Analisis Statistik METODE PENELITIAN

Gambar 7. Memperlihatkan kecenderungan antara kerapatan lamun dengan kepadatan perifiton. Kepadatan perifiton akan meningkat seiring dengan peningkatan kerapatan lamun di suatu perairan. Semakin tinggi kerapatan, semakin banyak tegakan lamun yang tumbuh maka semakin luas permukaan daun lamun yang tersedia untuk ditempeli oleh perifiton. Komposisi perifiton pada daun lamun sangat dipengaruhi oleh morfologi, umur dan letak atau hidup lamunnya. Lamun dengan tipe daun yang besar mampu menampung lebih banyak perifiton, misalnya perifiton lebih banyak ditemukan pada daun lamun Enhalus acoroides daripada daun lamun Halophila ovalis, karena lamun E. acoroides memiliki morfologi daun yang lebih besar dan kuat akan mempunyai kondisi substrat yang lebih stabil. Keterkaitan antara kerapatan lamun dengan kepadatan perifiton dipengaruhi oleh kemampuan perifiton beradaptasi, berkompetisi, dan pengaruh lingkungan di sekitarnya. Kemampuan adaptasi perifiton dihubungkan dengan kemampuan masing-masing jenis untuk menempel dan berkembang. Spesies perifiton yang mudah beradaptasi pada lamun dan karakteristik kimia perairan yang berbeda akan mendukung kelimpahan jenisnya di perairan. Kompetisi antar spesies perifiton dalam memperebutkan ruang, cahaya, dan makanan, juga menentukan eksistensi perifiton yang menempel pada daun lamun, dimana spesies yang kuat akan memiliki kelimpahan yang tinggi. Selain itu, kondisi fisika-kimia yang cocok untuk pertumbuhan lamun dan perifiton di ekosistem lamun yang berbeda kerapatan akan meningkatkan kelimpahan beberapa spesies perifiton. Perkembangan perifiton menuju kemantapan komunitasnya sangat ditentukan oleh kemantapan keberadaan substrat. Substrat dari benda hidup sering bersifat sementara karena adanya proses pertumbuhan dan kematian. Umur lamun juga mempengaruhi penempelan perifiton. Pada lamun yang lebih tua komposisi dan kelimpahan perifiton akan berbeda dengan lamun yang lebih muda karena proses penempelan dan pembentukan koloni perifiton memerlukan waktu yang cukup lama Borowitzka dan Lethbridge, 1989; Russel, 1990 dalam Zulkifli 2000. Kerapatan yang tinggi akan didukung dengan tumbuhnya lamun yang saling berdekatan, kokoh, dan memiliki perakaran yang kuat. Kondisi tersebut tentu menguntungkan perifiton yang menempel karena lebih mudah dalam memperoleh cahaya untuk kebutuhan fotosintesis serta terhindar dari pengaruh pencucian arus di sekitarnya. Fakto-faktor yang demikian diduga akan semakin meningkatkan kelimpahan perifiton yang menempel pada daun lamun.

4.1.4 Hubungan antara nitrat dengan kepadatan perifiton

Nutrien sangat penting bagi seluruh rantai kehidupan di pesisir dan laut. Nitrat sebagai nutrien di perairan merupakan salah satu faktor yang dapat menggerakkan pertumbuhan perifiton yang menempel pada daun lamun. Nitrat merupakan parameter kimia yang dapat dikonsumsi langsung di perairan oleh organisme akuatik termasuk perifiton. Nilai nitrat yang diperoleh di perairan ini adalah 0,53-0,92 mgl, menurut Parson dan Takahashi 1977 dalam Nuraeni 1996 kisaran nitrat di lautan yang baik bagi kehidupan organisme nabati termasuk perifiton adalah 0,01-5 mgl, berarti di perairan Pulau Pari kisaran nitrat yang dihasilkan tergolong normal. Gamba r 8. Hubungan antara nitrat dengan kepadatan perifiton ind cm¯² di ekosistem lamun Pulau Pari. Dari Gambar 8 terlihat ada hubungan negatif antara nitrat dengan kepadatan perifiton. Hal ini diduga disebabkan oleh nilai nitrat di lokasi penelitian sudah melewati nilai maksimum secara alami sehingga ada pergantian fungsi antara nitrat dan kepadatan perifiton. Gambar 8 menunjukkan keterkaitan kepadatan