegiatan membuat laporan
penyusunan dana kepada kelompok dan petani, serta membuat laporan perkembangan usaha gapoktan dan kelompok.
d. Hubungan antara Pendapatan dengan Kepuasan Petani Tahap Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendapatan dengan kepuasan tahap
pemanfaatan hasil adalah -0,102 dengan t
hitung
sebesar -0,780 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya, petani menjawab
puas skor 3 dan sangat puas skor 4, pada kegiatan pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan ketepatan sasaran.
5. Hubungan antara Luas Usahatani dengan Kepuasan Petani pada