commit to user 87
d. Hubungan antara Umur dengan Partisipasi Petani Tahap Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
Nilai koefisien korelasi antara umur dengan partisipasi tahap pemanfaatan hasil adalah -0,102 dengan t
hitung
sebesar -0,780 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Artinya semua
responden yang berumur tua maupun muda mempunyai kesempatan yang sama untuk merasakan manfaat dari program PUAP. Keikutsertaan
responden tanpa batas umur diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam usahataninya dan dapat meningkatkan pendapatan serta
kesejahteraan responden. Semakin banyak manfaat yang diduga akan semakin banyak keterlibatan responden pada tahap ini.
2. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Partisipasi Petani pada
Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
a. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Perencanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan
partisipasi tahap perencanaan adalah 0,510 dengan t
hitung
sebesar 4,515 lebih besar daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat signifikan.
Semakin tinggi pendidikan formal yang dicapai petani, maka semakin tinggi pula kemauan untuk berpartisipasi pada tahap perencanaan.
Tingginya pendidikan yang dicapai responden, maka pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di bangku sekolah juga tinggi
sehingga dapat diajak untuk sedikit lebih maju. Oleh karena itu, cenderung lebih aktif dalam mengikuti kegiatan suatu program.
b. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Pelaksanaan pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan
partisipasi tahap pelaksanaan adalah 0,493 dengan t
hitung
sebesar 4,315 lebih besar daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5.
commit to user 88
Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat signifikan. Pendidikan formal yang dicapai responden tinggi, maka keikutsertaan
dalam tahap pelaksanaan juga akan tinggi. Artinya pendidikan formal yang dicapai responden semakin tinggi, diharapkan pola pikir akan
semakin rasional dan tingkat kemampuannya akan cenderung lebih tinggi sehingga keterlibatan dalam memberikan suatu keputusan akan lebih
tinggi. Dengan semakin tinggi keterlibatan petani tersebut diharapkan kegiatan dalam tahap pelaksanaan akan dapat berjalan dengan lancar.
c. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Partisipasi Petani Tahap Pelaporan dan Evaluasi pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan PUAP Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan
partisipasi tahap pelaporan dan evaluasi adalah 0,478 dengan t
hitung
sebesar 4,144 lebih besar daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang sangat
signifikan. Artinya pendidikan formal memiliki peranan yang penting dalam berpartisipasi tahap pelaporan dan evaluasi. Semakin tinggi tingkat
pendidikan formal yang dicapai responden, maka semakin tinggi pula keikusertaan dalam tahap pelaporan dan evaluasi. Pada umumnya dengan
melalukan pelaporan dan evaluasi terhadap program yang dilaksanakan akan diketahui seberapa besar tujuan program dapat tercapai sesuai
dengan apa yang diinginkan. d. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Partisipasi Petani Tahap
Pemanfaatan Hasil pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
Nilai koefisien korelasi antara pendidikan formal dengan partisipasi tahap pemanfaatan hasil adalah 0,081 dengan t
hitung
sebesar 0,618 lebih kecil daripada t
tabel
2,000 pada taraf kepercayaan 95 tabel 5.5. Kedua variabel ini menunjukkan hubungan yang tidak
signifikan. Artinya semua responden yang berpendidikan formal tinggi maupun rendah mempunyai kesempatan yang sama untuk ikut merasakan
hasil yang dicapai dalam program PUAP. Pada umumnya semakin besar
commit to user 89
manfaat yang ditawarkan oleh suatu program, maka semakin banyak pula petani yang terlibat didalamnya.
3. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Petani