Pola Sebaran Perifiton Analisis Data .1 Kerapatan Jenis Lamun

oleh akar karena kondisi sedimen yang anoksik dan apabila tidak tercukupi karena ketersediaan cahaya yang rendah, maka akan menyebabkan kematian tumbuhan Roblee et al., 1991. Sebaliknya, pada daerah dengan arus dan gelombang kuat, akan mengakibatkan kerusakan disebabkan transport sedimen yang berlebihan sehingga memungkinkan anakan untuk tumbuh atau menutupi tegakan pada lamun Koch, 2001. Sebagai akibatnya, daerah yang terkena arus atau gelombang kuat dan cenderung memiliki bidang lamun yang kecil atau tanpa vegetasi Fonseca dan Bell, 1998.

4.1.3 Hubungan antara kepadatan perifiton dengan kerapatan lamun

Keberadaan dan kepadatan perifiton sangat dipengaruhi oleh kerapatan dan penutupan lamun, karena erat dengan kestabilan substrat daun lamun dari pengaruh pencucian dan sirkulasi air serta kebebasan perifiton dalam memperoleh cahaya matahari untuk kebutuhan fotosintesis. West 1990 dalam Kiswara dan Winardi 1994 menyatakan bahwa panjang daun dan kerapatan lamun dapat mempengaruhi sebaran dan kelimpahan biota yang berasosiasi dengan lamun, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan padang lamun sangat menentukan distribusi dan kelimpahan biotanya. Gambar 7. Hubungan antara kerapatan lamun tegakan m¯² dengan kepadatan perifiton ind cm¯² di ekosistem lamun Pulau Pari Gambar 7. Memperlihatkan kecenderungan antara kerapatan lamun dengan kepadatan perifiton. Kepadatan perifiton akan meningkat seiring dengan peningkatan kerapatan lamun di suatu perairan. Semakin tinggi kerapatan, semakin banyak tegakan lamun yang tumbuh maka semakin luas permukaan daun lamun yang tersedia untuk ditempeli oleh perifiton. Komposisi perifiton pada daun lamun sangat dipengaruhi oleh morfologi, umur dan letak atau hidup lamunnya. Lamun dengan tipe daun yang besar mampu menampung lebih banyak perifiton, misalnya perifiton lebih banyak ditemukan pada daun lamun Enhalus acoroides daripada daun lamun Halophila ovalis, karena lamun E. acoroides memiliki morfologi daun yang lebih besar dan kuat akan mempunyai kondisi substrat yang lebih stabil. Keterkaitan antara kerapatan lamun dengan kepadatan perifiton dipengaruhi oleh kemampuan perifiton beradaptasi, berkompetisi, dan pengaruh lingkungan di sekitarnya. Kemampuan adaptasi perifiton dihubungkan dengan kemampuan masing-masing jenis untuk menempel dan berkembang. Spesies perifiton yang mudah beradaptasi pada lamun dan karakteristik kimia perairan yang berbeda akan mendukung kelimpahan jenisnya di perairan. Kompetisi antar spesies perifiton dalam memperebutkan ruang, cahaya, dan makanan, juga menentukan eksistensi perifiton yang menempel pada daun lamun, dimana spesies yang kuat akan memiliki kelimpahan yang tinggi. Selain itu, kondisi fisika-kimia yang cocok untuk pertumbuhan lamun dan perifiton di ekosistem lamun yang berbeda kerapatan akan meningkatkan kelimpahan beberapa spesies perifiton. Perkembangan perifiton menuju kemantapan komunitasnya sangat ditentukan oleh kemantapan keberadaan substrat. Substrat dari benda hidup sering bersifat sementara karena adanya proses pertumbuhan dan kematian. Umur lamun juga mempengaruhi penempelan perifiton. Pada lamun yang lebih tua komposisi dan kelimpahan perifiton akan berbeda dengan lamun yang lebih muda karena proses penempelan dan pembentukan koloni perifiton memerlukan waktu yang cukup lama Borowitzka dan Lethbridge, 1989; Russel, 1990 dalam Zulkifli 2000. Kerapatan yang tinggi akan didukung dengan tumbuhnya lamun yang saling berdekatan, kokoh, dan memiliki perakaran yang kuat. Kondisi tersebut