Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani

commit to user 89 manfaat yang ditawarkan oleh suatu program, maka semakin banyak pula petani yang terlibat didalamnya.

3. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani

pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP a. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Perencanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan non formal dengan partisipasi tahap perencanaan adalah 0,526 dengan t hitung sebesar 4,710 lebih besar daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat signifikan. Semakin tinggi frekuensi petani mengikuti penyuluhan, anjangsanaanjangkarya, dan pelatihan, maka semakin tinggi pula keterlibatannya dalam kegiatan perencanaan. Berdasarkan hal tersebut diharapkan apa yang direncanakan akan dapat mendatangkan manfaat bagi semua petani. Dengan semakin banyak mengkuti pendidikan non formal, dapat membuat petani lebih banyak menerima informasi, sehingga berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, khususnya tentang program PUAP. b. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Pelaksanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan non formal dengan partisipasi tahap pelaksanaan adalah 0,636 dengan t hitung sebesar 6,276 lebih besar daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat signifikan. Artinya semakin tinggi pengetahuan dan keterampilan yang di peroleh melalui pendidikan non formal, maka kesadaran untuk terlibat langsung dalam kegiatan pelaksanaan akan tinggi. Hal ini akan berdampak positif terhadap pelaksanaan kegiatan program PUAP. Salah satu dampak tersebut adalah pelaksanaan kegiatan akan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama pada tahap perencanaan. commit to user 90 c. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Pelaporan dan Evaluasi pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan non formal dengan partisipasi tahap pelaporan dan evaluasi adalah 0,568 dengan t hitung sebesar 5,255 lebih besar daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat signifikan. Artinya semakin tinggi pendidikan non formal yang diperoleh responden, maka semakin tinggi pula keikutsertaan dalam tahap pelaporan dan evaluasi. Pada umumnya responden yang mempunyai pendidikan non formal tinggi, maka akan semakin peduli terhadap keberhasilan suatu program. Dengan keberhasilan program PUAP ini, akan berdampak pada kemajuan gapoktan dan kelompok tani maupun petani sendiri. d. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan non formal dengan partisipasi tahap pemanfaatan hasil adalah 0,116 dengan t hitung sebesar 0,889 lebih kecil daripada t tabel 2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Artinya semua responden yang memperoleh pendidikan non formal baik rendah maupun tinggi mempunyai kesempatan yang sama untuk merasakan dan memperoleh manfaat dari program PUAP. Pada umunya tingginya pendidikan non formal yang diperoleh petani, maka keinginan untuk merubah hidupnya untuk menjadi yang lebih baik akan semakin tinggi pula.

4. Hubungan antara Pendapatan dengan Partisipasi Petani pada Program