Hubungan antara Luas Usahatani dengan Kepuasan Petani pada

commit to user 104 variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya sebagian besar responden menjawab puas skor 3, yaitu antara lain pada kegiatan pembentukan LKM, penyaluran dana ke gapoktan,kelompok, serta petani. c. Hubungan antara Pendapatan dengan Kepuasan Petani Tahap Pelaporan dan Evaluasi pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendapatan dengan kepuasan tahap pelaporan dan evaluasi adalah 0,190 dengan t hitung sebesar 1,473 lebih kecil daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya, sebagian besar responden menjawab puas skor 3, pada kegiatan membuat laporan penyusunan dana kepada kelompok dan petani, serta membuat laporan perkembangan usaha gapoktan dan kelompok. d. Hubungan antara Pendapatan dengan Kepuasan Petani Tahap Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendapatan dengan kepuasan tahap pemanfaatan hasil adalah -0,102 dengan t hitung sebesar -0,780 lebih kecil daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya, petani menjawab puas skor 3 dan sangat puas skor 4, pada kegiatan pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan ketepatan sasaran.

5. Hubungan antara Luas Usahatani dengan Kepuasan Petani pada

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP a. Hubungan antara Luas Usahatani dengan Kepuasan Petani Tahap Perencanan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi hubungan antara luas usahatani dengan kepuasan tahap perencanaan adalah 0,042 dengan t hitung sebesar 0,320 lebih kecil daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya bahwa pada tahap perencanaan, responden rata-rata menjawab puas skor 3. commit to user 105 Kegiatan tersebut antara lain kegiatan sosialisasi, penyusunan RUA, RUK, dan RUB. b. Hubungan antara Luas Usahatani dengan Kepuasan Petani Tahap Pelaksanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara luas usahatani dengan kepuasan tahap pelaksanaan adalah 0,157 dengan t hitung sebesar 1,210 lebih kecil daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Artinya semua responden yang memiliki lahan sempit atau luas dapat merasakan kepuasan yang sama dalam tahap pelaksanaan. Dengan kata lain, besarnya luas usahatani tidak mempengaruhi petani dalam merasa puas atau tidak puas dalam setiap kegiatan dalam tahap pelaksanaan. Petani yang memiliki luas lahan yang sempit dapat merasa puas walaupun tidak mengikuti kegiatan dalam tahap ini. Hal ini karena tidak semua kegitan dapat dilakkukan oleh semua petani, akan tetapi hanya dapat dilakukan oleh pengurus saja. c. Hubungan antara Luas Usahatani dengan Kepuasan Petani Tahap Pelaporan dan Evaluasi pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara luas usahatani dengan kepuasan tahap pelaporan dan evaluasi adalah 0,189 dengan t hitung sebesar 1,465 lebih kecil daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Luas lahan yang dimiliki tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap responden dalam memperoleh kepuasan pada tahap ini. Semua responden yang memiliki lahan sempit atau luas dapat merasakan kepuasan dalam tahap pelaporan dan evaluasi. d. Hubungan antara Luas Usahatani dengan Kepuasan Petani Tahap Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara luas usahatani dengan kepuasan tahap pemanfaatan hasil adalah -0,136 dengan t hitung sebesar -1,045 lebih commit to user 106 kecil daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.7. Kedua variabel ini tidak menunjukkan hubungan. Semua responden yang memiliki lahan sempit atau luas dapat merasakan kepuasan dalam tahap pemanfaatan hasil. Hal ini karena responden menerima dana BLM-PUAP rata-rata sama dan tanpa memandang luas lahan yang dimiliki responden. Pada umumnya semakin sempit lahan yang dimiliki, maka semakin tinggi kepuasan yang diperoleh dari tahap pemanfaatan hasil. Hal ini karena semakin sempit luas lahan yang dimiliki, maka kesempatan untuk menerima dana BLM-PUAP akan semakin tinggi. commit to user 107

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Karakteristik sosial ekonomi petani, meliputi : a. Umur petani tergolong sangat tua. b. Pendidikan formal tergolong rendah. c. Pendidikan non formal petani tergolong tinggi. d. Pendapatan petani tergolong rendah. e. Luas usahatani yang dimiliki petani tergolong sempit. 2. Partisipasi petani pada program PUAP, meliputi : a. Partisipasi petani pada program PUAP tahap perencanaan tergolong sedang. b. Partisipasi petani pada program PUAP tahap pelaksanaan tergolong rendah. c. Partisipasi petani pada program PUAP tahap pelaporan dan evaluasi tergolong sedang. d. Partisipasi petani pada program PUAP tahap pemanfaatan hasil tergolong tinggi. 3. Kepuasan petani pada program PUAP, meliputi : a. Kepuasan petani pada program PUAP tahap perencanaan tergolong tinggi. b. Kepuasan petani pada program PUAP tahap pelaksanaan tergolong tinggi. c. Kepuasan petani pada program PUAP tahap pelaporan dan evaluasi tergolong tinggi. d. Kepuasan petani pada program PUAP tahap pemanfaatan hasil tergolong sangat tinggi. 107