. Gambaran Umum Pulau Pari

campuran, jarak sebaran lamun dan kedalaman perairan pada saat melakukan pengamatan. Untuk pengamatan kerapatan jenis dan penutupan jenis lamun dilakukan pengambilan contoh pada transek-transek yang telah ditetapkan. Pada setiap titik plot diambil contoh dengan menggunakan bingkai besi kuadrat ukuran 50 x 50 cm 2 . Contoh lamun yang ada dalam kuadran diambil, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik. Contoh-contoh lamun tersebut diberi tanda label dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Indentifikasi lamun berpedoman pada den Hartog 1977, Phillips dan Menez 1988. 20 meter 10 met e r Tubir 100 meter 100 meter Darat Gambar 4. Skema transek untuk pengambilan contoh lamun dan perifiton

3.2.3. Pengambilan contoh perifiton pada daun lamun

Contoh perifiton diambil pada masing-masing garis transek untuk semua stasiun. Pada masing-masing plot yang terpilih, contoh perifiton diambil pada berbagai jenis lamun yang ada ketika air surut siang hari. Daun lamun yang terpilih adalah daun yang tidak rusak, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah diberi label dan bahan pengawet. Di laboratorium, contoh perifiton diambil pada bagian daun dengan menggunakan kuas. Kuas disapukan pada daun lamun kemudian dicelupkan ke dalam botol sampel yang telah berisi aquades dengan volume 20 ml, kemudian diberi bahan pengawet lugol dan label. Pengamatan perifiton dilakukan di bawah mikroskop binokuler dengan perbesaran 100 kali dengan menggunakan Sedgewick-Rafter counting cell berkapasitas 1 ml dan identifikasinya berpedoman pada Davis 1955 dan Yamaji 1979.

3.2.4. Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia

Pengukuran parameter fisika seperti suhu, salinitas, kedalaman, dan arus, serta parameter kimia seperti pH dilakukan secara insitu pada saat pengambilan sampel, pengukuran terhadap parameter kimia yang lain seperti nitrat dan fosfat dilakukan di laboratorium. Parameter fisika dan kimia yang diukur dengan satuan dan metode yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Parameter fisika-kimia beserta satuan dan metode Parameter Satuan Metode Keterangan FISIKA Salinitas ‰ - Insitu Suhu C - Insitu Kec. Arus ms Langrangian Insitu KIMIA pH - - Insitu Nitrat mgl Ascorbic Acid Laboratorium Fosfat mgl Brucine Laboratorium 3.4 Analisis Data 3.4.1 Kerapatan Jenis Lamun Kerapatan jenis yaitu jumlah individu lamun tegakan per satuan luas. Kerapatan lamun dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut Brower et al. 1990: …….……………………………....1 dimana: D : Kerapatan jenis tegakanm 2 ni : Jumlah tegakan spesies i tegakan A : Luas transek kuadran m 2

3.4.2 Penutupan Lamun

Penutupan lamun merupakan luasan area yang ditutupi oleh lamun. Persentase penutupan lamun dihitung dengan menggunakan metode Saito dan Atobe sebagai berikut English et al. 1994: ..............................................................2 dimana: C : Persen penutupan lamun mi : Persen nilai tengah kelas ke-i fi : Frekuensi kemunculan jenis jumlah sub-transek yang memiliki kelas yang sama untuk spesies ke-i f : Jumlah keseluruhan sub-transek Penentuan kategori persen penutupan lamun dan nilai tengah yaitu mengunakan kategori klasifikasi tutupan lamun seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Klasifikasi penutupan lamun English et al., 1994 Kelas Bagian yang tertutupi lamun Persentase yang tertutup Nilai tengah Mi 5 ½ - semua 50 - 100 75 4 ¼ - ½ 25 - 50 37,5 3 18 – 14 12,5 - 25 18,75 2 116 – 18 6,25 – 12,5 9,3 1 116 6,25 3,13 0 Tidak ada Nilai persen penutupan total digunakan untuk mengetahui kondisi lamun berdasarkan kriteria yang disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Kategori persen penutupan total Brower et al., 1990 Persen penutupan total Kategori C 5 Sangat jarang 5 ≤ C 25 Jarang 25 ≤ C 50 Sedang 50 ≤ C 75 Rapat C ≥ 75 Sangat rapat 3.4.3 Kepadatan Perifiton Kepadatan genus perifiton dihitung berdasarkan metode strip dengan rumus: ...............................................................3 Dimana: N = Kepadatan perifiton ind cm¯² Jt = Jumlah total kotak pada sedgewick-rafter Ja = Jumlah kotak yang dianalisis pada sedgewick-rafter n = Jumlah individu perifiton yang tercacah ind V = Volume air dalam botol sampel 20 ml D = Luasan daun lamun cm²

3.4.4 Indeks Keanekaragaman Jenis Perifiton

Keanekaragaman jenis merupakan suatu karakteristik tingkatan komunitas berdasarkan organisasi biologinya, dan akan menyatakan struktur komunitasnya. Keanekaragaman perifiton dapat dihitung dengan menggunakan Indeks Shannon- Wiener Odum 1973: H’ = - ∑ Pi ln Pi ; ..................................................4 Dimana : H’ : Indeks keanekaragaman jenis Pi : niN Proporsi spesies ke-i ni : Jumlah individu jenis i N : Jumlah total individu Kriteria : H’ ≤2.3062 = Keanekaragaman rendah dan kestabilan komunitas rendah 2.3062H’ ≤6.9078 = Keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang H’6.9078 = Keanekaragaman tinggi dan kestabilan komunitas tinggi Semakin besar nilai indeks keanekaragaman maka semakin tinggi keanekaragaman jenisnya, berarti komunitas biota di perairan tersebut makin beragam dan tidak didominansi oleh satu atau dua jenis.